Bentrok ini diawali
kemiripan warna baret RPKAD dan Tjakrabirawa. Menurut AKBP Mangil
(DanDen Kawal Pribadi Resimen Tjakrabirawa) awal nya mereka meminjam
baret RPKAD dan utk membedakan warna Tjakrabirawa menambah zat pewarna
sehingga menjadi merah bata. Kemiripan ini sering menyulut perselisihan
antara kedua kesatuan militer tsb. Para Anggota RPKAD berpendapat
Tjakrabirawa tidak pantas memakai baret warna merah , semtaran
Tjakrabirawa selalu merasa paling berjasa sebagai pengawal Presiden
(panglima tertinggi).
Pertengahan tahun 64, jakarta sdg dibakar
panas matahari Mayor Benny Moerdani (Komadan Batalyon 1 RPKAD) baru
selesai main tenis dengan jip pulang ke cijantung. Persis pada jalan
masuk menuju kompleks asrama berpapasan dengan truk ops RPKAD yang
dimuat penuh anggota RPKAD berpakaian sipil. Benny mengamati tapi
setelah melihat mereka bukan dari Yon 1 dia tidak merasa tertarik. “Pak,
anak2 keluar semua…”, teriak petugas piket jaga. Benny langsung
menginjak rem. “lho, emangnya ada apa ?”. “ tdk tau pak, anak-anak Yon 2
semua keluar asrama tanpa ijin.”
Pikiran Benny langsung bergerak cepat, keluar asrama tanpa ijin sudah melanggar prosedur militer. Tanpa pikir panjang dia langsung mutar arah dan mengikuti konvoi liar dari kejauhan. Pedoman yang dipakainya satu, truk paling belakang. Selepas jatinegara, Benny semakin mencium sesuatu yang tidak beres, sepanjang jalan warga masyarakat terlihat dilanda kepanikan. Beberapa bergerombol sambil menunjuk2 kearah pasar senen. Iring-iringan kendaraan berhenti diwilayah kramat raya. Nampak para anggota RPKAD (berpakaian sipil) berloncatan dan langsung berlarian ke arah simpang lima senen. “Wah kacau Pak, RPKAD gontok-gontok an dengan KKO”, jawab seorang yang sedang ikut berkerumun.
Pikiran Benny langsung bergerak cepat, keluar asrama tanpa ijin sudah melanggar prosedur militer. Tanpa pikir panjang dia langsung mutar arah dan mengikuti konvoi liar dari kejauhan. Pedoman yang dipakainya satu, truk paling belakang. Selepas jatinegara, Benny semakin mencium sesuatu yang tidak beres, sepanjang jalan warga masyarakat terlihat dilanda kepanikan. Beberapa bergerombol sambil menunjuk2 kearah pasar senen. Iring-iringan kendaraan berhenti diwilayah kramat raya. Nampak para anggota RPKAD (berpakaian sipil) berloncatan dan langsung berlarian ke arah simpang lima senen. “Wah kacau Pak, RPKAD gontok-gontok an dengan KKO”, jawab seorang yang sedang ikut berkerumun.
Sebuah keputusan segera melintas dikepala
benny. Insiden ini harus segera dihentikan. Ia kemudian dengan berjalan
kaki menembus orang lalu lalang yang sdg melarikan diri. Ketikan nampak
seorang digotong masuk ke RSPAD dia langsung masuk dan bertemu dokter
bekas anak buahnya di Pasukan naga. Dr. bem Mboi melaporkan anggota
RPKAD berkelahi dengan pasukan Tjakrabirawa dari unsur KKO TNI AL. di
ruangan perawatan tergeletak 3 orang RPKAD dan 10 KKO.
Keributan merupakan kelanjutan insiden di
lapangan banteng, tanpa alasan yang jelas kedua belah pihak saling
mengejek dan menjadi perkelahian massal. Para anggota RPKAD merasa tidak
seimbang Karno jumlah KKO lebih banyak (Asrama KKO di Kwini
bersebrangan jalan) kemudia menghubungi rekannya di cijantung.
Tanpa ragu benny segera meninggalkan
RSPAD dan berjalan kaki ke asrama KKO Kwini , pada pos jaga kwini
puluhan anggota KKO memakai seragam tjakrabirawa bersenjata lengkap
sibuk bersiap2 mempertahankan asramanya. Benny masih dengan pakaian
olahraga langsung melangkah masuk. Sebuah keanehan terjadi, petugas jaga
depan markas segera memberi hormat.
Ternyata, sebagian dari anggota KKO yang
sdh direkrut sebagai pasukan Tjakrabirawa ini dulu bekas anak buahnya di
irian barat. Tentu saja mereka masih ingat mantan Komandan pasukan
gerilya se Irian, meski siang itu Benny hanya memakai baju kaos.
