Jumat, 05 Agustus 2016

9M117M1 Arkan: Rudal Anti Tank Andalan Tank BMP-3F Marinir TNI AL

bakcha-u

Meski pengadaannya berjalan lambat, adopsi rudal anti tank dalam beberapa tahun belakangan mulai menjadi perhatian untuk unit tempur di darat. Sebut saja infanteri TNI AD kini telah mengoperasikan rudal anti tank Saab NLAW dan FGM-148 Javelin. Sementara Marinir TNI AL sejak kedatangan ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) BVP-2 mulai mengoperasikan rudal anti tank AT-5 Spandrel. Dan di era IFV terbaru BMP-3F, Kavaleri Marinir pun menggunakan 9M117M1 Arkan.

BMP-3F_Menkav-1

Lantas apa yang jadi keunggulan 9M117M1 Arkan? Merujuk ke spesifikasinya, Arkan adalah rudal anti tank (Anti Tank Guided Missile) yang dipandu dengan laser. Rudal ini dirancang untuk dilepaskan dari laras kanon/meriam ranpur, namun pola loading rudal ke laras hanya dapat dilakukan secara manual di kaliber laras 100 mm. 9M117M1 Arkan sendiri masuk dalam keluarga besar rudal AT-10 Stabber/AT-12 Swinger. Rudal yang dikembangkan pada akhir tahun 1970 ini juga dikenal sebagai guided projectiles yang menggunakan pemandu laser, menggantikan teknologi sebelumnya yang menggunakan radio command links.

9m117_001


9M117M1-3_Arkan_missile_at_Engineering_Technologies_2012

AT-10 Stabber terdiri dari tujuh versi, terdiri dari empat versi dasar dan tiga versi yang telah ditingkatkan. Empat versi dasar (basic version) mencakup 9M117 Bastion, rudal ini dilepaskan dari tank T-55/T-55 AM2. Kemudian ada 9M117 Kastet, dilepaskan dari MT-12 field gun yang menggunakan modul pemandu laser khusus. 9M117 Basnya , dilepaskan dari laras BMP-3, dan terakhir 9M116 Sheksna yang ditembakkan dari MBT T-62M. Sedangkan versi yang telah ditingkatkan (improved versions), terdiri dari 9M117M1 Kan ditembakkan dari MT-12 field gun, 9M117M1 Arkan dilepaskan dari laras kanon 2A70 BMP-3, dan 9M116M1 Sheksna untuk tank T-62M.

Perbedaan antara basic version dan improved version adalah hulu ledak tandem (tandem warhead) yang digunakan oleh improved version untuk memungkinkan hasil yang lebih baik terhadap explosive reactive armour (ERA). ERA yang dikembangkan oleh Israel pada 1980-an digadang sebagai lapisan yang mampu melindungi tank dari hulu ledak shaped-charge dengan daya ledak tinggi High-Explosive Anti-Tank (HEAT). Dengan tandem warhead maka 9M117M1 Arkan dipersiapkan untuk bisa menjebol ranpur dengan ERA. Antar versi rudal pada dasarnya identik, namun antara 9M117 dan 9M116 ada perbedaan kaliber, sehingga tidak dapat dipertukarkan. Seperti Kastet tidak bisa dipakai untuk BMP-3.

Dirunut dari kemampuannya, 9M117M1 Arkan kaliber 100 mm punya kecepatan luncur 1.500 meter per detik. Dengan hulu ledak HEAT-T rudal Arkan Marinir TNI AL sanggup menghajar sasaran sejauh 5.500 meter, sementara jarak tembak minimal dipatok 100 meter. Menurut seorang awak BMP-3F, harga per unit 9M117M1 Arkan bisa ditaksir setara dengan Toyota Inova terbaru. Kabarnya lagi dari 10 unit 9M117M1 Arkan yang dimiliki Marinir, lima unit rudal telah ditembakkan untuk keperluan latihan tempur. (Bayu Pamungkas)
 
Indomil.