“Siap Pak, bisa saya bantu?” kata petugas
jaga.”Mana Komandan,” jawab benny singkat. “Baik Pak,silahkan
tunggu….”. Para anggota KKO lainnya saling berbisik dari kejauhan.Mereka
heran menyaksikan seorang sipil berani masuk asrama militer yang tengah
bersiaga tempur. Tidak menunggu lama seorang perwira KKO keluar.
Kebetulan kembali terulang lagi, yang muncul adalah Mayor Saminu, sama2
berasal dari solo. “Piye iki, koq malah dadi ngene kabeh Ben…?”
“Sudahlah, jaga pasukanmu agar jangan keluar asrama. Saya akan tertibkan anak-anak. Kalau kamu diserang, ya …sudah silahkan, mau ditembak atau apa,terserah saja. Tapi saya minta jangan ada anggotamu keluar asrama.”. “Yo, wis beres,” jawab Saminu cepat menyetujui usul benny.
“Sudahlah, jaga pasukanmu agar jangan keluar asrama. Saya akan tertibkan anak-anak. Kalau kamu diserang, ya …sudah silahkan, mau ditembak atau apa,terserah saja. Tapi saya minta jangan ada anggotamu keluar asrama.”. “Yo, wis beres,” jawab Saminu cepat menyetujui usul benny.
Melihat benny masuk asrama kwini, isu
segera menyebar di kalangan anak buahnya. “Pak Benny ditangkap, Pak
Benny ditangkap KKO…” Mereka segera berebutan menduduki asrama perawat
putri RSPAD, persis disamping Kwini. Dari lantai atas asrama perawat
tsb, sepucuk Bazooka siap ditembakkan tepat mengarah ke dalam asrama
KKO.
Sambil menunggu datangnya perintah
tembak, para anggota RPKAD tidak melihat seorangpun anggota KKO muncul.
Tetapi dari kejauhan, malahan nampak Benny melenggang keluar dari Kwini
“Sudah, sudahlah pulang kalian semua…” teriak benny sambil melambaikan
tangannya. Ia kemudian memerintahkan semua anggota RPKAD disekitar
tempat itu , yg berpakaian sipil namun membawa beraneka macam senjata
mundur dari wilayah sekeliling Kwini. Beberapa lagi masih kelihatan
tetap ragu-ragu segera didorong oleh benny, diperintahkan naik keatas
kendaraannya masing-masing. Mereka diminta kembali ke cijantung.
Warga masyarakat dipinggir jalan
terheran-heran melihat tontonan ini. Pertempuran kedua pasukan elit yang
semula dikuatirkan meletus mendadak saja berakhir. Setelah seorang
berpakaian olahraga memerintahkan pasukan RPKAD naik kembali keatas
truk.
Insiden berdarah antara pasukan RPKAD
melawan Kesatuan Tjakrabirawa dari unsur KKO ini segera dibicarakan
ditingkat atas. Keesokan hari benny menerima perintah untuk datang
melapor ke Markas garnizun jakarta. Benny dipertemukan kembali dengan
Mayor KKO saminu yang didampingi Kolonel CPM Sabur Komandan Resimen
Tjakrabirawa.
Insiden di senen sepanjang hari itu
ternyata tidak mungkin bisa disembunyikan dari perhatian presiden.
Ketika keributan meletus di Istana negara sedang berlangsung pertemuan
antara dokter militer. Ditengah pertemuan mendadak diinterupsi dan
diminta seluruh tenaga dokter secepatnya harus datang ke RSPAD Karno
dokter yang di RSPAD kewalahan menerima kiriman korban .
Usai dari garnizun Benny malahan menerima
panggilan dari Istana. Presiden SoeKarno ingin mengetahui duduk perkara
sebenarnya langsung dari tangan pertama. Tapi dengan datangnya
panggilan ke istana justru yang muncul dalam pikiran benny adalah
bagaimana harus menjelaskan peristiwa itu kepada bung karno. Dengan
perasaan galau semacam itulah Benny melangkah kakinya memasuki istana
kepresiden.
Bung Karno menerima kedatangan benny
diberanda belakang istana merdeka. Selama pembicaraan dia lebih banyak
diam terpaku, sementara Bung Karno dalam nada cerah bercerita panjang
lebar. Inti pembicaraannya mengkisahkan dalam setiap negara selalu harus
ada pasukan-pasukan elite. Tugas pasukan elite kecuali untuk bisa
melindungi negara dari ancaman musuh juga tidak kalah pentingnya harus
selalu siap sedia melindungi kepala Negara.
Tiba-tiba Bung Karno berkata,”Ben, saya
menginginkan kamu menjadi anggota Tjakrabirawa.” Langsung kepala benny
tersentak dan sesaat terdiam.
Ia tidak tahu harus menjawab bagaimana. Sama sekali tidak pernah ada bayangan terlintas bahwa dia bakal menerima perintah semacam itu. Setelah membisu beberapa saat dan suasana menjadi agak tenang kembali, dengan perlahan keluar jawabannya,” Bapak Presiden, saya pengin jadi tentara betulan…”
Ia tidak tahu harus menjawab bagaimana. Sama sekali tidak pernah ada bayangan terlintas bahwa dia bakal menerima perintah semacam itu. Setelah membisu beberapa saat dan suasana menjadi agak tenang kembali, dengan perlahan keluar jawabannya,” Bapak Presiden, saya pengin jadi tentara betulan…”
Suasana senyap dalam beranda istana
mendadak berubah. “Lho, apa kau pikir Tjakrabirawa bukan tentara…”
teriak Bung karno dalam nada marah.
Benny sebenarnya bermaksud menjelaskan,
dalam pandangannya pribadi sebagai seorang anggota militer, pasukan
semacam Tjakrabirawa tidak ada nilainya. Sepanjang karir kemiliterannya
dia sudah dilatih untuk menjadi anggota pasukan komando. Bagaimana
mungkin ini semua dialihkan untuk sebuah penugasan yang sama sekali
berbeda sifatnya.
Dalamm bayangannya, seorang anggota pasukan Tjakrabirawa setiap hari hanya bertugas berdiri bersiaga untuk menjaga keamanan pribadi seseorang. Meski yang sdg mereka jaga adalah seorang kepala negara, ttp utk benny itu semua bukan tugas seorang anggota militer profesional.,
Dalamm bayangannya, seorang anggota pasukan Tjakrabirawa setiap hari hanya bertugas berdiri bersiaga untuk menjaga keamanan pribadi seseorang. Meski yang sdg mereka jaga adalah seorang kepala negara, ttp utk benny itu semua bukan tugas seorang anggota militer profesional.,
Benny tentu saja menyadari, penilaian
semacam itu tidak mungkin bisa dia kemukakan secara langsung kepada
seorang Panglima Tertinggi ABRI. Dengan pertimbangan ini, yang kemudian
dipilihnya adalah mengucapkan kalimat “….tidak begitu Pak. Saya ingin
menjadi Komandan Brigade lebih dulu…”
“Oh, kamu pahlawan ya, pemegang Bintang Sakti. ….tapi komandan brigade..?”. benny menyadari, dengan mengemukakan alasan teknis seperti itu Bung Karno pasti tidak akan bisa lagi menawar. Karna masih sangat panjang jarak yang harus ditempuh oleh seorang mayor untuk bisa menjadi Komandan brigade.
“Oh, kamu pahlawan ya, pemegang Bintang Sakti. ….tapi komandan brigade..?”. benny menyadari, dengan mengemukakan alasan teknis seperti itu Bung Karno pasti tidak akan bisa lagi menawar. Karna masih sangat panjang jarak yang harus ditempuh oleh seorang mayor untuk bisa menjadi Komandan brigade.
Permintaan untuk menjadi anggota resimen
tjakrabirawa ternyata sudah tidak muncul lagi dalam pembicaraan di
beranda istana. Bung karno segera mengalihkannya kepada topik lain. Kini
dengan suara perlahan-setengah berbisik dia berkata, “ Saya sebetulnya
ingin anakku kimpoi dengan seorang pahlawan. Ya seperti engkau ini…”.
Bung karno kembali mulai memakai kalimat-kalimat berbunga, melukiskan
keinginan hatinya untuk bisa menjodohkan salah satu putrinya dengan
anggota militer.
Dalam pembicaraan antar hati ke hati tsb,
benny dengan cerdik segera bisa meloloskan diri. Maksud bung karno
untuk menjadikan benny seorang menanti presiden – yang mungkin dilandasi
dengan maksud baik- tentu tidak mungkin bisa dipenuhi nya. Benny sudah
memiliki pilihan sendiri. Namun menghadapi seorang kepala negara dan
orang tua yg merindukan datangnya menantu memang dia merasa perlu
memilih kata-kata penolakan yang tidak menyinggung perasaan. Hari itu
dua buah tawaran penting dari bung karno sudah berhasil dielaknnya.
Benny bukan saja berhasil menolak secara halus keinginan bung karno
untuk dia menjadi anggota resimen tjakrabirawa, ia juga tanpa harus
menyakitkan lawan bicaranya bisa menghindar tawaran untuk menjadi
seorang menantu Presiden.
Dengan perasaan lega benny kemudian bisa
meninggalkan halaman istana kepresidenan tanpa menanggung beban. Jebakan
bung karno dengan sangat cerdik berhasil dihindarkannya. Sebuah
ketrampilan ber diplomasi yang mungkin tidak setiap orang kuasa untuk
melakukannya. (Dikemudian hari pernikahan benny dengan pilihan hatinya
malah dipestakan oleh bung karno di Istana Bogor).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar