tag:blogger.com,1999:blog-20844348379981547072024-03-06T00:01:30.179+08:00Militer IndonesiaCinta Bela Negara Untuk Indonesia
Semangat Sampai Mati, NKRI Harga Mati...iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.comBlogger2964125tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-14059293855214954342020-05-12T16:42:00.000+08:002020-05-12T16:47:34.187+08:00Treva-15 – Perkenalkan Ransus “Tactical Recovery And Evacuation” Terbaru Zeni TNI AD<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #555555; font-family: "Droid Sans", sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 12px;">
<img height="382" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2020/05/treva.jpg" width="640" /><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif;">Satuan Zeni Tempur (Zipur) TNI AD, total akan menerima 18 unit M3 Amphibious Rig yang dipesan dalam kondisi </span><em style="box-sizing: inherit; font-family: "Droid Sans", sans-serif;">full gress.</em><span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif;"> Dalam beberapa gelombang pengiriman dari Ceko, selain M3 Amphibious Rig, komposisi pengadaan alat berat untuk Korps Zeni ini sebenarnya mencakup beberapa ransus (kendaraan khusus) lain, yaitu rantis pokko 3 unit, rantis trackway 5 unit dan recovery vehicle 2 unit. Nah yang disebut terakhir sebagian telah tiba di Indonesia, yaitu ransus </span><em style="box-sizing: inherit; font-family: "Droid Sans", sans-serif;">recovery vehicle</em><span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif;"> yang diketahui dari jenis Treva-15 dari Excalibur Army.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;">Dikutip dari situs </span><em style="box-sizing: inherit; font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;">excaliburarmy.cz,</em><span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;"> Treva-15 dengan bekal </span><em style="box-sizing: inherit; font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;">blade</em><span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;"> pada bagian depannya adalah kendaraan tactical recovery and evacuation vehicle. Punya tugas dalam misi pemulihan taktis dan evakuasi kendaraan tempur/taktis, Treva-15 dilengkapi fasilitas crane dengan kapasitas 15 ton, bahkan dengan extension kapasitas crane bisa ditambah 4 ton. Crane yang menggunakan basis AV-15, punya panjang lengan standar 7 meter dan bila menggunakan extension bisa mencapai 11,4 meter.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;">Selain bekal crane, Treva-15 dapat menarik ranpur lapis baja secara langsung dengan sling hingga kapasitas 40 ton. Selain itu, Treva-15 dapat menderek (angkat) ranpur yang punya bobot 30 ton. Lain lagi bila Treva-15 berperan sebagai penarik trailer, maka muatan yang dapat ditarik di atas trailer bisa mencapai kapasitas 65 ton.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<img height="301" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2020/05/treva-1.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;">Secara keseluruhan, Treva-15 punya berat 31,5 ton dan dibangun menggunakan basis truk Tatra T815-7 8×8, sejenis dengan </span><em style="box-sizing: inherit; font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;">heacytruck</em><span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;"> yang digunakan oleh Korps Marinir TNI AL. Truk ini diawaki dua personel dan ada tambahan dua personel lagi pada kompartemen di bagian belakang yang dilengkapi pintu tersendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;">Dengan mesin diesel Tatra T3C-928.90, Treva-15 dapat melesat dengan kecepatan maksimum 80 km per jam di jalan mulus dan 25 km per jam di jalan offroad. Dengan tangki bahan bakar penuh, normalnya Treva-15 dapat menjelajah sampai 800 km. Dalam unit kendaraan, sudah dilengkapi generator, welding and cutting equipement serta mobile workshop. Treva-15 dari dimensinya punya panjang 11,6 meter, lebar 2,55 meter dan tinggi 3,38 meter.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Droid Sans", sans-serif; text-align: start;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<img height="427" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2020/05/45040813-16e3-48a6-87e5-011570c47efd.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/treva-15-perkenalkan-ransus-tactical-recovery-and-evacuation-terbaru-zeni-tni-ad/#more-73953" target="_blank">Indomil.</a></div>
</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #555555; font-family: "Droid Sans", sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 12px;">
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-39445718359876057292020-05-12T13:09:00.002+08:002020-05-12T16:40:20.993+08:00OV-10F Bronco, ‘Kuda Liar’ AS yang Kenyang Misi Tempur di Indonesia<br />
<br />
<br />
<header class="entry-header" style="box-sizing: inherit; font-family: "source sans pro", sans-serif; font-size: 18px;"><div class="header-details-wrapper" style="background: rgb(247, 247, 247); border-bottom: 1px solid rgba(0, 1, 1, 0.1); box-sizing: inherit;">
<div class="entry-header-details" style="box-sizing: inherit; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="color: white;"><img alt="" class="attachment-covernews-featured size-covernews-featured wp-post-image jetpack-lazy-image jetpack-lazy-image--handled" data-lazy-loaded="1" height="393" sizes="(max-width: 700px) 100vw, 700px" src="https://i0.wp.com/indoaviation.asia/wp-content/uploads/2020/04/ov-10f-bronco-tni-au.jpg?fit=700%2C393&ssl=1" srcset="https://i0.wp.com/indoaviation.asia/wp-content/uploads/2020/04/ov-10f-bronco-tni-au.jpg?w=700&ssl=1 700w, https://i0.wp.com/indoaviation.asia/wp-content/uploads/2020/04/ov-10f-bronco-tni-au.jpg?resize=300%2C168&ssl=1 300w" style="background-color: transparent; border: 0px; box-sizing: inherit; height: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle; width: 916.094px;" width="700" /></span></div>
</div>
<div class="aft-post-thumbnail-wrapper" style="box-sizing: inherit;">
<span class="aft-image-caption" style="box-sizing: inherit; color: white;"></span><br />
<div style="box-sizing: inherit; float: left; font-size: 14px; font-style: italic; margin: 5px 15px;">
<span class="aft-image-caption" style="box-sizing: inherit; color: white;">Pesawat tempur taktis OV-10F Bronco milik TNI AU. Sumber gambar: Majalah Angkasa.</span></div>
<span class="aft-image-caption" style="box-sizing: inherit; color: white;">
</span></div>
</header><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: white;"><span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , sans-serif; font-size: 18px;"> </span><span style="font-family: "source sans pro" , sans-serif; font-size: 18px;">Siapa tak kenal OV-10 ‘</span><em style="box-sizing: inherit; font-family: "source sans pro", sans-serif; font-size: 18px;">Bronco</em><span style="font-family: "source sans pro" , sans-serif; font-size: 18px;">‘,</span><span style="font-family: "source sans pro" , sans-serif; font-size: 18px;"> </span><span style="box-sizing: inherit; font-family: "source sans pro" , sans-serif; font-size: 18px; font-weight: 700;">pesawat</span><span style="font-family: "source sans pro" , sans-serif; font-size: 18px;"> </span><span style="font-family: "source sans pro" , sans-serif; font-size: 18px;">anti-gerilya (Counter-Insurgency/ COIN) yang selalu bikin kelompok pemberontak kocar-kacir meski baru mendengar deru mesinnya dari kejauhan. ‘Kuda Liar’ ini merupakan peranakan dari North American Rockwell, pabrik pesawat asal Amerika Serikat (AS).</span></span></div>
<div class="entry-content" style="box-sizing: inherit; font-family: "source sans pro", sans-serif; font-size: 18px; margin: 1.5em 0px 0px; padding: 15px;">
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Sejumlah negara di dunia tercatat sebagai operator pesawat ini. Di antaranya adalah AS, Jerman, Maroko, Kolombia, Republik Dominika, Thailand, Filipina dan Venezuela. Selain negara-negara tersebut, perusahaan militer swasta (PMC) asal AS, Blackwater (sekarang Academi) juga tercatat sebagai penggunanya.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Tak ketinggalan, TNI Angkatan Udara (AU) pun pernah diperkuat Kuda Liar yang dibekali dua mesin Garrett T76-G turboprop ini. Versi yang diakuisisi adalah OV-10F, sebanyak 16 unit. Sepanjang masa dinasnya di Indonesia, unit yang tersisa hanya tujuh saja, sebelum akhirnya secara resmi dipensiunkan pada akhir September 2009.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pesawat serang ringan bersayap tinggi ini resmi masuk dalam jajaran pasukan penggebuk TNI AU pada tahun 1976. Pesawat itu lalu bergabung di Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi di Maospati, Magetan, Jawa Timur selama periode 1976-1989.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Kemudian selama periode 1989-2004 <em style="box-sizing: inherit;">Bronco</em> dipindahkan ke Skadron Udara 1 di Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur yang sebelumnya mati suri. OV-10F diungsikan karena kandangnya diisi jet tempur F-16 <em style="box-sizing: inherit;">Fighting Falcon</em>. Tahun 1999, skadron beserta penghuninya dipindahkan ke Lanud Supadio di Pontianak Kalimantan Barat.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Hingga akhir hayatnya (2004-2009), pesawat tempur taktis buatan AS ini bermukim di Skadron Udara 21 di Lanud Abdul Rachman Saleh. Skadron ini juga kembali dihidupkan setelah lama dibubarkan. OV-10F pindah ke skadron ini lantaran rumahnya di Skadron Udara 1 ditinggali penghuni baru, Hawk 100/200.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; padding-left: 40px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Walaupun berjenis pesawat sayap tetap, kemampuan OV-10F mirip dengan kemampuan helikopter serbu berat yang cepat, mampu terbang jarak jauh, murah dan sangat dapat diandalkan.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">OV-10F menjadi tulang punggung TNI AU dalam melakukan operasi serangan udara setelah P-51D ‘<em style="box-sizing: inherit;">Mustang</em>‘ dipensiunkan. Selama 33 tahun pengabdian, OV-10F paling banyak melaksanakan operasi keamanan dalam negeri. Di antaranya adalah Operasi Seroja di Timor-Timur (sekarang Timor Leste), Operasi Tumpas di Irian Jaya (sekarang Papua), Operasi Halilintar di Tanjung Pinang, Operasi Guruh di Maluku, Operasi Halau di Kepulauan Natuna, Operasi Rencong Terbang di D.I. Aceh, dan Operasi Oscar di perairan Sulawesi.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pesawat <em style="box-sizing: inherit;">tail boom</em> ganda ini mampu terbang pada kecepatan sekitar 560 km/jam, memuat bahan peledak eksternal seberat 3 ton, dan mampu terbang tanpa henti selama 3 jam atau lebih. Dalam banyak kejadian, pesawat ini mampu terbang baik hanya dengan menggunakan satu mesin.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Sederet keunggulan pesawat ini antara lain; mampu mengemban misi memuat berbagai macam senjata dan kargo, area pandang pilot yang luas, kemampuan terbang dan mendarat di landasan yang pendek, biaya operasi yang murah dan kemudahan dalam perawatan.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Dari segi persenjataan, pesawat ini dibekali satu M197 cannon 20 mm atau empat senapan mesin M60C 7.62x51mm, roket FFAR atau WAFAR, rudal AIM-9 Sidewinder serta bom hingga seberat 227 kg.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Setelah mengalami sejumlah kecelakaan yang merenggut nyawa penunggangnya, TNI-AU memutuskan untuk mengganti OV-10F <em style="box-sizing: inherit;">Bronco</em> dengan pesawat berkemampuan serupa, namun dengan generasi yang baru.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Dua kecelakaan fatal terakhir menyebabkan gugurnya tiga penerbang TNI AU. Mayor (Pnb) Robby Ibnu Robert dan Letnan Dua (Pnb) Harchus Aditya Wing Wibawa gugur dalam kecelakaan pesawat dengan nomor ekor TT-1011 di Gunung Limas, Desa Gadingkembar, Malang, pada 21 Juli 2005.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Kemudian pada 23 Juli 2007, OV-10 Bronco TT-1014 jatuh dari ketinggian 500 kaki atau sekitar 167 mdpl di Dusun Bunut, Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, sekitar 1,5 km arah selatan ujung landasan 35 Lanud Abdulrahman Saleh. Instrukturnya, Mayor (Pnb) Danang Prasetyo selamat karena sempat mengoperasikan kursi lontar.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya diputuskan Embraer EMB 314 <em style="box-sizing: inherit;">Super Tucano</em> asal Brazil sebagai penggantinya.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Selama pengabdiannya di TNI AU, dari kokpit Bronco telah lahir puluhan marsekal, mulai dari bintang satu hingga bintang empat. Setidaknya, ada empat Kepala Staf Angkatan Udara yang merupakan penerbang Bronco, yakni adalah Rilo Pambudi, Hanafie Asnan, Herman Prayitno, dan Imam Sufaat.</span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<a href="http://indoaviation.asia/ov-10f-bronco-kuda-liar-as-yang-kenyang-misi-tempur-di-indonesia/" target="_blank"><span style="color: white;">IndoAviation.</span></a></div>
</div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-80687749668464830962020-05-12T13:00:00.000+08:002020-05-12T16:39:29.301+08:00Pertempuran Amerika-Vietnam di La Drang Membuktikan, Taktik Gerilya ala Jenderal Soedirman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw-f5ytDx6GCpboSyBlRU3AMtiTq1csPTgH8cHXIU-QJceH1ReT_MlSckGqoLLD5nhu2Oelz9iJhH6-ifJWpWnbJ80OGcclND8YXBK5PtXxYFZfaB3VhewbmchDW2EIo5oEYma7w-2QC2L/s1600/image.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1178" data-original-width="1500" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw-f5ytDx6GCpboSyBlRU3AMtiTq1csPTgH8cHXIU-QJceH1ReT_MlSckGqoLLD5nhu2Oelz9iJhH6-ifJWpWnbJ80OGcclND8YXBK5PtXxYFZfaB3VhewbmchDW2EIo5oEYma7w-2QC2L/s320/image.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="background-color: black;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; text-align: center;">Evacuating a casualty at Landing Zone X-Ray during the Battle of Ia Drang Valley</span><br style="box-sizing: border-box; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; outline: 0px; text-align: center;" /><span style="font-family: "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; text-align: center;">PHOTOS BY JOSEPH L. GALLOWAY</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Dalam Perang Vietnam (1955-1975) pasukan Vietnam Utara (North Vietnam Army/NVA) dan para gerilyawan Viet Cong pernah melakukan serangan gerilya <em style="box-sizing: border-box;">hit and run</em> terhadap pasukan AS dan Vietnam Selatan (Army of The Republic of Vietnam /ARVN) .</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Seperti taktik perang gerilya yang pernah dilakukan pasukan RI dalam pertempuran di Ambarawa (Palagan Ambarawa) dan berhasil memukul mundur pasukan Sekutu, pasukan Viet Cong dan NVA juga sukes membuat kalang kabut pasukan AS di La Drang.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Namun yang unik pasukan AS juga menerapkan taktik perang gerilya pasukan RI ketika bertempur di Palagan Ambarawa menggunakan taktik <em style="box-sizing: border-box;">supit urang</em>.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Taktik tempur pasukan AS di Vietnam dengan cara menerapkan taktik perang gerilya RI sebenarnya tidak mengherankan.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Di Akademi Militer AS West Point, taktik perang gerilya yang telah dibukukan oleh Jenderal AH Nasution dalam buku bertajuk <em style="box-sizing: border-box;">Pokok-pokok Gerilya (Fundamentals of Guerrilla Warfare)</em> telah dijadikan bahan pelajaran utama.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pertempurang di La Drang atau Pleiku dipicu oleh serangan <em style="box-sizing: border-box;">hit and</em> <em style="box-sizing: border-box;">run</em> pasukan NVA terhadap kamp Special Force yang berbasis di Plei Me, yang berlokasi 40 km sebelah selatan Pleiku.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pasukan 3<sup style="box-sizing: border-box;">rd</sup> Brigade AS dan ARVN yang bermarksa di Pleiku kemudian dikirim untuk menghadapi NVA.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Tapi ketika pasukan ARVN tiba di lokasi, pasukan NVA ternyata telah menghilang dan diperkirakan menyeberang ke Kamboja. Komandan 3<sup style="box-sizing: border-box;">rd</sup> Brigade, Kolonel Thomas Brown, lalu memerintahkan satuan intelnya untuk mengendus keberadaan pasukan NVA itu.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Posisi pasukan NVA akhirnya diketahui dan berada Chu Pong Mountain yang berjarak 22 km sebelah utara Plei Me.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Kolonel Brown lalu memerintahkan pasukan dari 1<sup style="box-sizing: border-box;">st</sup> Battalion (7<sup style="box-sizing: border-box;">th</sup> cavalry) yang dikomandani Letkol Hal Moore, menggempur NVA.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pasukan 1<sup style="box-sizing: border-box;">st</sup> Battalion yang dikirim ke medan tempur dengan puluhan heli akan mendarat di sejumlah titik Landing Zone , LZ-X Ray, LZ Albany, LZ Columbus, LZ Tango, LZ Yankee, LZ Whiskey, dan LZ Victor, dan didukung oleh tembakan artileri.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Serangan ke Chu Pong Mountain dimulai pada tanggal 14 November 1965. Unit pertama yang merupakan elemen Bravo Company 1<sup style="box-sizing: border-box;">st</sup> Battalion dan dikomandani oleh Kapten John Herren mendarat di LZ X Ray menggunakan delapan helikopter Huey.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Begitu mendarat personil Bravo Company segera mengamankan area LZ X Ray agar helikopter yang mendarat berikutnya aman.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Tak berapa lama kemudian peleton-peleton Bravo Company mulai bergerak menuju pertahanan Vietcong dan pasukan NVA.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Peleton yang dipimpin oleh Sersan John Mingo secara tak sengaja berhasil menangkap seorang gerilya Viet Cong yang tak bersenjata dan kemudian menginterogasinya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Dari Viet Cong yang diinterogasi diperoleh keterangan bahwa pasukan NVA yang berada di Chu Pong Mountain berjumlah 1600 personil. Jumlah pasukan musuh yang cukup besar itu membuat pasukan Bravo Company yang hanya berjumlah 200 orang menunda gerakannya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Mereka memilih menunggu kompi-kompi pasukan yang menyusul tiba dan setelah itu baru melanjutkan patrolinya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Menjelang siang pasukan dari 7<sup style="box-sizing: border-box;">th</sup> Cavalry yang dikirim dalam jumlah setingkat batalyon terus berdatangan dengan puluhan helikopter Huey.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pasukan yang datang menyusul ini merupakan elemen Alpha Company dan dipimpin oleh Kapten Tony Nadal.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Baik pasukan Bravo Company maupun Alpha Company kemudian membangun perimeter sepanjang sayap kanan dan kiri di sepanjang sungai kecil.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Mereka makin meningkatkann kewaspadaanya karena di bukit-bukit yang terletak di seberang sungai terdapat markas-markas tersembunyi Vietcong dan NVA yang sewaktu-waktu bisa menyerang.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pasukan Bravo dan Alpha Company terus bergerak maju dan makin mendekati pertahanan musuh.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Lewat tengah hari secara tiba-tiba pasukan Vit Cong dan NVA yang telah menunggu melancarkan tembakan. </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pertempuran sengit pun pecah di hutan pegunungan yang banyak ditumbuhi rumput gajah itu.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Taktik bertempur pasukan AS adalah menggukan taktik supit urang seperti yang diterapkan oleh Panglima Besar Soedirman dalam Palagan Ambarawa.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Taktik itu adalah menjepit posisi musuh dari arah sayap kiri dan kanan.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Musuh yang kemudian mundur lalu akan dikejar oleh sejumlah peleton tentara sementara peleton lainnya bertahan di posisi sambil mempertahankan perimeter sekaligus berperan sebagai pasukan pemburu cadangan.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Tapi peleton yang terlalu bersemangat memburu Viet Cong yang mundur kadang terpisah dari pasukan induknya sehingga malah terjebak.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Peleton tersebut itu akhirnya justru menjadi bulan-bulanan Viet Cong yang telah menunggu dan kemudian menyergapnya dari posisi sayap kanan serta kiri menggunakan taktik tempur <em style="box-sizing: border-box;">hit and</em> <em style="box-sizing: border-box;">run</em>.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Terlalu bersemangat mengejar musuh kemudian masuk jebakan dan dihujani tembakan dialami oleh salah satu peleton Bravo Company, Peleton II, yang dipimpin oleh Letnan Henry Herrick. </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px;">
</div>
<div data-google-query-id="CN_W1q3DrekCFRJJjwodut4IlQ" id="div-Inside-MediumRectangle" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 20px; position: relative; text-align: center;">
</div>
<span style="color: white;"><br /></span>
<br />
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-weight: 300; letter-spacing: normal; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<span style="color: white;">Setelah pada menit-menit awal pasukannya berhasil membunuh puluhan Viet Cong, dalam pertempuran sengit yang berlangsung 25 menit, Letnan Herrick telah kehilangan lima orang anak buahnya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-weight: 300; letter-spacing: normal; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Letnan Herrick yang sedang meminta bantuan lewat radio bahkan menyusul tewas setelah kepalnya dihantam peluru <em style="box-sizing: border-box;">sniper</em> Viet Cong.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Tapi pesan Letnan Herrick untuk meminta bantuan tembakan artileri dan gempuran udara ternyata diterima oleh Kapten Herren.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Ketika pasukan Viet Cong berhasil dipukul mundur, peleton Letnan Herrick kehilangan delapan personil prajurit dan 13 personil lainnya luka-luka.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Upaya untuk mengevakuasi korban yang tewas luka-luka tetap dilakukan kendati di bawah tembakan gencar musuh.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Nasib serupa juga dialami oleh Peleton III Alpha Company. Peleton III yang dipimpin oleh Letnan Bob Taft bertempur melawan sekitar 150 prajurit Viet Cong.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Kendati melawan musuh dalam jumlah lebih besar pasukan Peleton III berhasil mendesak Viet Cong dan kemudian mengejarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Personil Peleton III serta merta melepas ransel punggungnya agar bisa lebih cepat lari mengejar musuh. Akibatnya Peleton III terputus dari induk pasukan dan masuk jebakan Viet Cong yang telah menyiapkan taktik <em style="box-sizing: border-box;">hit and run</em>.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Ketika sudah memasuki lingkaran jebakan, personil Peleton III dihujani tembakan dari arah kiri dan kanan.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Korban pun berjatuhan termasuk komandan peleton, Letnan Bob Taft.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Posisi Letnan Taft kemudian digantikan oleh anak buahnya, Sersan Lorenzo Nathan yang telah berpengalaman dalam Perang Korea.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Di bawah komando Sersan Nathan pasukan Peletonj III ternyata sanggup bertempur lebih baik dan berhasil memukul mundur pasukan musuh.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Personil Peleton III bahkan berhasil menyatukan diri dengan induk pasukan dan peleton lainnya yang kemudian bergerak maju untuk melancarkan serangan penghancuran terhadap posisi Vietcong.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Dengan persenjataan yang cocok untuk pertempuran jarak dekat seperti senapan mesin BAR dan peluncur granat, pasukan Bravo serta Alpha Company akhirnya berhasil menghancurkan sisa-sisa prajurit Vietcong yang terus melancarkan perlawanan sengit.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Ratusan personil Vietcong terbunuh dan dari salah satu mayat prajurit Viet Cong, personil Peleton III berhasil menyita dog tag atas nama Letnan Bob Taft yang mayatnya terpaksa ditinggalkan akibat gempuran sengit Viet Cong.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Jasad Letnan Bob Taft akhirnya berhasil dievakuasi meskipun tim SAR dan medis yang mengangkut tubuh Letnan Taft terus dihunjani tembakan saat menyeberangi sungai.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Untuk membantu pasukan Alpha dan Bravo Company yang kewalahan menghadapi musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak, pasukan baru pun terus di datangkan di lokasi pendaratan LZ-X Ray dan LZ-Albany, yakni satuan Charlie dan Delta Company. </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Kehadiran dua kompi pasukan yang masih segar itu dengan cepat merubah peta pertempuran karena pasukan Vietcong dan NVA makin terdesak dan memilih untuk bergerak mundur.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Seluruh kompi pasukan AS lalu dengan cepat membangun formasi perimeter pagar betis yang sulit ditembus, pertahanan melingkar 360 derajat. </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Formasi tempur pagar betis antigerilya ini pernah diterapkan oleh pasukan TNI ketika berperang melawan pasukan DI/TII pimpinan Karto Suwiryo yang menerapkan perang secara gerilya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Kendati perimeter yang dibangun pasukan AS cukup kuat pasukan NVA yang jumlahnya seperti tak pernah habis tetap saja melancarkan serangan <em style="box-sizing: border-box;">hit and run</em> dan berhasil menimbulkan kerugian cukup besar.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Serangan pasukan NVA ditujukan kepada Alpha dan Delta Company serta berlangsung dalam jarak dekat.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Puluhan korban tewas dan luka termasuk komandan Delta Company, Kapten Ray Lefebvre.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Serangan balasan pasukan AS bahkan menemui kendala karena pasukan NVA ternyata meiliki bunker yang sulit dihancurkan oleh senjata antitank, Light Antitank Weapon (LAW).</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pertempuran yang berlangsung hingga malam tiba bahkan menimbulkan korban jiwa yang makin besar bagi pasukan AS.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Taktik pertahanan melingkar yang dibangun oleh pasukan AS ternyata rapuh karena pasukan NVA justru menyerang pada titik-titik lemah perimeter.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Dalam pertempuran berlangsung semalam sebanyak 47 personil Bravo Company gugur, satu diantaranya adalah perwira. Sementara Alpha Company kehilangan 34 korban tewas dan tiga diantaranya prajurit berpangkat perwira.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Esok harinya pertempuran terus berlanjut. Pasukan AS yang dilengkapi senapan mesin berat M-60 berusaha keras mendesak Vietcong dan NVA yang tanpa henti terus datang menggempur.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pesawat tempur seperti F-100 Super Sabre pun dikerahkan dan menjatuhkan bom-bomNapalm kea rah pasukan Vietcong serta NVA.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Pertempuran di Ia Drang yang berlangsung lima hari itu dan kedua belah pihak saling menerapkan taktik perang ala gerilya RI itu akhirnya memang berhasil memukul mundur pasukan Vietcong dan NVA.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Tapi pasukan AS harus membayar mahal karena sebanyak 307 personil tewas dan 524 personil lainnya luka-luka.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<span style="color: white;">Sedangkan pasukan Vietcong dan NVA yang tewas sebanyak 1.519 personil.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: "open sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">
<a href="https://intisari.grid.id/read/0398607/pertempuran-amerika-vietnam-di-la-drang-membuktikan-taktik-gerilya-ala-jenderal-soedirman-yang-diterapkan-keduanya-sangat-ampuh?page=all" target="_blank">Intisari.</a></div>
</div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-79932444107546941002020-05-08T15:31:00.002+08:002020-05-12T16:37:12.812+08:00Vietnam War: Ketika Pasukan Mobil Udara AS Dibuat Babak Belur oleh Gerilyawan Viet Cong<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<br />
<figure class="featured-image 2048x2048" style="box-sizing: inherit; font-family: merriweather, serif; font-size: 16px; margin: 0px;"><span style="color: white;"><img alt="" class="attachment-2048x2048 size-2048x2048 wp-post-image lazyloaded" data-src="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Kavaleri-Udara-di-Perang-Vietnam.png" data-srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Kavaleri-Udara-di-Perang-Vietnam.png 750w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Kavaleri-Udara-di-Perang-Vietnam-640x412.png 640w" height="483" loading="lazy" sizes="(max-width: 750px) 100vw, 750px" src="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Kavaleri-Udara-di-Perang-Vietnam.png" srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Kavaleri-Udara-di-Perang-Vietnam.png 750w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Kavaleri-Udara-di-Perang-Vietnam-640x412.png 640w" style="box-sizing: inherit; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: opacity 400ms ease 0ms; vertical-align: middle;" width="750" /></span><span class="media-credit" style="border: 0px; box-sizing: inherit; display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9em; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.2em; margin: 3px 5px; max-width: 750px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline;"><span style="color: white;">Foto-foto: Vietnam War</span></span></figure><br />
<div class="entry-container" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: merriweather, serif; font-size: 16px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 30px 40px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;"><br /></span>
<br />
<header class="entry-header" style="box-sizing: inherit; padding-bottom: 30px;"><h1 class="entry-title" style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; font-family: Oswald, sans-serif; font-size: 30px; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.4; margin: 0px 0px 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;"><span style="font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; font-weight: inherit;">Pertempuran yang melibatkan Divisi Kavaleri Amerika Serikat di Vietnam merupakan perang yang sangat dahsyat dan menimbulkan banyak korban jiwa. Salah satu Divisi Kavaleri AS yang bertempur di Vietnam dan meninggalkan kisah legendaris adalah Divisi Kavaleri ke-1 (1</span><span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span><span style="font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; font-weight: inherit;">Cavalry Division).</span></span></h1>
</header><br />
<div class="entry-content" style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Cavalry Division yang bermarkas di Fort Berning, AS mendapat perintah untuk bertempur di Vietnam tanggal 28 Juli 1965.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Kekuatan yang dikerahkan terdiri dari 16.000 personel, 470 pesawat tempur berbagai jenis seperti heli CH-47 <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Chinook</em>, OV-1 <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mohawk</em>, CH-54 <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Flying Crane</em>, UH-1, OH-13, dan lainnya.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Operasi tempur 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Cavalry Division di Vietnam merupakan operasi mobil udara, yakni pasukan lebih banyak diterjunkan dengan helikopter ke medan laga dan didukung oleh gempuran artleri maupun meriam dari ratusan heli serbu.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Ribuan pasukan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Cavalry Division dikirim ke Vietnam dengan kapal-kapal angkut yang memakan waktu sebulan.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Selama dalam perjalanan, semua pasukan mendapat latihan tambahan yaitu teknik perang hutan, antigerilya, dan ketangguhan fisik agar begitu mendarat di Vietnam mereka betul-betul sanggup bertempur secara profesional.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Setelah mendarat di Vietnam dan membangun pangkalan, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Cavalry Division pada 10 Oktober 1965 untuk pertama kalinya mendapat perintah bertempur melawan tentara Vietnam Utara dan gerilyawan Viet Cong.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;"><img alt="ist cavalry" class="alignnone size-full wp-image-14862 lazyloaded" data-src="http://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/1st-cavalry.png" height="324" loading="lazy" src="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/1st-cavalry.png" style="box-sizing: inherit; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: opacity 400ms ease 0ms; vertical-align: middle;" width="555" /></span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Operasi tempur yang melibatkan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>dan 2<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">nd </span>Battalion 7<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th </span>Cavalry, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Squadron 9<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th </span>Cavalry, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Battalion 12<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th </span>Cavalry, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Battalion, dan 21<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Cavalry itu dinamai dengan Operation Shiny Bayonet.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Pada minggu pertama bertempur, ribuan pasukan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Cavalry Division yang sering disebut First Team ini sempat dibuat frustasi. Sebabnya, karena Viet Cong hanya menerapkan taktik perang gerilya, <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">hit and run </em>sehingga segenap potensi kemampuan belum bisa digunakan.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Pertempuran yang sebenarnya baru berlangsung pada 23 Oktober ketika 9<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th </span>Cavalry bertemu dengan pasukan Viet Cong dan Vietnam Utara, NVA 33<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">rd </span>di kawasan hutan lebat Plei Me.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Dalam pertempuran sengit itu 9<span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: x-small; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">th b</span>erhasil menghancurkan resimen NVA 33<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">rd</span>.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Pada tanggal 9 November, giliran 3th Brigade, 7<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Cavalry dan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st </span>Battalion bertempur melawan Viet Cong di Ia Drang Valley dan Pleiku.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Serbuan mobil udara itu berlangsung sengit. Selain didukung gempuran artleri, heli serbu, bombardemen oleh pesawat B-52, juga berlangsung pertempuran satu lawan satu dengan bayonet selama lima hari.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;"><img alt="Perang Vietnam" class="alignnone size-medium wp-image-14861 lazyloaded" data-src="http://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-640x428.png" data-srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-640x428.png 640w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War.png 750w" height="428" loading="lazy" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-640x428.png" srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-640x428.png 640w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War.png 750w" style="box-sizing: inherit; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: opacity 400ms ease 0ms; vertical-align: middle;" width="640" /></span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Perang sengit yang memakan banyak korban itu berakhir setelah tiga resimen Viet Cong yang bertahan berhasil dihancurkan oleh 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry. Tapi 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry harus membayar mahal karena lebih dari 300 prajuritnya tewas.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Memasuki tahun 1966, perang yang dihadapi oleh 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry makin sengit. Pada tanggal 28 Januari 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry melancarkan Operation Masher yang melibatkan 3<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">rd</span>Brigade.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Dalam pertempuran di kawasan Bong San, 3<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">rd</span>Brigade mendapat perlawanan hebat dari Viet Cong dan dalam minggu pertama Operation Masher sebanyak 77 personil 3<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">rd</span>gugur.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Operation Masher berakhir setelah dua batalyon Viet Cong berhasil dihancurkan. Sebanyak 1350 personil Viet Cong tewas. Tanggal 7 Februari, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry melancarkan misi tempur <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">search and destroy</em>lewat operasi bersandi White Wing.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Satuan yang diterjunkan antara lain, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Brigade, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>dan 2<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">nd</span>Battalion, 5<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Cavalry, dan 2<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">nd</span>Brigade. Pasukan gabungan itu melancarkan pengepungan terhadap posisi pasukan Viet Cong di kawasan lembah yang dikenal dengan nama Iron Triangle.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Perlu waktu 4 hari untuk menghancurkan kekuatan musuh bagi satuan-satuan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry. Kekuatan pasukan Viet Cong di Iron Triangle akhirnya berhasil ditumpas setelah dihujani gempuran artleri dan bombardemen udara oleh armada B-52.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Operasi White Wing terus dilanjutkan secara gencar hingga memasuki bulan Maret yang juga merupakan bulan terakhir bagi operasi tempur bersandi <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">search and destroy </em>itu.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;"><img alt="Viet Cong" class="alignnone size-medium wp-image-14863 lazyloaded" data-src="http://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong-640x457.png" data-srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong-640x457.png 640w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong-740x529.png 740w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong.png 750w" height="457" loading="lazy" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong-640x457.png" srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong-640x457.png 640w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong-740x529.png 740w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Viet-Cong.png 750w" style="box-sizing: inherit; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: opacity 400ms ease 0ms; vertical-align: middle;" width="640" /></span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Pada minggu pertama bulan Maret, selama enam hari pertempuran satuan-satuan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry sukses menggulung kekuatan Viet Cong di kawasan Propinsi Binh Dinh. Keberhasilan operasi di Binh Dinh menandai berakhirnya Operasi White Wing.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Setelah beristirahat sekitar sebulan, memasuki Mei satuan-satuan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry kembali diterjunkan ke medan laga. Operasi bersandi “Crazy Horse” itu tetap bermoto <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">search and </em><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">destroy </em>dengan sasaran kawasan bukit dan berhutan lebat yang membentang antara Suoi Ca serta Vinh Thanah.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Pasukan Viet Cong membangun pertahanannya di balik rumput gajah yang lebat dan mempunyai diameter ketinggian di atas manusia sehingga sulit terdeteksi.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Umumnya jika konsentrasi persembunyian Viet Cong diketahui, 7<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Cavalry langsung menghujani dengan tembakan artleri didukung, tembakan roket, pemboman oleh pesawat F-4 dan B-52.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Sedangkan sisa-sisa pasukan Viet Cong yang berusaha melarikan diri akan disergap oleh personel 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry dengan senjata-senjata perorangan.Hingga akhir tahun 1966, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry terus membukukan keberhasilannya dalam sejumlah operasi seperti Thayer I dan Thayer II.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Tapi menjelang akhir tahun 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry dikejutkan oleh serangan Viet Cong yang dilancarkan secara mendadak. Serangan yang dilancarkan dua hari setelah perayaan Natal itu, 27 Desember pukul 01.05, membuat sejumlah satuan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry yang sedang bertugas kocar-kacir.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Dalam serangan yang sengaja memanfaatkan kelengahan lawan itu, Viet Cong mengerahkan satuan 22<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">nd</span>Regiment dan 3<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">rd</span>North Vietnamese Army.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Gempuran yang mengandalkan ribuan gelombang manusia itu juga didukung oleh persenjataan berat seperti meriam 82 mm, mortir 60 mm, senapan mesin caliber 57 mm, dan senapan mesin dalam jumlah besar.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Satuan-satuan 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry yang sedang bertugas seperti 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Battalion, 12<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Cavalry, 2<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">nd</span>Battalion, 19<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Artillery and Battery C, 6<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Battalion, 16<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Artillery, dan lainnya berusaha keras membangun perimeter agar tak bisa ditembus pasukan Viet Cong.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;"><img alt="Perang Vietnam" class="alignnone size-medium wp-image-14864 lazyloaded" data-src="http://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-1-640x421.png" data-srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-1-640x421.png 640w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-1.png 750w" height="421" loading="lazy" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-1-640x421.png" srcset="https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-1-640x421.png 640w, https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2018/12/Vietnam-War-1.png 750w" style="box-sizing: inherit; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: opacity 400ms ease 0ms; vertical-align: middle;" width="640" /></span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Namun, serbuan Viet Cong terlalu kuat dan berhasil menerobos perimeter serta menguasai sejumlah posisi meriam dan senapan mesin. Ratusan personil 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry gugur dalam pertempuran sengit yang berlangsung dalam jarak dekat dan diwarnai duel satu lawan satu itu.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Dalam kondisi terdesak, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry lalu memanggil bantuan gempuran artleri dan udara.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Tak lama kemudian tiba bantuan serbuan udara, air support yang dilancarkan oleh 2<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">nd</span>Battalion 19<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Cavalry, 2<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">nd</span>Bn 20<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Artillery, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Aviation Detachment, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Squadron 9<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>Cavalry, AC-47Flare/Gun Aircraft Spooky USAF, dan Tactical Fighters/Bombers, 7<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">th</span>USAF.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Berkat bantuan serbuan udara itu, pasukan Viet Cong akhirnya berhasil dipukul mundur pada pukul 02.15.Memasuki tahun 1967 hingga awal tahun 1968, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry disibukkan oleh misi tempur <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Operation Pershing</em> yang sangat melelahkan.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Operasi ini merupakan mobil udara yang lebih dikenal dengan <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">skytrooper</em>. Sasarannya adalah sarang-sarang persembunyian Viet Cong yang berada pada bunker-bunker bawah tanah.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Biasanya unit-unit 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry diterjunkan ke daerah sasaran dengan helikopter dan selanjutnya berburu Viet Cong di bunker-bunker bawah tanah.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Dalam operasi tempur Pershing yang merupakan misi terpanjang itu, 1<span style="border: 0px; bottom: 1ex; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">st</span>Cavalry Division berhasil membunuh 5.401 Viet Cong, menawan 2.400 personel, dan menyita senjata perorangan sebanyak 1.300 unit serta 137 senjata berat lainnya.</span></div>
<div style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: white;">Akan tetapi, militer AS juga harus membayar mahal karena ribuan prajuritnya telah tewas dalam misi <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Operation Pershing</em> itu.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<a href="http://airspace-review.com/2018/12/06/vietnam-war-ketika-pasukan-mobil-udara-as-dibuat-babak-belur-oleh-gerilyawan-viet-cong/" target="_blank"><span style="color: white;">Airspace</span></a></div>
</div>
</div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-49446899913326718412020-04-18T12:35:00.000+08:002020-04-19T16:26:35.267+08:00Daftar Belanja Alutsista Prabowo<div class="mdk-body-paragraph" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; font-size: 16px; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Di tengah gurun pasir Abu Dhabi, Menteri Pertahanan <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Prabowo Subianto</b> memegang burung elang di tangan kiri. Gaya pakaiannya begitu trendi meski di bawah terik matahari. Memakai kemeja jins biru dan topi koboi, dia sedang dijamu sebagai tamu kehormatan bagi pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Kedatangan Prabowo pada 24 Februari 2020, dirasa begitu spesial bagi Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab Mohammed bin Ahmed Albawardi. Berada di gurun pasir, Prabowo sengaja diajak rapat. Salah satunya membahas rencana Indonesia membeli Alat utama sistem persenjataan (alutsista).</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Antara Prabowo dan menteri pertahanan (UEA) membahas rencana kerjasama mengenai drone dan persenjataan. Karo Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;"><a href="https://www.merdeka.com/tag/tni/" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; margin: 0px; outline: none medium; padding: 0px;" target="_blank">TNI</a></b> Totok Sugiharto menyebut kedatangan atasannya ke Abu Dhabi itu demi mencapai target pemenuhan alutsista sesuai dengan Minimum Essential Force alutsista Indonesia.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">"Diplomasi pertahanan secara khusus juga diperlukan untuk mencegah terjadinya ketegangan antar negara" ujar Totok.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Sejak dilantik sebagai menteri pertahanan, Prabowo sudah berkunjung ke sejumlah negara. Misi ini dilakukan demi membeli sejumlah alutsista. Setidaknya dia sudah menyambangi delapan negara.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;"><img alt="infografis alutsista" src="https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/03/09/1154033/content_images/670x335/20200309111725-1-infografis-alutsista-003-angga-yudha-pratomo.jpg" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: middle;" /></span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Sejak tanggal 14 November 2019, Prabowo terbang ke Malaysia. Kemudian dilanjutkan pada 17 November 2019 menuju Thailand. Bahkan pada 27-29 November 2019, Prabowo dan rombongan Kementerian Pertahanan berangkat menuju Turki. Di sana dia bertemu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Bulan berikutnya, pada 15 Desember 2019, Prabowo berangkat ke China. Kemudian berlanjut ke Jepang pada 20 Desember 2019. Bulan itu perjalanan berakhir di Filipina pada 27 Desember 2019.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Di bulan Januari 2020, Prabowo hanya mengunjungi satu negara saja yaitu ke Prancis pada 11-13 Januari 2020. Terakhir Prabowo sedang berada di Abu Dhabi sejak 24 Februari 2020.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Juru Bicara Menhan <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Prabowo Subianto</b>, Dahnil Anzar mengatakan bahwa dalam enam bulan ini Prabowo akan fokus kepada alutsista. Dahnil mengatakan bahwa proses pembelian alutsista memakan waktu yang cukup lama. Bisa bertahun-tahun karena prosesnya G to G atau government to government. Maksudnya adalah tidak melalui perantara (makelar) yang membuat harga alutsista menjadi lebih mahal.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Dahnil juga mengatakan bahwa Prabowo akan fokus pada pembelian pesawat tempur dan kapal perang. "Beliau fokus pada pesawat tempur. Kemudian soal kapal perang, juga radar karena yang paling urgent di kita hari ini. Menurut Pak <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Prabowo</b> yang penting itu radar. Termasuk fokusnya adalah industri peluru," kata Dahnil Anzar sebelum keberangkatan <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Prabowo</b> ke Abu Dhabi pada 20 Februari lalu.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Sekian banyak negara dikunjungi, <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Prabowo</b> begitu tertarik membeli sejumlah alutsista. Media Prancis La Tribun mengabarkan bahwa Pemerintah Indonesia tertarik membeli 48 jet unit tempur Dassault Rafale dan 4 kapal selam Scorpene, dan 2 kapal perang Korvet Gowind produksi Prancis.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; text-align: center;">Untuk pesawat tempur Dassault Rafale, harga 1 unitnya dibanderol Rp1,5 triliun. Adapun ketertarikan Prabowo dikarenakan merasa Prancis memiliki industri pertahanan yang maju.</span></div>
</div>
<div class="mdk-body-paragraph paging-content elementimpressions-initialized" data-paging_num="2" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; font-size: 16px; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Dassault Rafale didesain bersayap delta dipadukan dengan kanard aktif terintegrasi untuk memaksimalkan kemampuan manuver (+9 g atau -3 g) untuk kestabilan terbang. Maksimal, 11 g dapat diraih jika dalam keadaan darurat. Kanard juga mengurangi laju pendaratan hingga 115 knot.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Dari sisi elektronik, pesawat ini dilengkapi sistem Thales RBE2 berjenis passive electronically scanned array (PESA). Alat ini bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap jet tempur lainnya dan dapat mendeteksi secara cepat serta mampu melacak berbagai target dalam pertempuran jarak dekat.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Kemudian, Rafale dilengkapi dengan sistem radar juga dilengkapi RBE2 AA, berupa active electronically scanned array (AESA). Radar ini digunakan untuk mendeteksi lawan hingga 200 km. Rafale juga dilengkapi dengan sejumlah sistem sensor pasif, yakni sistem optik-elektro berupa Optronique Secteur Frontal (OSF), yang terintegrasi dengan pesawat. OSF ini bisa mendeteksi dan mengidentifikasi target-target udara.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Rafale juga dilengkapi sistem bantuan-pertahanan terintegrasi bernama SPECTRA, yang bisa melindungi pesawat dari serangan udara maupun darat. Selain menyerang musuh di udara, Rafale juga mampu menarget musuh-musuh di darat dengan peralatan mereka bernama alat intai Thales Optronics's Reco New Generation dan Damocles electro-optical.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Rafale dilengkapi dua unit mesin Snecma M88, mesin ini membuat pesawat ini mampu melesat hingga 1,8 mach atau 1.912 km per jam dengan ketinggian puncak, dan ketinggian rendah 1,1 mach atau 1.390 km per jam.</span></div>
</div>
<div class="mdk-body-paragraph paging-content elementimpressions-initialized" data-paging_num="3" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; font-size: 16px; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<h2 class="title-dt-paging" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; font-size: 24px; margin: 13px 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">
Kerja Sama Mandek dengan Rusia</span></h2>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Rencana pembelian jet dari Prancis bertolak belakang dengan kesepakatan Indonesia untuk memboyong 11 unit Sukhoi Su-35 dari Rusia. Kontrak rencana pembelian itu sudah ditandatangani pada Februari 2018.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Memang selama prosesnya ada beberapa hal membuat distribusinya terhambat. Mulai dari perkara imbal dagang, sampai ancaman dilayangkan Amerika Serikat. Padahal sejak 2016, 2016, Presiden Joko Widodo sudah melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kota Sochi. Kedua kepala negara sepakat meningkatkan meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Salah satunya membahas pembelian Sukhoi Su-35.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Pesawat tempur Sukhoi Su-35 memiliki kemampuan untuk menyerang objek di daratan. Supaya lebih ringan dan mampu bermanuver di atas udara, pesawat ini mengalami beberapa pengurangan, seperti campuran logam berkekuatan tinggi dan meningkatkan volume bahan bakarnya hingga mampu menampung 11.500 kg avtur.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Dengan pengurangan itu membuat pesawat mampu bermanuver hingga 120 derajat ketika melakukan penyerangan dan meningkatkan kecepatan saat lepas landas maupun mengurangi kecepatan saat mendarat.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Adapun keunggulan pesawat Sukhoi SU-35, dilengkapi dengan dua penampil kristal cair (liquid crystal display atau LCD) guna memberikan semua informasi kepada pilot butuhkan dalam format picture in picture.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Pesawat ini diklaim memiliki kecepatan hingga 1.400 km per jam di atas laut dan 2.400 km per jam di ketinggian 60 ribu kaki. Kekuatan utama dari Su-35 berada pada sensor. Radar jenis NIIP Tikhomirov Irbis-E dirasa mampu mendeteksi 30 target di udara, empat objek di darat dengan jarak hingga 400 km.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Selain itu, Pesawat ini juga dilengkapi 30 mm GSh-30 internal cannon dan mampu menembakkan 150 butir peluru. Terdapat 12 slot, terdiri dari 2 wingtip rails dan 10 wing dan mampu membawa misil, roket dan bom dengan bobot maksimal 8.000 kg. Harganya pun lebih murah di banding Dassault Rafale. Sukhoi Su-35 per unit dijual Rp855 miliar.</span></div>
</div>
<div class="mdk-body-paragraph paging-content elementimpressions-initialized" data-paging_num="4" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; font-size: 16px; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Analisis pertahanan dan militer, Connie R Bakrie, mengatakan mahal atau tidaknya harga sebuah alutsista itu relatif. Namun dalam prinsip bisnis, membeli melalui proses tender akan mendapatkan harga yang lebih murah dengan kualitas yang terbaik.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">"Jangan lupa ini bukan tentang Prabowo suka A, B atau C tapi tentang bagaimana Mabes TNI, Panglima, Kasau dan jajaran TNI AU ingin mengarahkan pembangunan kekuatannya," ujar Connie.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Memang keputusan pembelian senjata tidak terlepas dari konstelasi politik Russia dan AS. Menurutnya, Indonesia akan mencari masalah jika membeli Sukhoi dari Rusia. Bahkan tidak menutup kemungkinan Amerika akan melakukan embargo kepada Indonesia bila itu dilakukan.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">"Jadi untuk apa sebenarnya cari gara-gara (masalah) dgn membeli Sukhoi? Kita kan bisa mengukur untung rugi serta kesiapan jika kita di embargo AS karena membeli Sukhoi," ujar Connie.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Di tengah kecaman dari AS, Prabowo justru mengincar pesawat tempur F-16 Block 72 Viper buatan negara tersebut. Pesawat tempur ini merupakan tipe terbaru dari F-16 Fighting Falcon. Tipe baru ini dijuluki "Viper". F-16 Block 70/72 merupakan produksi F-16 yang terbaru dan tercanggih, karena menggabungkan berbagai kapabilitas dari tipe F-16 sebelumnya.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">F-16 Block 70/72 memiliki radar APG-83. Radar di pesawat termasuk dalam Active Electronically Scaned Array (AESA) atau radar Array. Selain itu, beberapa teknologi di F-16 Block 70/72 juga terbaru dan tidak tersedia di tipe-tipe Block F-16 lainnya.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Radar mampu melacak 20 target secara bersamaan, mampu menghasilkan peta radar aperture sintetis dengan resolusi tinggi, memiliki jangkauan hingga 160 mil laut dari target darat hingga operasi mode udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan yang menjadi satu. Radar Array juga mampu melacak target jarak jauh dari udara.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Selanjutnya, F-16 Block 70/72 dilengkapi dengan sistem teknologi canggih yang mendukung Integrated Radar Warning Receiver (RWR). Artinya, F-16 Block 70 memiliki teknologi yang sadar akan ancaman RF dan sistem penanggulangan elektronik (ECM).</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Pesawat tempur ini punya senjata yang bisa diandalkan, seperti sistem target dengan AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod, AAQ-28 Litening II Advanced Targeting Pod, hingga AAQ-32 Integrated FLIR Targeting System. Kemudian Roket atau Senjata Pods, yang terdiri dari roket MK-4, MK-66 2.77-in, APKWS Laser 2.75-in, MK-4, MK-66 2.77-in, roket pod LAU-68/131 dan LAU-3A/5003.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Khusus membahas Perkembangan Pengadaan Alutsista TNI Tahun 2020-2024 dan Pengadaan Pesawat Sukhoi SU-35, Menko Polhukam Mahfud MD pada 20 Februari lalu, menggelar Rapat Koordinasi Khusus.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Dalam rapat yang digelar di kantor Kemenko Polhukam, turut hadir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Wakasal Laksamana Madya TNI Mintoro Yulianto, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, dan jajaran kementerian/lembaga lainnya.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">"Tadi koordinasi saja. Kan lagi banyak, misal terkait keputusan strategis pengadaan alutsista dan sebagainya kan harus ada keputusan politik yang akan diambil presiden. Nah membahas salah satunya terkait dengan itu," jelas Dahnil.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Dahnil mengatakan bahwa keputusan akhir terkait alutsista apa saja yang akan dibeli ada ditangan presiden. Menurutnya, belanja alutsista tak hanya sekedar spesifikasi. Tetapi, juga terkait geopolitik dan geostrategis. Hal itu sudah disampaikan Prabowo kepada Presiden <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Jokowi</b>.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">"Seluruh pertimbangan geopolitik, geostrategis, spek dan kebutuhan terhadap pertahanan kita, sudah disampaikan Pak Menhan ke Pak Presiden. Misalnya, Sukhoi baiknya apa dan sebagainya. Misalnya, Sukhoi baiknya apa dan sebagainya. Yang pada akhirnya putusan politik ada di Pak Presiden," ucapnya.</span></div>
</div>
<div class="mdk-body-paragraph paging-content elementimpressions-initialized" data-paging_num="5" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; font-size: 16px; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Jika dirinci semua harga alutsista yang ingin dibeli Prabowo rasanya anggaran dana Kemenhan tidak cukup. Anggota Komisi I DPR RI <b style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;"><strong style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px;">Abdul Kadir Karding</strong></b> mengatakan bahwa alutsista incaran Prabowo harus dipelajari dulu Komisi I DPR.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Kemudian mereka akan melihat prinsip pembeliannya. Paling penting rencana pembelian itu harus transparan, efisien, dan tepat guna. "Jadi jangan nanti pas sudah dibeli, tapi tidak ada gunanya. Sayang-sayang bukan?" ujar Abdul Kadir kepada merdeka.com.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Abdul Kadir juga menambahkan bahwa Komisi I akan mempertimbangkan mulai dari dari spesifikasi, kualitasnya hingga tenaga ahlinya juga harus ada. Menurutnya tidak mungkin jika suatu alat teknologi yang canggih tidak mempunyai ahli teknologi.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Menurut Abdul Kadir, sumber daya manusia di Indonesia masih kurang khususnya di bidang pesawat sekaligus di bidang militer. Hal ini yang menjadi kendala bagi Indonesia untuk meningkatkan sistem pertahanan negara sendiri. Padahal poin itu yang diinginkan Presiden Jokowi, sehingga tidak terlalu banyak impor alutsista.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Anggota Komisi I dari partai PKB itu juga mengatakan bahwa seharusnya pemerintah fokus dalam membangun industri pertahanan Indonesia. Selain itu juga harus memodernisasi alutsista yang sudah ada. "Kita tidak bisa bergantung impor terus. Itu bahaya."</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Sedangkan Connie R Bakrie, melihat bahwa apa yang dilakukan Prabowo selama ini sudah baik. Sudah menyadari bahwa pertahanan Indonesia membutuhkan revitalisasi dan retrofit. Namun, seharusnya sistem pertahanan Indonesia harus diperbaiki terlebih dahulu.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">"Jangan diterjemahkan sebagai beli senjata secara brutal tanpa memperbaiki sistem manajemen pertahanan kita terlebih dulu," kata Connie.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Aggaran dana Kemhan merupakan yang paling tinggi dari kementerian lainnya yaitu sebesar Rp127 triliun. Pada 2019, tercatat alokasi untuk Kemenhan mencapai Rp106,1 triliun, sedangkan pada 2018 sebesar Rp107,7 triliun.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;">Kendati mendapat anggaran paling tinggi dibanding kementerian lain, dana sebesar Rp 127 triliun itu dibagi kewenangannya pada lima kuasa pengguna anggaran (KPA). KPA itu mencakup Kemenhan 21 persen, Mabes TNI 9 persen, TNI AD 60 persen, TNI AL 20 persen, dan TNI AU 17 persen.</span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: black;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat; background-size: initial; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "noto sans", sans-serif; line-height: 1.8em; margin-bottom: 30px; outline: none 0px; padding: 0px;">
<a href="https://www.merdeka.com/khas/daftar-belanja-alutsista-prabowo.html" target="_blank"><span style="background-color: black; color: black;">Merdeka.</span></a></div>
</div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-74859651118389488132020-04-17T13:36:00.001+08:002020-04-17T13:36:43.709+08:00Estimasi Harga Alutsista TNI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/3Nr1z5nTD4A/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/3Nr1z5nTD4A?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-69025930177403907442020-04-15T18:13:00.000+08:002020-04-18T11:35:55.124+08:00Mengintip Sangarnya Kekuatan Militer Indonesia di Zaman Bung Karno yang Bikin Dunia Segan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="col-md-12 article-img" style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: "open sans"; font-size: 10px; margin-left: 1em; margin-right: 1em; min-height: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; position: relative; width: 748px;">
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img class="img-responsive lazy-loaded" data-src="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/KRI-Irian_FI.jpg" height="184" src="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/KRI-Irian_FI.jpg" style="border: 0px; box-sizing: inherit; display: block; height: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle; width: 748px;" width="320" /></div>
</div>
<br />
<div class="col-md-12 share-box" style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; float: left; font-family: "open sans"; font-size: 10px; margin-bottom: 15px; min-height: 1px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; position: relative; width: 748px;">
<span style="font-family: helvetica; font-size: 17px;">Indonesia mungkin tidak mentereng dalam berbagai hal. Tapi yang pasti kalau soal militer, negara kita sangat diakui kualitasnya. Kalau berkaca pada indeks yang dibuat Global Fire Power, Indonesia menempati peringkat 14 dunia hari ini. Turun peringkat memang, namun masih mengungguli negara-negara besar termasuk Israel, Korut, bahkan sang mantan penjajah, Belanda.</span></div>
<div class="col-md-12 article-body" style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; float: left; font-family: helvetica; font-size: 17px; min-height: 1px; padding-bottom: 30px; padding-left: 15px; padding-right: 15px; position: relative; width: 748px; word-break: break-word;">
<article class="post-77449 post type-post status-publish format-standard has-post-thumbnail hentry category-trending tag-alutsista-indonesia tag-amazing-indonesia tag-militer-indonesia" id="post-77449" itemprop="articleBody" style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 1.5em;">
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
Soal militer, Indonesia memang sangat diakui lebih-lebih kalau kita berkaca di tahun 50-60an ketika bangsa ini masih dipimpin oleh Presiden Soekarno. Ya, di masa itu militer Indonesia ini sangar lho. Bahkan mungkin bisa dibilang salah satu negara paling kuat di dunia. Belanda pun kalau seumpama melawan kita lagi, mereka bakal keok. Alasan kenapa militer Indonesia begitu jemawa ketika itu tak lain lantaran alutsista kita benar-benar edan. Dari semua lini baik darat, laut, dan udara, alutsista kita sangat banyak dan semuanya adalah produk-produk terbaik.</div>
<div class="aligncenter banner-ads" data-google-query-id="CK6WjpqY6ugCFU-CcAodTqQMQg" id="div-gpt-ad-4661117-5" style="background: transparent; box-sizing: inherit; clear: both; margin-left: auto; margin-right: auto; position: relative; text-align: center;">
Indonesia kala itu memang benar-benar macan dan sangat ditakuti, bahkan oleh negara sekelas Amerika. Nah, untuk menumbuhkan rasa kebanggaan itu lagi, kali ini mari kita kuak kembali deretan-deretan fakta soal alutsista gila kita di masa lalu.</div>
<h2 style="box-sizing: inherit; clear: both; color: inherit; font-family: inherit; font-size: 30px; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
Indonesia Punya KRI Irian yang Bikin Belanda Kencing di Celana</h2>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
Hari ini mungkin armada laut kita biasa-biasa saja. Namun, di masa Bung Karno, kekuatan angkatan laut NKRI adalah salah satu yang paling mematikan di dunia. Hal tersebut tak lain karena eksistensi sebuah kapal maha dahsyat bernama KRI Irian. Dilihat dari dimensinya kapal satu ini begitu besar. Panjang tubuhnya sekitar 210 meter dengan lebar 22 meter. KRI Irian juga jadi kapal terberat kala itu dengan bobot mencapai 16.640 ton.</div>
<div class="aligncenter banner-ads" data-google-query-id="CIvSipqY6ugCFU-CcAodTqQMQg" id="div-gpt-ad-8238399-1" style="background: transparent; box-sizing: inherit; clear: both; margin-left: auto; margin-right: auto; position: relative; text-align: center;">
<div id="google_ads_iframe_/206209409/Boombastis/Article_4__container__" style="border: 0pt none; box-sizing: inherit; display: inline-block;">
<iframe data-google-container-id="6" data-load-complete="true" frameborder="0" height="1" id="google_ads_iframe_/206209409/Boombastis/Article_4" marginheight="0" marginwidth="0" name="google_ads_iframe_/206209409/Boombastis/Article_4" scrolling="no" style="border-radius: 3px; border-style: initial; border-width: 0px; box-shadow: none; box-sizing: inherit; display: block; height: 1px !important; margin: 0px auto; max-width: 658px; min-width: 326px; padding: 0px; vertical-align: bottom; width: 1px !important;" title="3rd party ad content" width="1"></iframe></div>
</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<figure aria-describedby="caption-attachment-77451" class="wp-caption aligncenter" id="attachment_77451" style="box-sizing: inherit; clear: both; margin: 1em auto 1.5em; max-width: 100%; text-align: center;"><img alt="KRI Irian [Image Source]" class="size-full wp-image-77451" sizes="(max-width: 663px) 100vw, 663px" src="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/KRI-Irian.jpg" srcset="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/KRI-Irian.jpg 663w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/KRI-Irian-300x173.jpg 300w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/KRI-Irian-320x184.jpg 320w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/KRI-Irian-140x81.jpg 140w" style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle;" /><figcaption class="wp-caption-text" id="caption-attachment-77451" style="box-sizing: inherit; margin: 0.8075em 0px;">KRI Irian </figcaption></figure>Hal yang membanggakan soal KRI Irian bukan hanya ukuran tapi juga kemampuan bertempurnya. Kapal ini memiliki sistem persenjataan mengerikan dengan adanya 12 meriam masif di beberapa titik. Tak hanya itu, ada juga beberapa buah <em style="box-sizing: inherit;">triple gun</em> untuk mengatasi serangan udara serta slot tabung torpedo untuk menghajar kapal selam musuh.<div class="aligncenter banner-ads" data-google-query-id="CIzSipqY6ugCFU-CcAodTqQMQg" id="div-gpt-ad-4401400-1" style="background: transparent; box-sizing: inherit; clear: both; height: auto; margin-left: auto; margin-right: auto; position: relative; text-align: center; width: auto;">
<div id="google_ads_iframe_/206209409/Boombastis/Article_5__container__" style="border: 0pt none; box-sizing: inherit; display: inline-block; width: auto;">
<div id="vdo_ai_div-0" style="box-sizing: inherit; margin-left: 0px; width: 326px;">
<div id="unitDivWrapper-0" style="box-sizing: inherit; width: 326px;">
</div>
<div id="vdo_companion_wrapper" style="box-sizing: inherit; margin-top: 10px;">
<ins data-ad-slot="boombastis-mid-11" id="aswift_0_expand" style="background: transparent; border: none; box-sizing: inherit; display: inline-table; height: 50px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; text-decoration-line: none; visibility: visible; width: 320px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="background: transparent; border: none; box-sizing: inherit; display: block; height: 50px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; text-decoration-line: none; visibility: visible; width: 320px;"></ins></ins></div>
</div>
<iframe data-google-container-id="7" data-load-complete="true" frameborder="0" height="1" id="google_ads_iframe_/206209409/Boombastis/Article_5" marginheight="0" marginwidth="0" name="google_ads_iframe_/206209409/Boombastis/Article_5" scrolling="no" style="border-radius: 3px; border-style: initial; border-width: 0px; box-shadow: none; box-sizing: inherit; display: block; margin: 0px auto; max-width: 658px; min-width: 326px; padding: 0px; vertical-align: bottom; width: calc(100% - 2px);" title="3rd party ad content" width="1"></iframe></div>
</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<h2 style="box-sizing: inherit; clear: both; color: inherit; font-family: inherit; font-size: 30px; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
Indonesia Pernah Mengoleksi Banyak Pesawat Tempur Terbaik</h2>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
Tak hanya sangat garang di laut, Indonesia dulu juga begitu berjaya di angkasa. Penyebabnya tak lain karena kita memiliki deretan pesawat tempur terbaik saat itu. Setidaknya ada empat jenis pesawat tempur sangar yang pernah kita miliki. Mulai dari MiG-21, MiG-15, MiG-17, serta yang paling mentereng di zamannya, si MiG-19.</div>
<div class="aligncenter banner-ads" data-google-query-id="CInSipqY6ugCFU-CcAodTqQMQg" id="div-gpt-ad-6123697-1" style="background: transparent; box-sizing: inherit; clear: both; margin-left: auto; margin-right: auto; position: relative; text-align: center;">
<div id="google_ads_iframe_/206209409/Boombastis/Article_3__container__" style="border: 0pt none; box-sizing: inherit; display: inline-block;">
<br /></div>
</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<figure aria-describedby="caption-attachment-77453" class="wp-caption aligncenter" id="attachment_77453" style="box-sizing: inherit; clear: both; margin: 1em auto 1.5em; max-width: 100%; text-align: center;"><img alt="MiG-19 [Image Source]" class="size-full wp-image-77453" height="382" sizes="(max-width: 663px) 100vw, 663px" src="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/MiG-19.jpg" srcset="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/MiG-19.jpg 663w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/MiG-19-300x173.jpg 300w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/MiG-19-320x184.jpg 320w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/MiG-19-140x81.jpg 140w" style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; display: block; height: auto; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle;" width="663" /><figcaption class="wp-caption-text" id="caption-attachment-77453" style="box-sizing: inherit; margin: 0.8075em 0px;">MiG-19 </figcaption></figure>Deretan pesawat-pesawat ini adalah yang paling canggih dan mematikan di masanya dan hanya dimiliki beberapa negara saja. Yang bikin bangga lagi, kita memiliki deretan pesawat itu banyak sekali. Masing-masing lebih dari 10 unit. Dengan kekuatan udara macam ini, tak heran kalau Belanda sudah seperti upil bagi NKRI.<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<h2 style="box-sizing: inherit; clear: both; color: inherit; font-family: inherit; font-size: 30px; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
Tu-16 Badger, Pesawat Pembom Mematikan yang Pernah Dimiliki Indonesia</h2>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
Selain deretan pesawat tempur terbaik, tercatat juga kalau Indonesia pernah memiliki beberapa unit pesawat Tu-16 Badger. Pesawat ini sungguh spesial karena apa yang dilakukannya benar-benar sangar. Tu-16 adalah pesawat <em style="box-sizing: inherit;">bomber</em> tapi juga bisa dipakai untuk berbagai hal. Mulai misi intelijen, patroli dan lain sebagainya.</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<figure aria-describedby="caption-attachment-77454" class="wp-caption aligncenter" id="attachment_77454" style="box-sizing: inherit; clear: both; margin: 1em auto 1.5em; max-width: 100%; text-align: center;"><img alt="Tu-16 Badger [Image Source]" class="size-full wp-image-77454" height="382" sizes="(max-width: 663px) 100vw, 663px" src="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Tu-16-Badger.jpg" srcset="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Tu-16-Badger.jpg 663w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Tu-16-Badger-300x173.jpg 300w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Tu-16-Badger-320x184.jpg 320w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Tu-16-Badger-140x81.jpg 140w" style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; display: block; height: auto; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle;" width="663" /><figcaption class="wp-caption-text" id="caption-attachment-77454" style="box-sizing: inherit; margin: 0.8075em 0px;">Tu-16 Badger </figcaption></figure>Di masa itu, hanya beberapa negara saja yang bisa mendapatkan pesawat ini. Indonesia sendiri berhasil mendapatkan Tu-16 lantaran hubungan yang sangat apik dengan Soviet, si negara pembuat. Meskipun memiliki kemampuan istimewa dan mematikan, pesawat ini dimuseumkan dengan cepat seiring dengan berakhirnya masa kepresidenan Bung Karno.<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<h2 style="box-sizing: inherit; clear: both; color: inherit; font-family: inherit; font-size: 30px; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
Indonesia Punya Banyak Kapal Selam Mematikan</h2>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
Tak hanya KRI Irian, kekuatan laut Indonesia juga didukung oleh deretan kapal selam mematikan yang pernah dimiliki negeri ini. Kalau melihat catatan yang ada, di masa Bung Karno Indonesia punya sekitar 12 kapal selam kelas Whiskey. Meskipun jumlahnya hanya belasan, tapi ini sudah sangat mematikan apalagi ketika itu tak banyak negara yang punya kapal selam.</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<figure aria-describedby="caption-attachment-77450" class="wp-caption aligncenter" id="attachment_77450" style="box-sizing: inherit; clear: both; margin: 1em auto 1.5em; max-width: 100%; text-align: center;"><img alt="Kapal selam Kelas Whiskey [Image Source]" class="size-full wp-image-77450" height="382" sizes="(max-width: 663px) 100vw, 663px" src="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Kapal-selam-Kelas-Whiskey.jpg" srcset="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Kapal-selam-Kelas-Whiskey.jpg 663w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Kapal-selam-Kelas-Whiskey-300x173.jpg 300w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Kapal-selam-Kelas-Whiskey-320x184.jpg 320w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Kapal-selam-Kelas-Whiskey-140x81.jpg 140w" style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; display: block; height: auto; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle;" width="663" /><figcaption class="wp-caption-text" id="caption-attachment-77450" style="box-sizing: inherit; margin: 0.8075em 0px;">Kapal selam Kelas Whiskey </figcaption></figure>Soal kemampuan, kapal selam ini benar-benar gila. Tak hanya mampu melesat dengan kecepatan tinggi, tapi juga punya daya hancur yang mengerikan. Sayangnya, meskipun sangat hebat, kapal selam ini malah dimuseumkan dini. Alasannya tidak jelas, tapi ada yang bilang karena teknologinya sudah ketinggalan zaman.<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<h2 style="box-sizing: inherit; clear: both; color: inherit; font-family: inherit; font-size: 30px; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
Mi-6, Helikopter Gila yang Juga Pernah Dipunyai Indonesia</h2>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
Dukungan udara Indonesia tak hanya datang dari deretan pesawat tempur atau armada bomber Tu-16, tapi juga helikopter tangguh bernama Mi-6. Mi-6 adalah salah satu helikopter paling ampuh di masanya. Dilihat dari dimensinya, helikopter ini adalah tipe kelas berat untuk tugas-tugas ekstrem. Mulai dari mengangkat logistik dalam jumlah masif, kendaraan tempur, sampai satu kompi pasukan.</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<figure aria-describedby="caption-attachment-77452" class="wp-caption aligncenter" id="attachment_77452" style="box-sizing: inherit; clear: both; margin: 1em auto 1.5em; max-width: 100%; text-align: center;"><img alt="Mi-6 [Image Source]" class="size-full wp-image-77452" height="382" sizes="(max-width: 663px) 100vw, 663px" src="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Mi-6.jpg" srcset="https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Mi-6.jpg 663w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Mi-6-300x173.jpg 300w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Mi-6-320x184.jpg 320w, https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/08/Mi-6-140x81.jpg 140w" style="border: 0px; box-sizing: inherit; clear: both; display: block; height: auto; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%; vertical-align: middle;" width="663" /><figcaption class="wp-caption-text" id="caption-attachment-77452" style="box-sizing: inherit; margin: 0.8075em 0px;">Mi-6 </figcaption></figure>Hal yang menyenangkan soal Mi-6 ini adalah kemampuannya manuvernya yang sangat oke dan mumpuni. Mi-6 sangat stabil meskipun ia mendarat di area yang tak rata. TNI Pernah membuktikannya sendiri kalau Mi-6 punya kegaharan itu. Selain itu, berkat spesifikasi mesin yang gahar, Mi-6 juga sanggup dioperasikan pada cuaca yang sangat ekstrem sekalipun.<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
Dengan semua alutsista ini, sepertinya memang tak mengherankan kalau NKRI pernah sangat ditakuti. Berani macam-macam, Indonesia bakal menghajarnya dengan deretan pesawat tempur serta kapal selam mematikan yang dimiliki. Belanda pernah merasakan kekuatan Indonesia yang gila seperti ini. Ketika itu, mereka mencoba ingin merebut Papua Barat namun pada akhirnya berhasil digagalkan.</div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: inherit; margin-bottom: 1.5em; word-break: break-word;">
<a href="https://www.boombastis.com/militer-zaman-bung-karno/77449" target="_blank">boombastis.</a></div>
</article></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-85289636857731299252018-08-19T08:36:00.000+08:002018-08-19T08:36:25.395+08:00Panglima TNI Apresiasi Siswa SMP Panjat Tiang Bendera di Atambua<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
<tr><td></td></tr>
<tr><td class="map"><br /></td></tr>
<tr><td class="bordernews"><div style="float: left; margin-right: 10px;">
<img alt="Panglima TNI Apresiasi Siswa SMP Panjat Tiang Bendera di Atambua" border="0" class="img-responsive" height="425" src="https://tni.mil.id/mod/news/images/normal/d65cac14b96622070665498b01d739be.jpg" width="640" /><br />
<span style="color: #666666; font-size: 10px; width: 310px;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
(Puspen TNI). Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,
S.I.P. menyampaikan apresiasi kepada Johannes Adekalla siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri Silawan, Atambua, atas keberaniannya memanjat
tiang bendera yang talinya putus saat upacara kemerdekaan HUT RI ke-73 tahun
2018, di Pantai Motaain Desa Silawan, Kec. Tasifeto Timur, Kab. Belu, Nusa
Tenggara Timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan apresiasi
berupa Bea Siswa atas keberanian dan aksi heroik Johannes Adekalla, sehingga
bendera Merah Putih dapat dikibarkan dalam upacara tersebut," kata Kapuspen TNI
Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, aksi yang dilakukan secara
sepontan oleh Johannes Adekalla pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan HUT
RI ke-73 tahun 2018, dengan Inspektur Upacara Wakil Bupati Belu JT Ose Luan,
sangat luar biasa dan dapat menggugah rasa nasionalisme warga bangsa
lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Atas aksi heroiknya, Panglima TNI mengapresiasi dengan memberikan
penghargaan kepada Johannes Adekalla berupa Bea Siswa hingga lulus SMA. Setelah
lulus SMA akan mendapat prioritas apabila ingin menjadi Prajurit TNI serta
mengundang Johannes ke acara pembukaan Asian Games ke-18 pada hari ini di
Jakarta," kata Kapuspen TNI.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah juga mengatakan bahwa
saat ini masyarakat Indonesia banyak yang mengapresiasi atas sikap yang
ditunjukan Johannes Adekalla. "Mereka merasa terharu, meneteskan air mata dan
bangga setelah melihat video aksinya yang viral di media sosial," ungkapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa dilihat dari video
kejadiaannya, bermula saat petugas pengerek bendera mengalami kesulitan
saat mengibarkan bendera Merah Putih karena ikatan bendera terlepas dan
nyangkut diujung tiang. "Disaat semua orang kebingungan karena kejadian
tersebut, muncul dari barisan anak berpakaian seragam SMP tanpa ada yang
menyuruhnya dengan gagah berani tanpa rasa takut langsung memanjat tiang
bendera," ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Pemandangan mendebarkan pun disaksikan oleh ratusan peserta
upacara. Remaja yang belum diketahui namanya ini pun perlahan-lahan memanjat
tiang tinggi itu dan hanya membutuhkan waktu tidak sampai satu menit untuk
mencapai puncak tiang serta membereskan masalah," tambahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya Kapuspen TNI mengatakan bahwa saat hendak turun,
peserta upacara pun bersorak dan bertepuk tangan. Para aparat telah menunggu di
bawah untuk membantu anak kecil itu. "Diketahui bahwa bocah kecil
pemberani tersebut bernama Johannes Adekalla, pelajar kelas VII SMP Negeri
Silawan putra dari Bapak Victorino Fahik Marschal dan Ibu Lorenca Gama. Atas
keberaniannya tersebut akhirnya upacara 17 an dapat dilanjutkan dan sang
Merah Putih dapat dikibarkan," tuturnya.</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<a href="https://tni.mil.id/view-135807-panglima-tni-apresiasi-siswa-smp-panjat-tiang-bendera-di-atambua.html" target="_blank">TNI.</a>iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-87989451708669774822018-08-19T08:33:00.001+08:002018-08-19T08:33:14.926+08:00Latihan Perang Korps Marinir TNI dan USMC<div style="text-align: justify;">
<span class="post-format-icon"></span> </div>
<div class="entry-container fix" style="text-align: justify;">
<div class="entry fix">
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_199421" style="width: 790px;">
<a href="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-3-e1534416549977.jpg"><img alt="" class="wp-image-199421 size-full" src="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-3-e1534416549977.jpg" width="780" /></a><div class="wp-caption-text">
Latihan
perang ini dipimpin langsung oleh Dansatgas Letkol Marinir Didik Iwan
Supriyanto yang sehari – hari menjabat Danyon – 4 Marinir, dan Pasiops
Mayor Marinir Ringga Pratama Widiyatama serta Kapten Marinir Bagus
Sutrisno.</div>
</div>
<a href="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-5.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-199426" height="426" src="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-5-e1534416708586.jpg" width="640" /></a><br />
Sebanyak 430 Pasukan gabungan Korps
Marinir TNI dan USMC mengikuti Latihan Bersama (Latma) Cooperation
Afloat Readiness And Training (Carat) Tahun 2018, melaksanakan Latihan
perang Gerakan Maju Untuk Kontak (GMUK) pada Kamis, 16-8-2018 di bukit
Mangga Dua Karang Teko, Banyuwangi, Jawa Timur.<br />
<a href="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-2.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-199422" height="426" src="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-2-e1534416584168.jpg" width="640" /></a><br />
Latihan perang ini dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Tugas
(Dansatgas) Letkol Marinir Didik Iwan Supriyanto yang sehari – hari
menjabat Komandan Batalion – 4 Marinir, dan Perwira Operasi (Pasiops)
Mayor Marinir Ringga Pratama Widiyatama serta Kapten Marinir Bagus
Sutrisno (Korps Marinir Head Of Exercise Staff Planner).<br />
<a href="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-1.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-199423" height="426" src="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-1-e1534416615569.jpg" width="640" /></a><br />
Latihan ini merupakan program pelaksanaan Latma Carat tahun 2018
dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kemampuan teknik maupun taktis
satuan setingkat kompi dalam operasi darat. Serangan gabungan antara
Marinir TNI dan USMC ini yang dilatihkan meliputi pemberian perintah
operasi, sarana kendali serangan, perebutan sasaran, prosedur permintaan
bantuan tembakan, konsolidasi, reorganisasi dan perpindahan Posko.<br />
<a href="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-4.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-199424" height="426" src="https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2018/08/Gerakan-Maju-4-e1534416649750.jpg" width="640" /></a><br />
Selain materi serangan, juga dilatihkan beberapa materi lainnya
seperti GMUK (Gerak Maju Untuk Kontak), pertahanan, patroli tempur, dan
Long March sejauh 30 km dari daerah persiapan (DP) Hutan Kecil Asem
Bagus ke Bukit Mangga Dua Karang Teko Baluran. (Marinir).<br />
<br />
<br />
<a href="https://jakartagreater.com/latihan-perang-korps-marinir-tni-dan-usmc/" target="_blank">JKGR.</a> </div>
</div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-17684235164836691262018-08-19T08:24:00.003+08:002018-08-19T08:24:36.557+08:00Yang Dilakukan Para Pemuda Terhadap Soekarno-Hatta adalah Operasi militer, Bukan Penculikan<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="photo photo--main" style="text-align: justify;">
<div class="photo__item">
<img alt="Bung Karno Membaca teks proklamasi pada 17 Agustus 1945" height="425" src="https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2018/08/16/648594065.jpg" width="640" />
<br />
<div class="photo__author">
<br /></div>
</div>
<div class="photo__caption pink">
Bung Karno Membaca teks proklamasi pada 17 Agustus 1945</div>
</div>
<div class="read__left" style="text-align: justify;">
<div class="ads__skyscraper js-skyscraper is_stuck" style="position: fixed; top: 100px; width: 180px;">
<div class="kcm kcm__tower clearfix js-tower-sticky">
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah catatan wartawan senior Julius Pour dalam bukunya <i>Djakarta 1945, Awal Revolusi Kemerdekaan, </i> mengenai drama di sekitar 17 Agustus 1945, sebagian sengaja ditulis dengan ejaan lama untuk menunjukkan keotentikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cukilan bukunya dibuat oleh Mayong Suryo Laksono, seperti yang pernah dimuat di Majalah <i>Intisari </i>edisi Januari 2014 hasil cukilan dari.</div>
<div style="text-align: justify;">
--</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada Rabu sore, 15 Agustus 1945, sekelompok pemuda
revolusioner mengadakan pertemuan di belakang Laboratorium
Bakteriologi di Jln. Pegangsaan Timoer No. 17. Mereka antara lain
Darwis, Soebadio, Soebianto, Margono, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka sepakat bahwa
kemerdekaan harus dinyatakan sendiri oleh bangsa Indonesia, tanpa
menunggu hadiah dari Jepang. Mereka membujuk Hatta dan mendatangi Soekarno. Tapi Bung Karno tetap tidak bersedia, bahkan dia mengkritik para pemuda itu tidak kompak karena masing-masing membawa kepentingan diri dan kelompoknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para
pemuda berunding lagi, kemudian memutuskan untuk membawa pergi
Soekarno dan Hatta agar rapat PPKI gagal dan hanya Soekarno dan Hatta
yang dianggap layak menyatakan kemerdekaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Chaerul Saleh,
Moewardi, Soekarni, Joeseof Koento, dll. pada pukul 04.00 Kamis, 16
Agustus 1945, membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para
pemuda yang ditulangpunggungi prajurit PETA bentukan Jepang itu lebih
suka menyebut operasi mereka operasi militer, bukan penculikan.
Soekarno ditemani Fatmawati dan Guntur yang pada waktu itu berusia
sembilan bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka ditempatkan di asrama PETA Rengasdenglok.
Di hadapan para prajurit muda yang garang itu Soekarno dan Hatta
bergeming pada pendiriannya, tidak mau memproklamasikan kemerdekaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara
itu di Djakarta, para pemuda menggalang kekuatan bersenjata dan pasukan
cadangan untuk menyerbu pos-pos Jepang. Tapi rencana itu mendapat
tentangan juga dari sesama pemuda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moewardi misalnya, yakin
bahwa pasukan PETA tidak mungkin bisa mengalahkan pasukan Jepang di
Djakarta karena kalah dalam jumlah. Latief Hendraningrat membatalkan
niat menyerbu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula Kasman Singodimedjo. Chairul Saleh
marah-marah, tapi dia juga tidak bisa apa-apa. Kekuatan PETA makin
berkurang. Serangan pun batal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bung Karno langsung bereaksi.
“Sudah jelas revolusimu gagal. Lantas buat apa kalian menahan kami
semua di desa ini?!” ia membentak Soekarni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ahmad Soebardjo datang untuk menjemput Soekarno dan Hatta karena
yakin, walau rapat PPKI batal dilaksanakan pagi harinya, banyak hal bisa
dilakukan di sana daripada menanti tanpa kejelasan di Rengasdengklok.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya Kamis sore, 16 Agustus 1945, mereka semua kembali ke Jakarta. Sampai di Jln. Pegangsaan Timoer sekitar pukul 20.00.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada
pukul 23.00 Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo pergi ke rumah
Laksamana Tadhasi Maeda, Kepala Kantor AL Jepang di Djakarta merangkap
pimpinan dinas intelijen Kaigun Armada Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka berharap,
perwira tinggi Jepang yang matang dalam penugasan di banyak negara, juga
menyetujui pilihan bangsa Indonesia untuk merdeka, itu akan memberi
jaminan keamanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi
ternyata mereka harus menghadap Mayjen Otoshi Nishimura, Direktur
Departemen Umum Pemerintah Militer Jepang, yang bersikeras menganggap
tentara Jepang terikat pada syarat-syarat penyerahan. “Kami harus
menyerahkan negeri ini kepada Sekutu dalam kondisi <i>status quo</i>.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Soekarno
membantah seraya mengingatkan pertemuannya dengan Marsekal Terauchi di
Dalat, empat hari sebelumnya, bahwa pemerintah Jepang sudah menyerahkan
kemerdekaan Indonesia kepada bangsa Indonesia sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi
Jenderal Nishimura juga bersikeras, sejak siang hari tadi datang
peraturan baru dari Sekutu, pihak yang mengalahkan mereka, yang membuat
mereka harus membatalkan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Itu
yang membuat Hatta marah dan membentak, “Apakah itu janji dan
perbuatan seorang samurai?! Dapatkah seorang samurai menjilati sepatu
lawan yang telah memenangkan pertempuran?! Kami bangsa Indonesia akan
tetap berjuang, apa pun yang akan terjadi. Kami akan menunjukkan kepada
tuan-tuan bagaimana seharusnya sikap seorang samurai.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suasana
kalut. Rencana kemerdekaan yang sudah di depan mata terancam mentah
lagi. Para pemuda yang sudah tidak sabar ingin segera memberontak dengan
risiko berhadapan dengan pasukan Jenderal Nishimura.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soekarno,
Hatta, dkk. ternyata tidak gentar. Mereka bahkan cukup cerdik berlindung
pada Laksamana Maeda dengan risiko membenturkan kedua pemangku
kebijakan Pemerintah Jepang di Djakarta itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Malam itu juga teks
proklamasi dirumuskan di rumah Maeda. Hatta mendiktekan, Soekarno yang
menulis. Soekarni mengusulkan perubahan tapi ditolak oleh beberapa
wakil golongan muda yang juga hadir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Praktis forum itu menjadi
seperti Panitia Persiapan Kemerdekaan. Waktu menunjukkan pukul 03.00
dini hari, Jumat 17 Agustus 1945.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Oleh karena keadaan mendesak memaksa kami harus mempercepat perumusan proklamasi kemerdekaan,” kata Soekarno.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://intisari.grid.id/read/03919784/yang-dilakukan-para-pemuda-terhadap-soekarno-hatta-adalah-operasi-militer-bukan-penculikan?page=all" target="_blank">Intisari.</a></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-61456737710061591862018-08-19T08:15:00.001+08:002018-08-19T08:15:10.522+08:00Gantikan Tugas NBO-105, TNI Kirim Helikopter AS 365N3+ Dauphin Ke Lebanon<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-66987 aligncenter" height="555" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2018/08/tni-kirim-helikopter-dauphin-as-365-n3-hr-3601-dukung-satgas-misi-pbb-istimewa-1.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikarenakan menurunnya kemampuan teknis helikopter NBO-105,
diantaranya tidak mampu melaksanakan “recognised maritime picture” (RMP)
yang dibutuhkan sebagai informasi yang akan di share ke armada patroli
Maritime Task Force (MTF) UNIFIL (United Nations Interim Force in
Lebanon), menjadikan TNI harus memikirkan pengganti helikoper ringan <em>twin engine</em> yang melekat sebagai sistem senjata armada terpadu pada korvet TNI AL di Lebanon.<span id="more-66989"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/terkait-performa-tni-al-hentikan-operasional-nbo-105-dalam-misi-unifil/"><span style="color: red;"><strong><span style="color: black;"></span></strong></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti telah diwartakan, sebagai penggantinya telah diutus
helikopter terbaru, AS-565 MBe Panther HS-4207. Dengan spesifikasi yang
lebih mumpuni dan modern, helikopter Panther dipercaya mampu
melaksanakan berbagai misi, mulai dari yang terkait kemanusiaan sampai
identification, surveillance and recognition (ISR). Tidak seperti
NBO-105 yang didatangkan dari Indonesia bersama kapal perang, khusus
helikopter anyar ini diangkut lewat kargo udara menuju Lebanon.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, <em>update</em> kabar terbaru yang dirilis <em>tni.mil.id</em>
(17/8/2018), TNI baru saja mengirimkan satu unit helikopter untuk misi
MTF UNIFIL. Namun yang sedikit unik, yang dikirim adalah helikopter yang
sejatinya adalah helikopter milik BASARNAS (Badan SAR Nasional) AS
365N3+ Dauphin dengan nomer HR 3601, yang memang dioperasikan oleh
personel Puspenerbal TNI AL. Dengan tetap memperlihatkan logo
Puspenerbal, helikopter yang kini tak lagi berwarna oranye itu diangkut
dengan pesawat angkut berat Antonov An-124 dari Lanudal Juanda, Surabaya
menuju Lebanon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class=" wp-image-66986 aligncenter" height="402" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2018/08/00f3be876867dbaa4f0c85845e9a22fc.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pernyataannya, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah
menyampaikan bahwa penyiapan helikopter jenis Dauphin AS 365N3+ dengan
nomor HR 3601 telah melalui tahapan <em>Pre Deployment Visit</em> (PDV)
yang telah melibatkan delegasi PBB yang datang ke Indonesia dalam rangka
mengecek kesiapan hellikopter dan dinyatakan telah memenuhi standar
kualifikasi PBB.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Kapuspen TNI, proses embarkasi pesawat helikopter jenis
Dauphin AS 365N3+ dengan nomor HR 3601 dalam rangka mendukung satgas MTF
TNI UNIFIL telah dapat dilaksanakan sekitar pukul 17.15 WIB dan
berlangsung dengan aman dan lancar. “Pengiriman pesawat heli tersebut
menunjukkan keseriusan dan komitmen dari Indonesia untuk memberikan yang
terbaik bagi PBB”, ucapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-66988 aligncenter" height="354" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2018/08/tni-kirim-helikopter-dauphin-as-365-n3-hr-3601-dukung-satgas-misi-pbb-tni-1.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
BASARNAS sendiri memiliki empat unit helikopter jenis AS 365N3+ Dauphin, satu unit diantaranya (HR 3602) mengalami musibah (<em>total lost</em>) pada 2 Juli 2017 di Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Perbukitan Gunung Butak, Temanggung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/as-365-n3-dauphin-basarnas-helikoper-sar-penjelajah-lautan/"><span style="color: red;"><strong><span style="color: black;"></span></strong></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pengiriman misi ke Lebanon, Nampak AS 365N3+ Dauphin dengan cat
biru telah dilengkapi hoist dengan panjang kabel 90 meter dan mampu
menarik bobot sampai 272 kg untuk evakuasi korban pada sisi pintu
sebelah kanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dauphin tergolong helikopter angkut sedang multirole yang punya bobot
kosong 4.300 kg. Untuk menunjang berbagai misi, Dauphin dapat membawa
maksimum beban tambahan internal hingga 1.345 kg. Namun bila harus
membawa muatan cargo, bisa dilakukan dengan sling hingga bobot 1.600 kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kinerja helikopter ini disokong dua mesin Turbomeca ARRIEL 2C FADEC
dengan maksimum power 717 kW. Dari mesin tersebut, dapat dicapai
kecepatan maksimum hingga 269 km per jam. Sementara jarak jangkau
maksimum Dauphin hingga radius 792 km. Dalam menjalankan misi SAR di
lautan, helicopter ini dapat mengudara sampai 4 jam. <strong>(Bayu Pamungkas)</strong></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/lcK4W9RESyA/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/lcK4W9RESyA?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><a href="https://www.indomiliter.com/gantikan-tugas-nbo-105-tni-kirim-helikopter-as-365n3-dauphin-ke-lebanon/" target="_blank">Indomil.</a> </strong></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-45861452621473315372018-08-12T08:44:00.004+08:002018-08-12T08:44:44.248+08:00Di Bawah Bayang-Bayang Sanksi AS, Persiapan Kedatangan Su-35 TNI AU Jalan Terus<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-66890 aligncenter" height="426" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2018/08/kesiapan-lanud-iswahjudi-dipantau-tim-sukhoi-dari-rusia-mii.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan Rusia namanya bila takluk begitu saja oleh gertakan Amerika
Serikat. Meski Pemerintahan Donald Trump telah berupaya untuk
memperlemah industri militer Rusia dengan pengenaan sanksi bagi negara
pembeli alutsista Rusia. Namun ibarat Beruang Siberia, yang ada justru
Rusia kian gencar melobi dan meyakinkan kelancaran produk yang telah
dipesan oleh negara pembeli.<span id="more-66892"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/tentang-pengadaan-sukhoi-su-35-indonesia-masih-tunggu-pembebasan-sanksi-dari-as/"><span style="color: red;"><strong><span style="color: black;"><br /></span></strong></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ambisi India dan Turki untuk mengakuisisi rudal hanud S-400 bisa jadi
bukti tentang isu di atas. Sementata di dalam negeri, meski pemerintah
Indonesia dalam status menunggu kabar ‘pengecualian’ dari sanksi
Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), di
pihak penjual tetap percaya diri untuk mempersiapkan proses kedatangan
jet tempur Sukhoi Su-35 Super Flanker. Maklum kontrak pembelian 11 unit
Su-35 sudah dilakukan di Jakarta pada 14 Februari 2018 dengan nilai
US$1,14 miliar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti dikutip dari<em> jatim.sindonews.com</em> (6/8/2018), tim
dari Rusia yang terdiri dari 10 orang telah bertandang ke Lanud
Iswahjudi, Madiun. Kedatangan mereka untuk melihat langsung kesiapan
Lanud Iswahjudi yang bakal dijadikan <em>homebase</em> dari 11 unit
Su-35, dimana nantinya Su-35 akan menjadi arsenal kekuatan Skadron Udara
14 yang telah memensiunkan jet tempur F-5 E/F Tiger II.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tim tersebut, dipimpin Deputy Director of The Air Force Departement
dari Komsomolkom-on-Amur Aircraft Plant Them, Tsyplakov Yury, dan
didampingi Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Udara
(Kadispamsanau), Marsma TNI Andi Kustoro.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class=" wp-image-66891 aligncenter" height="354" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2018/08/sukhoi-27-30-mk-saat-menjalani-latihan-sriti-gesit-2018-di-lanud-sultan-hasanuddin-kabar-news.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tim ini, meninjau secara langsung lokasi yang akan diugnakan untuk
bermukimnya pesawat tempur canggih Sukhoi Su-35,” ujar Kepala Dinas
Logistik (Kadislog) Lanud Iswahjudi Madiun, Kolonel Tek. Royke C.
Manusiwa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/virtual-tour-lanud-iswahjudi-home-of-fighters-jantung-kekuatan-udara-nasional/"><span style="color: red;"><strong><span style="color: black;"></span></strong></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Peninjauan lokasi ini, menurutnya sangat penting untuk menentukan
lokasi dan kebutuhan yang harus dipersiapkan sebelum pesawat tersebut
tiba di Indonesia. Tim dari pabrik yang memproduksi Sukhoi Su-35, KnAAPO
terdiri dari para ahli Rusia, melaksanakan peninjauan selama dua
hari.Lokasi yang ditinjau antara lain, Skadron Udara 14, hangar, sheter
apron, aerodrome, runway, taxiway, fire fighter vehicles, GPL,
simulator, dan Depo 60.<strong> (Bayu Pamungkas)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><a href="https://www.indomiliter.com/di-bawah-bayang-bayang-sanksi-as-persiapan-kedatangan-su-35-tni-au-jalan-terus/" target="_blank">Indomil.</a> </strong></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-84659707374208116482018-08-12T08:38:00.006+08:002018-08-12T08:38:57.581+08:00Selain Harga Pesawat Tanker, Biaya Air Refuelling Ternyata Juga Selangit<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class=" wp-image-12838 aligncenter" height="388" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/700.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski rencana pengadaannya telah digadang sejak tahun 2015, bahkan
jumlahnya disebut-sebut akan diakuisisi empat unit, namun sampai saat
ini kesepatakan pembelian (MoU) untuk pesawat tanker belum juga
berlangsung. Berbeda dengan pengadaan jet tempur, pasar pemasok pesawat
tanker untuk kebutuhan TNI AU nampaknya bakal mengerucut pada dua
pilihan utama, yaitu KC-30A MRTT (<em>Multi Role Transport Tanker</em>) dan Boeing KC-46A Pegasus.<span id="more-66882"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/boeing-kc-46a-pegasus-tantang-dominasi-airbus-a330-mrtt-inilah-opsi-lain-pesawat-tanker-tni-au/"><span style="color: red;"><strong><span style="color: black;"><br /></span></strong></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya pengadaan pesawat angkut berat, harga akuisisi pesawat
tanker jelas tak murah. Ambil contoh pada Juli 2015, AU Australia
(RAAF) melakukan kesepakatan pembelian dua unit Airbus A330-200 eks
Qantas Airlines untuk di konversi menjadi KC-30A. Kedua pesawat Qantas
dengan nomer VH-EBH (MSN 892) and VH-EBI (MSN 898) di konversi dengan
nilai AUS$408 juta. Menurut rencana, di tahun 2018 ini satu diantara dua
KC-30A akan diserahkan kepada RAAF.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konversi yang dilakukan RAAF berasal dari pesawat bekas pakai.
Sementara jika Airbus A330-200 dibeli gress harganya mencapai US$238
juta per unit, itu pun dalam wujud varian komersial (standar).</div>
<div style="text-align: justify;">
<figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_15635" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-15635" height="375" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/12/KC-135R-OIR.jpg" width="500" /><figcaption class="wp-caption-text">F-15SG sedang melakukan air refueling dengan KC-135R.</figcaption></figure></div>
<div style="text-align: justify;">
Lepas
dari soal harga pesawat tanker yang tinggi, biaya operasional untuk
menyusui (air refuelling) pun cukup menguras kocek anggaran. Situs <em>foxtrotalpha.jalopnik.com</em>
menyebut, bahwa untuk biaya penyaluran bahan bakar di udara untuk F-16
Fighting Falcon per galon (3,7 liter) mencapai biaya US$50. F-16
melakukan air refuelling dengan metode boom yang dilayani pesawat tanker
<span style="color: black;"><strong><a href="https://www.indomiliter.com/kc-135-stratotanker-lekat-dengan-f-16-tni-au-inilah-pesawat-tanker-dengan-populasi-terbesar/" style="color: black;">KC-135 Stratotanker </a></strong></span>dan <span style="color: black;"><strong><a href="https://www.indomiliter.com/kc-10-extender-serba-serbi-pesawat-tanker-pendukung-ferry-flight-f-16-tni-au/" style="color: black;">KC-10 Extender</a></strong></span>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai perbandingan, pengisian bahan bakar di darat (pangkalan) per
galon-nya hanya US$5 sampai US$6. Sebagai ilustrasi, kapasitas bahan
bakar internal untuk F-16C mencapai 3.985 liter. Tingginya biaya air
refuelling tentu juga menjadi pertimbangan dalam akuisisi. Tak heran
bila pesawat tanker dengan kemampaun multirole seperti KC-30A masih
langka digunakan. Seperti di Asia Tenggara, hanya Singapura yang sampai
saat ini mempunyai pesawat tanker MRTT yang sanggup meladeni mode boom
dan hose. Untuk menyusui F-16 dan F-15SG, AU Singapura telah
mengoperasikan empat unit KC-135 Stratotanker dan dalam proses akuisisi
enam unit KC-30A.</div>
<div style="text-align: justify;">
<figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_15636" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-15636" height="284" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/12/MRTT_Phenix_A330_French_Air_Force.jpg" width="500" /><figcaption class="wp-caption-text">Konfigurasi angkut penumpang dan kargo pada Airbus A330 MRTT.</figcaption></figure></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/tni-au-dalami-kemampuan-mrtt-australia-siap-datangkan-kc-30a-ke-indonesia/"><span style="color: red;"><strong><span style="color: black;"></span></strong></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Model pesawat MRTT mengendepankan tingkat efisensi tinggi, mengingat
satu pesawat dapat memerankan role yang berbeda. Ambil contoh empat unit
KC-135R Singapura tak melulu sebagai pesawat tanker, melainkan juga
difungsikan sebagai pesawat angkut VIP dan angkut medis. Khusus untuk
Airbus A330 MRTT, AU Singapura melalukan konfigurasi agar dimuati 266
kursi penumpang.<strong> (Bayu Pamungkas)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><a href="https://www.indomiliter.com/selain-harga-pesawat-tanker-biaya-air-refuelling-ternyata-juga-selangit/#more-66882" target="_blank">Indomil.</a> </strong></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-34607023853232119522018-08-12T08:36:00.004+08:002018-08-12T08:36:50.900+08:00Jalani Mobilitas 3×24 Jam, Medium Tank Pindad Hadapi Uji Dinamis!<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-66937 aligncenter" height="432" src="https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2018/08/tank-5b6dda545b8a4.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guna mengejar target produksi 100 unit medium tank untuk kebutuhan
Kavaleri TNI AD, serangkaian pengujian terus dilakukan secara maraton
oleh PT Pindad, tak lain kesemuanya dilakukan untuk mendapatkan
sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat
(Dislitbangad), yang merupakan pra syarat medium tank “Harimau Hitam”
ini kelak nantinya meraih order dari Kementerian Pertahanan.<span id="more-66938"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.indomiliter.com/dengan-proteksi-balistik-stanag-4569-tank-harimau-hitam-pindad-sukses-jalani-mine-blast-test/"><span style="color: red;"><strong><span style="color: black;"></span></strong></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah ‘mine blast test’ pada 12 Juli lalu di Lapangan Tembak,
Batujajar, Bandung. Kini prototipe medium tank tengah menjalani sesi uji
dinamis. Persisnya tank Hariuma Hitam ini tengah menjalani uji dinamis
atau uji gerak mulai 7 sampai 16 Agutus 2018. Seperti dikutip dari <em>kompas.com</em>
(10/8/2018), serangkaian uji dinamis ini meliputi uji jelajah on road,
off road, lintas pasir, ketahanan bergerak 3 x 24 jam, dan lainnya.
“Rute yang dilalui dari Bandung menuju Subang, Sarangan, Yogyakarta,
Kebumen, dan kembali ke Bandung,” ujar VP Quality Assurance & K3LH
PT Pindad Isrady Sofiansyah di Magetan, Jumat (10/8/2018).</div>
<div class="indom-content-2" id="indom-652533004" style="margin-bottom: 7px; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7501699742428115" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="7031200262" data-adsbygoogle-status="done" style="display: block; height: 156px; text-align: center;"><ins id="aswift_3_expand" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-table; height: 156px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 622px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzVgsfyk0WiI8MyekY6bG-SMThWlz4Lo3os15lht3F3QxFbRFpKb37vnV8YDK6vj_R7doFq1mv-x1yNPuzuOw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<ins id="aswift_3_anchor" style="background-color: transparent; border: none; display: block; height: 156px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 622px;"><br /></ins></ins></ins>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Uji dinamis bertujuan untuk mengetahui performa mobilitas kemampuan
medium tank dalam kondisi baik serta memenuhi persyaratan dan
spesifikasi desain. Uji dinamis persisnya untuk mengetahui kekuatan
menanjak, menikung, dan kecepatan pada kemiringan antara 30 hingga 60
derajat. Uji jelajah untuk pertama kalinya ini, dilakukan di medan
menanjak dan menikung.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari serangkaian uji coba di wilayah Sarangan, nampak medium tank
sanggup menanjak dengan kemiringan 60 derajat. Dalam uji jelajah on road
di jalan raya dan jalan tol, dari display <em>speedometer</em> digital pengemudi, nampak medium tank Pindad ini berhasil melaju dengan kecepatan di atas 75 km per jam.</div>
Tak hanya uji dinamis, setelah sesi ini akan dilanjutkan uji daya
gempur yang akan berlangsung di Bandung pada 27-30 Agustus 2018. Dalam
uji daya gempur, besar kemungkinan medium tank akan melaksanakan
penembakkan meriam andalan Cockerill CT-CV 105HP. Selain memang
kodratnya melepaskan aneka proyetil, laras CT-CV 105HP juga dapat
memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen
Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar
sasaran sejauh 5.000 meter. <strong>(Bayu Pamungkas)</strong><br />
<br />
<br />
<br />
<strong><a href="https://www.indomiliter.com/jalani-mobilitas-3x24-jam-medium-tank-pindad-hadapi-uji-dinamis/#more-66938" target="_blank">Indomil.</a> </strong>iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-25503204574974140242018-07-29T08:01:00.000+08:002018-07-29T08:01:05.276+08:00Cerita Heroik Bapak TNI AU yang ketika Masih Jadi Tentara Belanda Pernah Menenggelamkan Kapal Perang Jepang<div style="text-align: justify;">
<img alt="KASAU pertama Suryadi Suryadarma" src="https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2018/07/27/840308162.jpeg" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah perjalanan berdirinya TNI AU
cukup unik dan juga penuh perjuangan karena bermodal pesawat-pesawat
terbang peninggalan Jepang dan Belanda yang ditinggalkan begitu saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kepala Staf TNI AU (KASAU) yang pertama, Marsekal Suryadi Suryadarma pun awalnya merupakan tentara Belanda (KNIL) yang kemudian bergabung dengan Angkatan Perang RI, setelah Indonesia merdeka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai tentara Belanda yang pernah mengawaki pesawat tempur
jenis pembom Glenn Martin dalam PD II, Letnan Suryadarma pernah
menjabat sebagai Wakil Komandan kesatuan pembom Grup 7 AU Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam
misi tempurnya, Suryadarma yang bertugas sebagai komandan operator bom
ternyata pernah menenggelamkan kapal Jepang (cruisser) di perairan
Kalimantan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kisah heroik itu berlangsung pada 13 Januari 1942,
ketika pesawat pembom Glenn Martin B-10 yang diawaki Suryadarma dan
dipiloti Kapten Lukkien serta seorang kopilot lainnya terbang dari
Pangkalan Udara Manggar Samarinda, Kalimantan.</div>
<div id="div-Inside-MediumRectangle" style="margin-bottom: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan misi terbang tempur itu adalah untuk menyerang kapal-kapal perang Jepang yang sedang berlayar menuju Tarakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pesawat
yang diawaki Suryadarma, Glenn Martin M-588, terbang bersama dua
pesawat lainnya dalam formasi segitiga dan saling melindungi dari
ancaman sergapan pesawat tempur Zero Jepang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam misi itu Suryadarma bertindak sebagai observer sekaligus komandan operator bom bagi dua pesawat Glenn Martin lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbangan
ketiga pesawat pembom Belanda itu dengan mudah menemukan konvoi
kapal-kapal perang Jepang yang berjumlah sekitar 50 unit yang sedang
berlayar menuju Tarakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedatangan pesawat pembom Belanda langsung disambut tembakan
antiserangan udara dari kapal-kapal perang Jepang yang kemudian berlayar
zig-zag demi menghindari serangan bom.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi
pada saat yang sama sejumlah pesawat tempur Zero Jepang juga mulai
berdatangan untuk merontokkan pesawat-pesawat pembom Belanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa
membuang waktu sebagai komandan operator bom, Suryadarma pun membidik
salah satu kapal perang Jepang jenis penjelajah berat (cruisser) dan
kemudian memberikan aba-aba kepada kedua Glenn Martin lainnya melalui
radio untuk segera menjatuhkan bom.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejumlah bom pun jatuh secara
bersamaan dari ketiga Glenn Martin dan bom-bom itu berhasil
menenggelamkan satu kapal penjelajah Jepang yang ukurannya seperti KRI
Irian yang pernah dimiliki TNI AL.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi serangan udara terhadap konvoi kapal perang Jepang harus dibayar mahal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dua
pesawat Glenn Martin lainnya tertembak jatuh setelah disergap Zero, dan
pesawat Glenn Martin yang diawaki Suryadarma sendiri juga mengalami
rusak parah.</div>
<div id="div-Inside-MediumRectangle" style="margin-bottom: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun
meski pilotnya dalam keadaan terluka parah, Glenn Martin M-588 bisa
mendarat kembali ke Pangkalan Udara Manggar dengan selamat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski
pasukan Belanda berusaha melawan pasukan Jepang yang kemudian mendarat
di Indonesia (Hindia Belanda), militer Belanda akhirnya menyerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suryadarma
sendiri kemudian bergabung dengan pasukan RI untuk bertempur melawan
Jepang dan juga melawan Belanda dalam Perang Kemerdekaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perjalanan karier militernya, Suryadarma ternyata juga berhasil menjadi orang dekatnya Presiden Soekarno.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suryadarma, seperti termaktub dalam buku <i>Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma</i>, kemudian diangkat sebagi KSAU pertama AURI/TNI AU dan diberi kepercayaan penuh untuk mengembangkan AURI sehingga mendapat julukan Bapak Angkatan Udara.<br />
<br />
<br />
<a href="http://intisari.grid.id/read/03906526/cerita-heroik-bapak-tni-au-yang-ketika-masih-jadi-tentara-belanda-pernah-menenggelamkan-kapal-perang-jepang?page=2" target="_blank">Intisari.</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-24761172680807413452017-03-20T12:28:00.000+08:002017-03-20T12:28:08.744+08:00Gelombang Keempat F-16 C/D Block52ID Segera Tiba di Lanud Iswahjudi<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-12925 aligncenter" height="426" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/IMG-20170319-WA0002.jpg?resize=500%2C333" width="640" /><br /><br />Meski tengah dirundung duka dengan musibah <em>overrun</em> F-16 B
Fighting Falcon TS-1603 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, namun TNI
AU dalam waktu dekat dipastikan akan segera kedatangan armada Elang
Penempur tambahan langsung dari Amerika Serikat. Tepatnya gelombang
keempat dari proyek “Peace Bima Sena II” akan tiba di Lanud Iswahjudi,
Madiun, Jawa Timur. Sebanyak lima unit F-16 C/D Block52ID kini tengah
dalam proses <em>ferry flight</em> dari Lanud Hill di Utah, Amerika Serikat, transit di Hawaii dan Guam, dan kemudian tiba di teritori Indonesia.<br /><br /><span id="more-12928"></span><a href="http://www.indomiliter.com/setelah-overrun-mungkinkah-f-16-ts-1603-kembali-mengudara/"><span style="color: red;"><strong></strong></span></a>Meski belum jelas distribusi pesawat tempur F-16 C/D Block52ID,
pendaratan di Lanud Iswahjudi dipilih lantaran sebagai pangkalan utama
TNI AU yang mempunyai fasilitas pendukung untuk F-16 paling lengkap,
pasalnya Lanud Iswahjudi menjadi <em>home base</em> dari Skadron Udara 3
yang berisikan F-16 A/B Block15. Iswahjud pun dianggap lebih dekat
dicapai, mengingat armada F-16 C/D Block52ID tiba dari arah Indonesia
Timur.<br /><br /><img alt="" class="wp-image-12926 aligncenter" height="427" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/IMG-20170319-WA0004.jpg?resize=501%2C335" width="640" /><br /><br />Dengan akan tibanya lima unit F-16 C/D Block52ID, maka jumlah F-16
C/D yang tiba di Indonesia sudah mencapai 19 unit. Sayangnya satu unit
sudah mengalami total lost dalam dalam kecelakaan yang melibatkan F-16 C
Block52ID di Lanud Halim Perdanakusuma pada bulan April 2015. Sehingga
jumlah F-16 C/D yang serviceable nantinya ada 18 unit. Setelah
kedatangan gelombang keempat, masih akan tiba lagi gelombang pengiriman
kelima yang dijadwalkan pada bulan Desember 2017.<br /><br />Lewat kontrak Foreign Military Sales (FMS) LOA ID-D SAL yang
disepakati Pemeritah Indonesia dan Amerika Serikat. Indonesia akan
mendapatkan 30 unit F-16, dengan rincian 24 unit berupa F-16 C/D
Block52ID yang diterbangkan langsung dari AS, empat unit F-16 C/D dalam
kondisi terurai untuk dukungan suku cadang, dan sisanya dua unit F-16
A/B Block 15, yang disebut terakhir kabarnya untuk melengkapi kekuatan
Skadron Udara 3 yang telah ‘kehilangan’ dua unit F-16 sejak dioperasikan
pada 1989/1990.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12924 aligncenter" height="426" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/IMG-20170318-WA0009.jpg?resize=500%2C333" width="640" /><a href="http://www.indomiliter.com/sniper-advanced-targeting-pod-perangkat-intai-dan-penjejak-sasaran-untuk-f-16-cd-block-52id-tni-au/"><span style="color: red;"><strong></strong></span></a><br /><br />“Kemampuan pesawat yang di-upgrade dengan pesawat baru aviability-nya
sama. Hanya kemampuan avioniknya yang berbeda seperti sistem radar dan
sistem senjata,” jelas Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama
(Marsma) TNI Andyawan MP, dikutip dari <em>Janes.com</em> (23/9/2016).
Meski produknya berstatus hibah, namun pemerintah mengucurkan dana tak
kurang dari US$700 juta untuk melakukan upgrade dan refurbish pada ke-24
pesawat tersebut. Mainframe F-16 C/D yang didatangkan ke Indonesia
berasal dari Block25, namun lewat sejumlah program uprade kemampuannya
kini setara F-16 C/D Block52.<br /><br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12927" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12927" height="427" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/Kedatangan-Pesawat-Tempur-F-16-Hibah-dari-Amerika-Serikat-Foto-4.jpg?resize=500%2C334" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">Kedatangan gelombang kedua F-16 C/D Block52ID di Lanud Iswahjudi,</figcaption></figure></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama
penerbangan ferry, pesawat yang diterbangkan pilot AU AS ini sudah
menggunakan kode TS (Tempur Strategis), namun untuk bendera negara di
sayap tegak dan logo skadron di hidung selama penerbangan melintasi
Samudera Pasifik ditutup dengan stiker kuning. Sementara logo TNI AU di
juga ditutup stiker kuning dengan logo AU AS (US Air Force). <strong>(Bayu Pamungkas)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><a href="http://www.indomiliter.com/gelombang-keempat-f-16-cd-block52id-segera-tiba-di-lanud-iswahjudi/" target="_blank">Indomil.</a> </strong></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-60251334781065036562017-03-20T12:12:00.001+08:002017-03-20T12:12:01.070+08:00Setelah Overrun, Mungkinkah F-16 TS-1603 Kembali Mengudara?
<div style="text-align: justify;">
<br /><img alt="" class=" wp-image-12893 aligncenter" height="359" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/ee8a437e11c8406c894a493b22beb7ae-1.jpg?resize=505%2C284" width="640" /><br /><br />Setelah 27 tahun mengawal dirgantara Indonesia, hari Selasa
(14/3/2016), jet tempur strategis (latih) F-16B Fighting Falcon dengan
nomer TS-1603 mengakhiri masa pengabdiannya. Sayangnya akhir dari masa
pengabdian jet tempur yang ikut mengusir black flight F/A-Hornet di atas
Bawean tahun 2003 ini tidak mulus, pesawat mengalami kecelakaan <em>overrun</em> akibat <em>brake malfunction</em>
di runway 36 Lanud Roesmin Nurjadi, Pekanbaru. Meski tidak ada korban
jiwa dari kedua pilot (Mayor Pnb Andri dan Lettu Pnb Marko), pesawat
yang berjasa mencetak puluhan fighters TNI AU mengalami kerusakan
serius, dan berdampak langsung pada tingkat kesiapan tempur TNI AU,
terlebih pada area yang berbatasan dengan Singapura.<br /><br /><span id="more-12894"></span><img alt="" class=" wp-image-12891 aligncenter" height="360" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/IMG-20170315-WA0001.jpg?resize=501%2C282" width="640" /><br /><br />Mengenai kondisi pesawat, Harian Kompas (15/3/2017) menyebut F-16 TS-1603 mengalami <em>total lost</em>,
sementara Pihak Dinas Penerangan TNI AU lewat Direct Message di akun
Twitter @_TNIAU menjelaskan bahwa sampai saat ini tengah dilakukan
pemeriksaan pada airframe, fuselage, dan komponen lainnya untuk
memastikan tingkat kerusakan, sehingga nantinya baru dapat dipastikan
apakah F-16 TS-1603 masih bisa diperbaiki dan diterbangkan lagi atau
tidak. Teknisi di skadron secara sekilas menyimpulkan bahwa pesawat
masih bisa digunakan.<br /><br />Dirunut dari sejarahnya, F-16B (tandem seat) TS-1603 resmi digunakan
TNI AU sejak Mei 1990. Pesawat ini didatangkan dengan cara ferry flight
dari Amerika Serikat. Proyek pengadaannya disebut sebagai Bima Sena I
yang mencakup total pengadaan 12 unit F-16 A/B dengan nilai per unit
pesawat mencapai US$32 juta. Berbeda dengan F-16 C/D Block 52ID yang
menggunakan mainframe Block 25, maka F-16 A/B yang awalnya menjadi
arsenal Skadron Udara 3 ini mengusung Block 15 OCU (<em>Optional Capability Upgrade</em>).<br /><br />Dengan label OCU, F-16 A/B Block 15 OCU berbeda dengan versi awal
dari F-16 produksi awal. F-16 A/B Block 15 OCU dibuat dengan memenuhi
standar Operational Capability Upgrade yang mencakup mesin F100-PW-220
turbofans dengan kontrol digital, kemampuan menembakkan AGM-65, AMRAAM,
dan AGM-119 Penguin, serta pembaruan pada kokpit, komputer, dan jalur
data. Berat maksimum lepas landasnya bertambah menjadi 17.000 kg. Meski
begitu, F-16 A/B Block 15 OCU yang diterima TNI AU belum punya kemampuan
untuk menembakkan rudal canggih seperti AIM-120 AMRAAM (Advanced
Medium-Range Air-to-Air Missile) atau rudal BVR (<em>Beyond Visual Range</em>). Kemampuan bisa melepaskan rudal AMRAAM baru saat ini bisa dilakukan pada generasi pesawat hibah upgrade F-16 C/D Block 52ID.<br /><span style="color: red;"><strong></strong></span><br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12889 aligncenter" height="387" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/20140725-235859_43.jpg?resize=500%2C303" width="640" /><br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12892 aligncenter" height="426" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/TS-1603-1151500792.jpg?resize=500%2C333" width="640" /><br /><br />Ikut dalam paket OCU juga terdiri dari kelengkapan radar Westinghouse
AN/APG-66 Pulse-doppler, mesin Pratt & Whitney F100-PW-200
turbofan, dengan 14.670 lbf (64.9 kN), 23.830 lbf (106,0 kN) dengan
afterburner. Hadirnya F-16 A/B Block 15 untuk TNI AU membawa titik
pembaharuan tersendiri, meski tetap masih tertinggal dari F-16 milik
Singapura, F-16 A/B memperkenalkan TNI AU pada adopsi jet tempur <em>fly by wire</em>
yang punya kapabilitas meluncurkan rudal AGM-65G Maverick dan rudal
udara ke udara AIM-9P4 Sidewinder yang mampu menguber sasaran dari
segala arah.<br /><br />Kini, F-16 TS-1603 yang berada di shelter Skadron Udara 16 tengah
dalam inspeksi dan penyelidikan terkait sebab musababnya, sebagai jet
tempur yang berperan dalam program latih (konversi), F-16 TS-1603 juga
beberapa kali ditumpangi tamu VIP dalam joy flight, diantara yang pernah
dibawa terbang dengan TS-1603 adalah mantan Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro. Walau telah mengalami kerusakan pada beberapa komponen,
besar harapan jika pesawat memang harus ‘pensiun’ maka bisa
dimanfaatkan sebagai suku cadang untuk F-16 lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.indomiliter.com/setelah-overrun-mungkinkah-f-16-ts-1603-kembali-mengudara/" target="_blank">Indomil.</a> </div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-71518560151352305562017-03-15T11:47:00.001+08:002017-03-15T11:47:05.539+08:00CZ Scorpion Evo 3: Berdesain Kompak, Inilah Submachine Gun Terbaru Andalan Kostrad TNI AD<header></header>
<img alt="" class="aligncenter wp-image-12875" height="426" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/10458771_556440681130946_8242682141327782159_n.jpg?resize=501%2C334" width="640" /><br />
<br />Jagad senjata perorangan, khususnya Submachine Gun (SMG) untuk TNI
kembali bertambah dengan hadirnya CZ Scorpion Evo 3 lansiran Česká
zbrojovka Uherský Brod, asal Republik Ceko. Senjata kompak berdesain
futuristik dengan kaliber 9 x 19 mm ini terlihat digunakan oleh prajurit
Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) dalam suatu latihan
penanganan teror di Mabes TNI.<span id="more-12882"></span><br />
<br />Apa yang menarik dari CZ Scorpion Evo 3? Selain desain yang serba baru, rancangan laras senjata berbobot 2,77 kg ini dilengkapi <em>picatinny rail</em>
dari atas, bawah, dan kiri serta kanan, menjadikan Scorpion Evo 3
sangat adaptif untuk dipasangi berbagai akesesoris alat bidik dan alat
bantu penembakkan lainnya. Diantara aksesoris yang mendukung pada
senjata ini mencakup opsi pemasangan<em> grip</em> (pegangan tangan), teropong bidik (<em>sight</em>), senter, dan laser pembidik. Kesemua aksesoris senjata ini mengacu pada standar Mil-1913<br />
<br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12876" style="width: 500px;"><img alt="" class="wp-image-12876 size-full" height="426" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/10509589_556440677797613_3077104472840950358_n.jpg?resize=500%2C333" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">Foto: Facebook Lembaga Keris.</figcaption></figure>Skema pengopersian CZ Scorpion Evo 3 tak berbeda jauh dengan jawara SMG kondang macam H&K MP5, yakni mengadopsi <em>roller delayed blowback</em>. Pada varian CZ Scorpion Evo 3 A1 ditawarkan penggunaan pemilihan <em>fire switch</em>, memberikan opsi bagi <em>gunner</em> untuk menggunakan moda safe, semi automatic, tembakkan tiga putaran, dan tembakkan penuh (<em>full automatic fire</em>).
Lain dari itu, manufaktur juga merilis varian CZ Scorpion Evo 3 S1,
pada varian ini hanya ditawarkan opsi safe dan semi automatic fire.
Varian S1 umumnya ditawarkan untuk pihak Kepolisian.<br />
<br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12879" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12879" height="359" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/maxresdefault-4.jpg?resize=500%2C281" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">CZ Scorpio Evo 3 lengkap dengan grip, persis yang digunakan oleh Kostrad TNI AD.</figcaption></figure><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12878" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12878" height="381" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/CZ_SCORPION_EVO_3_A1_tlumic-600.jpg?resize=500%2C298" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">Laras dengan mudah dipasangi peredam.</figcaption></figure>Pada umumnya CZ Scorpion Evo 3 dihadirkan dengan opsi popor lipat,
ciri khas dari senjata ini adalah mudah untuk dibongkar pasang. Dibangun
dalam konfigurasi yang ergonomis, saat popor direntangkan senjata punya
bentang 670 mm, sementara dengan popor dilipat panjangnya menjadi 410
mm. Panjang larasnya sendiri hanya 196 mm. Membuktikan sebagai senjata
yang ringkas, CZ Scorpion Evo 3 punya lebar 60 mm dan tinggi 262 mm.
Dari segi kinerja, CZ Scorpion Evo 3 punya kecepatan tembak 1.150 peluru
per menit, sedangkan kecepatan luncur proyektil-nya 370 meter per
detik.<br />
<br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12881" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12881" height="424" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/10547676_556457561129258_765198780223375588_n.jpg?resize=500%2C332" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">Pasukan anti teror Kostad bersama personel Marinir yang menyandang SMG Daewoo K7.</figcaption></figure>CZ Scorpion Evo 3 memiliki jangkauan hingga 250 meter bila
ditembakkan dari bahu, sementara jarak jangkau efektifnya 50 meter
ketika ditembakkan dalam posisi <em>handheld</em> dengan popor dilipat.
SMG ini ditawarkan dalam dua pilihan magasin, masing-masing dengan
kapasitas 20 peluru dan 30 peluru. Mengikuti jejak senapan serbu AUG
Steyr, CZ Scorpion Evo 3 mengadopsi magasin model transparan dari bahan
polimer, dengan model ini menjadikan <em>gunner</em> dapat memantau langsung sisa amunisi yang tersedia di magasin.<br />
<br /><img alt="" class="size-full wp-image-12874 aligncenter" height="412" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/1958f223c1ad448c50365f05b653c3fb.jpg?resize=500%2C322" width="640" /><br />
<br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12880" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12880" height="385" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/rimg_0302c-tfb.jpg?resize=500%2C301" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">Dengan popor dilipat.</figcaption><a href="http://www.indomiliter.com/smg-sa-vz-61-skorpion-pernah-jadi-andalan-paskhas-dalam-misi-cqb/"><span style="color: red;"><strong></strong></span></a></figure>Sebelum CZ Scorpion Evo 3, TNI juga telah menggunakan produk CZ,
tepatnya senapan serbu CZ085 Bren kaliber 5,56 x 45 mm yang dioperasikan
Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD dan Kopaska (Komando Pasukan
Katak) TNI AL. Bila dirunut ke sejarahnya, disebutkan basis SMG Skorpion
Vz 61, jenis Submachine Gun yang sempat dioperasikan Detasemen Bravo
Paskhas TNI AU. <strong>(Bayu Pamungkas)</strong><br />
<br />
<strong><a href="http://www.indomiliter.com/cz-scorpion-evo-3-berdesain-kompak-inilah-submachine-gun-terbaru-andalan-kostrad-tni-ad/" target="_blank">Indomil.</a> </strong>iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-17566446905585407522017-03-15T11:42:00.000+08:002017-03-15T11:42:06.341+08:00IFF Bird Slicer: Absen di F-16 Fighting Falcon TNI AU<div style="text-align: justify;">
<header></header><img alt="" class="size-full wp-image-12866 aligncenter" height="426" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/IFF.jpg?resize=500%2C333" width="640" /><br /><br />Radar AN/APG-66 pada jet tempur F-16 A/B Fighting Falcon TNI AU
secara teori mampu mengendus sasaran dari jarak 150 km. Seperti pada
insiden di atas Bawean tahun 2003, setelah dipandu dari radar GCI (<em>Ground Controlled Intercept</em>), dua unit F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi yang ditugaskan melakukan pengejaran pada <em>black flight</em>
akhirnya dapat mengenali identitas sang penyusup, yakni F/A-18 Hornet
dari USS Carl Vinson yang tengah berlayar di Laut Jawa. Namun pengenalan
identitas F/A-18 Hornet dilalukan lewat pengamatan langsung sang pilot,
alias memanfaatkan darto (<em>radar moto</em> – bahasa Jawa berarti mata).<span id="more-12869"></span><a href="http://www.indomiliter.com/f-16-cd-block-52id-welcome-the-new-indonesian-fighting-falcon/"><span style="color: red;"><strong></strong></span></a><br /><br />Meski tidak terkait langsung dengan babak akhir dari suatu duel
pertempuran di udara, kemampuan mengenali identitas lawan menjadi poin
penting bagi pilot. Dengan mengetahui lebih dini siapa potensi lawan
yang akan dihadapi,<em> situational awareness</em> pilot akan lebih maksimal, obyek tak dikenal pada layar radar atau HUD (<em>Head Up Display</em>)
bisa memberi informasi lebih presisi terkait lawan. Dengan begitu,
pilot bisa lebih mempersiapkan strategi dalam meladeni pertarungan bila
kondisi memaksa, dan yang lebih penting pilot dapat melaportkan pada
komando di atas tentang situasi lebih detail.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12862 aligncenter" height="600" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/639px-F-16adf.jpg?resize=500%2C469" width="640" /><br /><br /><img alt="" class=" wp-image-12863 aligncenter" height="404" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/3702.jpg?resize=500%2C316" width="640" /><br /><br />Dan perangkat identifikasi pada sasaran, apakah itu kawan atau lawan, akrab disebut sebagai IFF (<em>Identification Friend or Foe</em>).
Dan sayangnya perangkat IFF ini belum hadir di elemen jet tempur TNI
AU, termasuk pada F-16 A/B dan C/D Block 52ID. Padahal jika di compare
dengan F-16 milik Thailand dan Singapura, F-16 milik kedua negara
tetangga sudah dilengkapi antena IFF yang terintegrasi.<br /><br />Keluarga F-16 melengkapi antena IFF dalam wujud empat sirip kecil
yang disematkan di bagian depan kokpit. Karena desain yang unik, IFF
yang masuk ke dalam Advanced IFF (AIFF) ini juga dikenal dengan sebutan
“bird slicer.” Tidak ada keharusan F-16 keluaran baru yang bisa
dipasangi AIFF, pasalnya F-16 versi ADF (Air Defence Fighter) dari Block
10/15 yang telah di upgade banyak yang sudah dipasangi bird slicer.
F-16 ADF adalah versi yang digunakan oleh US Air National Guard. Biasaya
instalasi bird slicer dilakukan bersamaan pada program MLU (<em>Mid Life Update</em>).
Sementara untuk F-16 lansiran terbaru, seperti di Block 60 , AIFF sudah
melekat sebagai standar fitur yang ditawarkan dan diintegrasikan pada
radar.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12865 aligncenter" height="320" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/f16-iff-antennas.jpg?resize=500%2C250" width="640" /><br /><br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12868" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12868" height="359" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/promo249616155.jpg?resize=500%2C281" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">F-16C Block 52 AU Singapura.</figcaption></figure><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12864" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12864" height="387" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/A-Thai-F-16A.jpg?resize=500%2C303" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">F-16A Block 15 MLU AU Thailand.</figcaption></figure>Bird
slicer pada dasarnya serupa dengan transponder pesawat sipil untuk
mengenali dan memberi tahu suatu posisi pesawat. Namun karena digunakan
untuk kebutuhan militer, transponder IFF dilengkapi enkripsi pada
sinyal, tujuannya agar proses identifikasi pada sasaran dapat
berlangsung senyap, apakah sasaran di depan lawan atau kawan?<br /><br /><img alt="" height="0" src="http://ialaddin.genieesspv.jp/yie/ld/gl0?zid=1112785&asid=2507914&idx=0&gid=74b3f7d8e2f592a45c3f2899fd5b7c51&cb=60c2ebe60a&l=fLQ54Ykx6bDcmnexmAKNyaHkWmqr0tR7RXgmlF7vjDkFsnQZlB6vz8yHR2cn5qt9zzmijmJM5SFos5vXNhp8rqxIfQmPXnrd7AqIgDToZxAgcq0uW9HF9L37BAFa1RIWu5rXIXID3AZynHWGueGrHZSiADXby3KFeTovMUE0IoB68Dy1J7SJrL2ObojGjD_mswcHZsHAqc8n34ziQecYqZ50-ym461jFRGlTUFPV8ek2FabZBL04131o26sqmM2rBnttPhTtKeO2SdigTHrKU5PoDpqU5FS2Sfr4JdUuges1OdwCSJeo2r4FEEJVUzFMKS6xy19Ye6kxNZlwDOvxSKYQ7wNCCzyd1GLoOjhzdXESPVR82t_3KFeDAdh6GPIur_814zsTWE0cmJ0nZChdxq5I4DIcpWghLOEEuHzhakPrQSAQHSNu1GY3n1-5bIa3uPspR4Kdy_GFYP3uYYCy1pk-yyJNXaeNz8GSUAJm7p7eN_Tlc8hjMf5erWt76t_wttSUkHsGMfS8X5aktF9WENYaCs_Vqf_iENY5zhDgPM-31s0QS0OG345znYNg2lPLeYYlDh5R3wDuaFohGW98tdjiJ12NA2DfcxVBlN-gqjFpjso1Epcu60TW6TfWNcGeACx0_3LirX0MXu9xya6y-pWutp5dMl9ODrayGCUWJTA" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /><br />Jenis antena AIFF yang digunakan di F-16 umumnya merujuk ke
AN/APX-109 produksi Northrop Grumman. Transponder AN/APX-109
mengintegrasikan fungsi interrogator, receiver-transmitter reply
evaluator, synchronizer, transponder, COMSEC units, dan control
functions ke dalam <em>single package</em> untuk menghemat bobot dan ruang. Tanpa adanya kemampuan IFF, dalam suatu pertempuran udara, baik dalam skenario <em>dog fight</em>
(duel jarak dekat) dan beyond visual range (tempur jarak jauh), sangat
rentan terjadi salah tembak pada pesawat tempur kawan atau bahkan
pesawat penumpang sipil. Bila F-16 Thailand dan Singapura sudah
dipasangi bird slicer, idealnya F-16 TNI AU juga harus dipasangi
perangkat IFF ini. <strong>(Gilang Perdana)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><a href="http://www.indomiliter.com/iff-bird-slicer-absen-di-f-16-fighting-falcon-tni-au/" target="_blank">Indomil.</a> </strong></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-15669721698920866052017-03-15T08:50:00.006+08:002017-03-15T08:50:48.024+08:00KRI Kurau 856, Meluncur Keluarga Baru Kapal Patroli PC-40 Satrol TNI AL<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class=" wp-image-12830 aligncenter" height="427" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/kri-kurau-856.jpg?resize=502%2C335" width="640" /><br /><br />Setelah berhasil menyerahkan produksi kapal patroli cepat (PC-40) KRI
Cakalang 852 kepada TNI AL pada bulan Juli 2016, kini galangan kapal
swasta nasional, PT Caputra Mitra Sejati (CMS) kembali meluncurkan PC-40
terbaru pesanan TNI AL, KRI Kurau 856. Peluncuran dilakukan Selasa
(7/3/2017) di fasilitas galagan PT CMS di Perairan Salira, Banten.
Upacara peluncuran dan <em>shipnaming</em> yang dilakukan Wakil Kepala
Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksda TNI A.Taufiq, menandakan rampungnya
tahapan pembangunan fisik konstruksi kapal patroli ini.<span id="more-12829"></span><br /><br />Meski telah diluncurkan, KRI Kurau 856 belum langsung diserahkan ke
TNI AL, kapal patroli yang masih ‘kosongan’ tanpa senjata dan sistem
elektronik ini masih akan melalui tahapan <em>sea trial</em> dan<em> commodore inspection</em>,
baru kemudian dapat diserahkan ke pihak pengguna, yaitu Satuan Kapal
Patroli (Satrol) TNI AL. KRI Kurau 856 memiliki panjang (Loa) 44,40
meter, lebar 7,40 meter dan tinggi tengah kapal 3,40 meter.<br /><br />KRI Kurau 856 memiliki mesin utama 3 x 1800 Hp dengan putaran mesin
2300 rpm, dan kecepatan maksimum mencapai 24 knot. Kapal ini juga
memiliki kecepatan jelajah sampai 17 knot dengan daya jangkau 1632
nautical mile (setara 3.022 km). Kapal berbobot 230 ton ini mampu memuat
kapasitas bahan bakar hingga 56.000 liter.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12831 aligncenter" height="380" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/KRI-Kurau-856.jpg?resize=500%2C297" width="640" /><br /><br />Dirunut dari ‘kodratnya’ sebagai kapal patrol, KRI Kurau 856 tidak
akan dilengkapi senjata sekelas rudal anti kapal, meski begitu sebagai
generasi kapal patroli modern, TNI AL nantinya akan melengkapi KRI Kurau
856 dan PC-40 lainnya dengan kanon reaksi cepat. Berdasarkan
spesifikasi teknis (spektek), PC-40 akan dilengkapi kanon Oto Melara
laras tunggal kaliber 30 mm buatan Italia.<br /><br />Oto Melara 30 mm adalah varian terbaru yang ditawarkan Finmeccanica menganut teknologi MARLIN WS (<em>Modular Advanced Remotely controlled Lightweight Naval Weapon Station</em>).
Dari segi instalasi, Oto Melara 30 mm dirancang mudah untuk dipasang di
semua jenis tipe kapal perang, tidak diperlukan rekayasa pada desain
internal lambung kapal, alias tinggal plug in pada dudukan. Untuk kapal
patroli cepat, Oto Melara 30 mm dirancang sebagai senjata utama, namun
bila dipasang di frigat/korvet, maka akan menjadi senjata lapis kedua.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-9247 aligncenter" height="633" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2016/03/squared_medium_MARLIN_IMG_6964_s.jpg?resize=500%2C495" width="640" /><br /><br /><br />Dengan desain modular, kubah Oto Melara ini dapat diganti pasang
jenis larasnya, bila menggunakan kaliber 30 mm, larasnya Mauser MK30-A2
atau ATK-MK44. Sementara bila menggunakan kaliber 25 mm, larasnya
menggunakan ATK-M242 atau Oerlikon KBA. Dengan dukungan CMS (Combat
Management System), Oto Melara 30 mm sanggup meladeni multi target.
Dukungan perangkat pada kubahnya mencakup optical sensor suite untuk
mendukung pencitraan siang dan malam. Bisa lagi ditambahkan<em> laser range finder</em> yang dipasang coaxial pada kubah.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-9249 aligncenter" height="533" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2016/03/30mmMarlin_01.jpg?resize=500%2C417" width="640" /><br /><br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12828" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12828" height="384" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/kri-lepu-861-dengan-marlin-ws-30mm-light-naval-weapon-system-defence-pk.jpg?resize=500%2C300" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">KRI Lepu 861 dengan kanon Oto Melara 30 mm pada haluan.</figcaption></figure>Oto Melara 30 mm dapat dioperasikan<em> stand alone</em>
dengan remote control consol yang terdapat di PIT (Pusat Informasi
Tempur). Namun Oto Melara 30 mm dapat pula diintegrasikan dengan CMS,
menjadikan sistem senjata ini terkonfigurasi utuh dalam FCS (<em>Fire Control System</em>)
yang melibatkan peran radar penjejak dan video tracking. Jalur yang
digunakan dari terminal senjata ke CMS/FCS memakai teknologi LAN (<em>local area netwotk</em>).<br /><br />Sejauh ini, diketahui kanon Oto Melara 30 mm sudah mulai terpasang di
PC-40, seperti di KRI Lepu 861 dan KRI Torani 860. Meski keduanya masuk
di kelas PC-40, namun KRI Lepu 861 dan KRI Torani 860 diproduksi oleh
PT Karimun Anugrah Sejati. <strong>(Gilang Perdana)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><a href="http://www.indomiliter.com/kri-kurau-856-meluncur-keluarga-baru-kapal-patroli-pc-40-satrol-tni-al/" target="_blank">Indomil.</a> </strong></div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-65264500416024417152017-03-15T08:35:00.000+08:002017-03-15T08:35:08.257+08:00UH-60M Black Hawk: Multi Mission Performer Untuk Kavaleri Udara TNI AD<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-12818 aligncenter" height="359" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/20160427145043_1_zpsacpz3uch.jpg?resize=500%2C281" width="640" /><br /><br />Kabar rencana TNI AD untuk mengakuisisi helikopter angkut sedang UH (<em>Utility Helicopter</em>)-60
Black Hawk telah berhembus sejak tahun 2012 silam, namun baru di akhir
Februari lalu, jenis Black Hawk yang akan dipinang mulai jelas
variannya, maklum keluarga Black Hawk lansiran Sikorsky Aircraft
(Lockheed Martin Company) terdiri dari beragam varian. Dan merujuk ke
pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di beberapa media nasional, maka
yang bakal didatangkan adalah UH-60M Black Hawk.<span id="more-12824"></span><br /><br />Oleh pabrikannya, varian UH-60M diberi label sebagai “Multi Mission
Performer” dan dipastikan ini adalah salah satu varian terbaru dan
termutakhir dari keluarga Black Hawk. Sikorsky Aircraft mulai
memproduksi varian UH-60M pada tahun 2006, AD AS (US Army) menggadang
UH-60M untuk menggantkan varian lawas UH-60A yang sudah mengudara sejak
dekade 80-an. Apa yang baru di UH-60M? Pihak Sikorsky menyebut
helikopter twin engine ini sudah dilengkapi dengan <em>airframe</em> baru, <em>advanced digital avionics</em>
dan sistem propulsi yang lebih powerful. Dengan beragam peningkatan
yang ditawarkan, UH-60M ditawarkan lebih garang untuk mendukung misi
angkut taktis, combat SAR, penyerbuan udara, <em>command and control</em>, <em>medical evacuation</em>, <em>aerial sustainment,</em> hingga peran sebagai <em>fire fighting</em>.<br /><br /><img alt="" class=" wp-image-12817 aligncenter" height="408" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/4721dd45078ff93b02dadf1a454d08a4.jpg?resize=500%2C319" width="640" /><br /><br />Sebagai helikopter untuk misi tempur di garis depan, UH-60M dibekali proteksi balistik pada <em>tail rotor blades</em>-nya. Mengusung desain <em>monolithic</em>,
UH-60M menawarkan kemampuan handling dan kendali lebih baik dari
varian-varian sebelumnya, termasuk disini adanya fitur active vibration
control. Sebagai helikopter angkut, UH-60M punya kabin dengan ukuran
panjanh 3,8 meter, lebar 2,3 meter, dan tinggi 1,3 meter. Secara
keseluruhan kabin dan bagasi di heli ini punya volume masing-masing
11.2m³ and 0.5m³.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12821 aligncenter" height="426" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/sikorsky05-660x440.jpg?resize=500%2C333" width="640" /><br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12816 aligncenter" height="424" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/2a.jpg?resize=500%2C332" width="640" /><br /><br />Untuk fasilitas pada kokpit mengandalkan teknologi glass cockpit
dengan basis fly by wire Common Avionics Architecture System (CAAS).
Dalam dashboard kokpit terdapat empat unit mission display dari Rockwell
Collins yang menyajikan situational awareness. Masih seputar avionik,
sistem GPS dipasok oleh Honeywell dengan dual GPS inertial (EGI)
navigation system. Kemudian electronic flight management systems dipasok
Marconi.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12822 aligncenter" height="481" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/UH-60M_11.jpg?resize=500%2C376" width="640" /><br /><br /><img alt="" height="0" src="http://ialaddin.genieesspv.jp/yie/ld/gl1?zid=1112785&asid=2507914&idx=0&cb=5492ebdf0a&l=lobcC_ntseW3HgghyEHGkzWH3nGp1womQ8QvsfolIlC3-nIpA1YxSU9hU8MW9FU70RLOanOmQkV5heQBKRh0Wo6zYbT0-6SO2Z2u8QaRr4ED9FW-BvqZF737BAFa1RIWu5rXIXID3AZynHWGueGrHZSiADXby3KFeTovMUE0IoB68Dy1J7SJrL2ObojGjD_mswcHZsHAqc8n34ziQecYqZ50-ym461jFRGlTUFPV8ek2FabZBL04131o26sqmM2rBnttPhTtKeO2SdigTHrKU5PoDpqU5FS2DxE6W4oXuxmMOlIjTnmiJ-3RKSFYWodNwKgxMLcKmzT5nbxKNCov3a-lZZbfAt5b3zVnRNI824415YFtXM8NPGpwKsXgRbrQTNSeSL3fn_3OpB4VNSb64hjHpAwzmDNXIKEA9foJQuBFeLCAnvclwH_fdkg52yL2vBfj6aq7OR0daZ-yWtNvyZ-FO7hzWwqN6PQ-m2BypDdWuAqWLsQMV7X8YlatsCpbd6j-F2sZWIA6WMUEKW8VCiwCa6f-diLIapKTjUgTttyq1Eq3Sw1Dsq6yvmiTl5vvekJZK23kWPxWQdWZcn10rIqc_LVk40XIxd6pzR1VUP9YYHpPe0eyb94qcU7hynZw3PEuuwprUZyqdpC7x4yPm3a9VEJMlDcHc_5KNVh27mw" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /><br />Soal dapur pacu, UH-60M disokong dua mesin General Electric
T700-GE-701D, dibanding varian lama, di UH-60M plat cover mesin dibekali
proteksi balistik untuk menahan terjangan proyektil. Setiap mesin mampu
menghasilkan tenaga 2.974 kW, dan dengan dalam kondisi darurat, mesin
tunggal dapat menghasilkan tenaga 1.447 kW. Dari segi performa, UH-60M
mampu melaju dengan kecepatan maksimum 511 km per jam, dan kecepatan
jelajah 280 km per jam.<br /><br />Dengan konfigurasi standar, Black Hawk bisa membawa hingga 11
pasukan. Namun dengan konfigurasi khusus, UH-60M bisa disulap menjadi
helikopter serbu dengan racikan senjata jenis rudal anti tank AGM-114R
Hellfire dan roket Hydra 70. Senjata paling populer di UH-60 bisa
disebut berupa dua pucuk Gatling M134 Minigun kaliber 7,62 yang
ditempatkan pada jendela dibelakang kokpit.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12820 aligncenter" height="419" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/S-70A-UH-60M-2-EDIT.jpg?resize=500%2C328" width="640" /><br /><br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12819 aligncenter" height="424" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/A1_25th-CAB_UH60-Fielding_003_w.jpg?resize=500%2C332" width="640" /><br /><br />UH-60M sudah masuk kelas helikopter <em>battle proven</em>, pasalnya
sudah malang melintang digunakan AS dalam Perang di Irak dan
Afghanistan. Sampai saat ini UH-60M masih dalam proses produksi,
mengingat AD AS total mengorder 956 unit dan diperkirakan pesanan baru
dituntaskan pada tahun 2026.<br /><br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_12823" style="width: 500px;"><img alt="" class="size-full wp-image-12823" height="317" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/uh-60m_tw_903.jpg?resize=500%2C248" width="640" /><figcaption class="wp-caption-text">Pengiriman UH-60M pesanan militer Taiwan.</figcaption></figure>Bagaimana
dengan UH-60M yang ingin diakuisisi TNI AD? Mengingat belum ada kontrak
pengadaan, maka belum diketahui berapa unit yang akan didatangkan untuk
melengkapi arsenal Puspenerbad. Bila memang nantinya UH-60M ‘berjodoh’
untuk TNI AD, maka Indonesia bakal menjadi negara kedua setelah Thailand
sebagai pengguna UH-60M di kawasan Asia Tenggara. Berapa harga satu
unit UH-60M Black Hawk? Situs<em> fi-aeroweb.com</em> menyebut pada
tahun 2015 harga total untuk satu unitnya mencapai US$16,96 juta, harga
ini belum termasuk kelengkapan paket senjata. <strong>(Bayu Pamungkas)</strong><br /><br /><strong>Spesifikasi UH-60M Black Hawk:</strong><br />
– Power Plant: 2x General Electric T700-GE-701D<br />
– Length: 19,8 meter<br />
– Height: 5,1 meter<br />
– Rotor Diameter: 16,4 meter<br />
– Weight (Empty): 4.819 kg<br />
– Maximum Takeoff Weight (MTOW): 9.979 kg<br />
– Capacity: Internal: 11 combat-equipped troops or 6 stretchers;<br />
– Speed:280 km/h<br />
– Rate of Climb: 3,6 m/s<br />
– Service Ceiling: 4.627 meter<br />
– Range: Ferry: 2.224 km<br />
– Combat Radius: 593 km<br />
– Crew: Four (two pilots and two crew chiefs)</div>
<ul style="text-align: justify;"></ul>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-59392683242306441682017-03-15T08:25:00.004+08:002017-03-15T08:25:54.708+08:00Beechcraft 390 Premier I: Pesawat Jet VIP Puspenerbad TNI AD<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-full wp-image-12797 aligncenter" height="451" src="https://i0.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/1.jpg?resize=500%2C353" width="640" /><br /><br />Posisinya berjarak sekitar 200 meteran dari lokasi diparkirnya pesawat angkut berat RAF (Royal Air Force) Airbus A400M Atlas di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (6/3/2017). Ditengah fokus perhatian orang pada sosok tambun A400M, ada pesawat jenis <em>light business jet</em>
yang menarik perhatian, dibalut cat warna putih hijau, dan bertuliskan
“TNI AD Indonesian Army” plus logo Puspenerbad dengan nomer A9208,
pesawat ini memang mengundang keingintahuan, terlebih tak disangka bahwa
Puspenerbad ternyata punya pesawat<em> jet bisnis</em> yang tergolong mewah.<span id="more-12801"></span><br /><br /><img alt="" class=" wp-image-12798 aligncenter" height="364" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/IMG_0729.jpg?resize=500%2C285" width="640" /><br /><br />Pesawat yang kemudian diketahui berjenis Beechcraft 390 Premier I ini
bukan digunakan untuk misi intai, tidak terlihat perangkat elektronik
yang berkaitan pada fungsi ECM (<em>Electronic Counter Measure</em>).
Namun pesawat denga twin engine ini terbilang sangat khusus, pasalnya
memang difungsikan Pimpinan TNI AD untuk menjalankan tugas inspeksi ke
beberapa daerah. Sebagai pesawat yang biasa dianaki penumpang VIP,
Beechcraft 390 Premier I dengan kabin yang kecil hanya bisa membawa 6 – 7
penumpang. Sementara kru pesawat bisa satu atau dua orang.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12799 aligncenter" height="480" src="https://i2.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/premier_I_interior.jpg?resize=500%2C375" width="640" /><br /><br />Beechcraft 390 Premier I diproduksi Hawker Beechcraft Corporation.
Pesawat ini terbilang ringan, bobot kosongnya 3.719 kg dan bobot
maksimum saat<em> take off</em> disebut hanya 5.670 kg. Untuk membawa
efek ringan, komponen pada fuselage pesawat dibangun dari bahan
high-strength composite, carbon fiber/epoxy honeycomb. Dapur pacu
Beechcraft 390 Premier 1 dipasok mesin 2 × Williams FJ44-2A turbofan,
yang tiap mesinnya mampu menghasilkan tenaga 10.23 kN. Didapuk untuk
mengantarkan perwira tinggi TNI AD, Beechcraft 390 Premier I dapat
melesat dengan kecepatan maksimum 854 km per jam pada ketinggian 10.060
meter. Kecepatan jelajahnya sendiri ada di level 683 km per jam.<br /><br />Dengan komposisi satu pilot dan empat penumpang, jet eksekutif ini
dapat terbang sejauh 2.648 km. Sementara ketinggian mengudara maksimum
12.500 meter.<br /><br /><img alt="" class="size-full wp-image-12800 aligncenter" height="480" src="https://i1.wp.com/www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/03/raytheon-390-premier-i-cockpit-c75e6cec-03d3-4e9a-a2e7-fdad87b61ff5.jpg?resize=500%2C375" width="640" /><br /><br /><br />Merujuk ke awal kehadirannya, Beechcraft 390 mulai dirancang pada tahun 1994 dengan kode proyek PD-374 (PD – <em>Preliminary Design</em>). Kemudian wujud <em>mockup</em>-nya
pertama kali diperlihatkan ke publik pada acara tahunan National
Business Aviation Association Convention pada September 1995. Sejak saat
itu pembangunan prototipe dimulai pada akhir 1996. Jenis Premier I
prototipe-nya diluncurkan pada<br />
19 Agustus 1998 dan penerbangan pertama pada 22 Desember 1998. Setelah
empat prototipe dibuat, FAA akhirnya mengeluarkan sertifikat untuk
Beechcraft 390 Premier pada Maret 2001.<br /><br />Selain digunakan oleh petinggi TNI AD, pesawat sejenis juga terbilang
laris manis dioperasikan beberapa perusahaan charter jet di Indonesia.<strong> (Gilang Perdana)</strong><br /><br /><strong>Spesifikasi Beechcraft 390 Premier I</strong><br />
– Crew: 1-2<br />
– Capacity: 6-7 passengers<br />
– Length: 14,02 meter<br />
– Wingspan: 13,56 meter<br />
– Height: 4,67 meter<br />
– Wing area: 22,95 meter<br />
– Empty weight: 3.627 kg<br />
– Max. takeoff weight: 5.670 kg<br />
– Powerplant: 2 × Williams FJ44-2A turbofan (10.23 kN) each<br />
– Maximum speed: 854 km/h<br />
– Range: 2,648 km<br />
– Service ceiling: 12.500 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.indomiliter.com/beechcraft-390-premier-i-pesawat-jet-vip-puspenerbad-tni-ad/" target="_blank">Indomil.</a> </div>
<ul style="text-align: justify;"></ul>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-55357323670667629332017-03-07T13:44:00.004+08:002017-03-07T13:44:46.356+08:00V-150, Panser Andalan Yonkav 7 yang Kenyang Perang<div class="td-post-featured-image">
<a class="td-modal-image" data-caption="" href="http://angkasa.co.id/wp-content/uploads/2017/03/antarafoto-GelarPasukan301111-1.jpg"><img alt="" class="entry-thumb td-animation-stack-type0-2" height="424" src="http://angkasa.co.id/wp-content/uploads/2017/03/antarafoto-GelarPasukan301111-1.jpg" title="V-150 yonkav-7" width="640" /></a></div>
<br /><div style="text-align: justify;">
Biarpun TNI AD terus mendatangkan beragam jenis panser baru
untuk mencapai kekuatan esensial minimum, panser beroda ban V-150 yang
menjadi tulang punggung Batalyon Kavaleri 7 Sersus (Panser Khusus) masih
belum terdengar akan diganti.<br /><br />Panser yang kenyang akan asam garam pertempuran ini sudah mencicipi perang di Timor-timur, Aceh, dan Papua. Seluruh <em>trouble spot</em> di dalam negeri sudah mendapat ‘sentuhan’ garangnya panser yang sering disebut ‘mobil setan’ oleh awaknya ini.<br /><br />V-150 sendiri merupakan hasil pengembangan dan kawin silang dari panser V-100 dan V-200 buatan perusahaan Cadillac Gage.<br /><br />V-100 dibeli oleh Polisi Militer AD AS untuk kendaraan pengaman
konvoi di Vietnam. Sedangkan V-200 adalah model ekspor yang ditawarkan
sebagai produk militer komersial.<br /><br />V-150 menjadi model tengah yang memanfaatkan desain V-100 dengan mesin dan transmisi yang lebih bertenaga.<br /><br />Desain lambungnya sudah mengadopsi <em>V-hull</em> yang antiranjau
membuatnya tahan dari ledakan ranjau yang sudah dibuktikan tidak hanya
sekali-dua kali oleh prajurit Kavaleri TNI AD.<br /><br />Uniknya, kisah pembelian V-150 sendiri justru berasal dari inisiatif
Kolonel (Polisi) Jusuf Chuseinsaputra saat berkunjung ke Amerika Serikat
(AS) pada tahun 1970-an.<br /><br />Saat itu ia sedang mencari panser pengganti M8 <em>Greyhound</em>
milik Brimob. Dalam kunjungannya ia meminta dicarikan informasi terkait
panser V150 buatan Cadillac Gage. Informasi tersebut kemudian dibawa
kembali ke Indonesia.<br /><br />Panglima ABRI saat itu, Jenderal M. Panggabean, tertarik pada V-150
karena harganya yang terjangkau. TNI AD saat itu juga mempertimbangkan
panser roda rantai M113 yang berjaya di Vietnam, tetapi harganya waktu
itu terlalu mahal.<br /><br />Pemerintah Indonesia pun melakukan pendekatan intensif ke AS agar
diijinkan untuk dapat membeli V-150. Presiden Soeharto pun melakukan
pendekatan khusus kepada Menlu AS Henry Kissinger. Jenderal M.
Panggabean juga terus bernegosiasi dengan Dubes AS untuk Indonesia David
Newsom.<br /><br />Hasilnya, AS setuju untuk mendanai melalui program pembiayaan FMS (<em>Foreign Military Sales</em>) di tahun anggaran 1974 yang berbunga lunak.<br /><br />Cadillac Gage kemudian menunjuk PT. Sunda Karya sebagai agen di
Indonesia untuk mengurus administrasi dan menjadi penghubung dengan TNI
AD.<br /><br />Biaya yang dibutuhkan untuk membeli V-150 seluruhnya bernilai USD 7,9
juta. Pemerintah AS setuju jumlah total V-150 yang dibeli oleh TNI AD
adalah 58 unit.<br /><br />Jumlah ini cukup untuk menjadi modal membentuk satu Batalyon, dalam
hal ini Yonkav 7 Sersus yang berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur.<br /><br />Dari total 58 unit, 46 unit di antaranya adalah varian dengan kubah
sederhana yang bersenjatakan dua pucuk senapan mesin M60. Sementara 12
unit sisanya tampil dengan kubah yang mengusung kanon 90mm L28 <em>Mecar gun</em> yang merupakan kanon dengan alur (<em>rifled</em>).<br /><br />Kanon 90 mm ini merupakan kanon bertekanan rendah. Performanya mirip
dengan kanon Cockerill MkIII yang kemudian mempersenjatai tank ringan
Scorpion 90.<br /><br />Uniknya, pemerintah AS bertindak selaku <em>end user</em> yang mewakili pemerintah Indonesia dalam proses sertifikasi kubah dan kanon Mecar yang dibeli dari Belgia.<br /><br />Dari total 58 unit itu, empat unit dialokasikan untuk satuan Paspampres sebagai kendaraan <em>escape</em> Presiden Soeharto dan keluarga dalam kondisi darurat.<br /><br />Pemindahan ke istana ini dilakukan secara diam-diam. Pasalnya, AS
secara eksplisit tidak setuju apabila V-150 digunakan menjaga istana.
Mereka khawatir panser itu akan digunakan untuk menembaki massa apabila
terjadi demonstrasi terhadap pemerintah.<br /><br />V-150 mulai dikapalkan dari AS ke Indonesia pada tahun 1975.
Penampilan perdana V-150 di depan publik terjadi dalam parade hari ABRI 5
Oktober 1976.<br /><br />Saat itu V-150 bergabung dengan sejumlah alutsista lain yang juga baru diperkenalkan ke publik, seperti OV-10 <em>Bronco</em>, Fokker F-27 <em>Troopship</em>, dan CASA-212.<br /><br />Tak lama setelahhnya, V-150 pun dikapalkan ke Timor-timur untuk
melaksanakan misi tempur menumpas Fretilin. Palagan Timor-Timur inilah
yang menjadi pembuka lembaran awal sejarah panjang kiprah V-150 di
Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://angkasa.co.id/info/militer/v-150-panser-andalan-yonkav-7-yang-kenyang-perang/" target="_blank">Angkasa.</a> </div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-61371735317162427712017-03-07T13:27:00.001+08:002017-03-07T13:27:16.695+08:00Tak Banyak yang Tahu, Sat-81 Sudah Tak Gunakan Kata “Gultor”<figure><a class="td-modal-image" data-caption="Sumber gambar: Suharso Rahman" href="http://angkasa.co.id/wp-content/uploads/2017/03/DSC_2678.jpg"><img alt="" class="entry-thumb td-animation-stack-type0-1" height="473" src="http://angkasa.co.id/wp-content/uploads/2017/03/DSC_2678.jpg" title="sat-81 kopassus" width="640" /></a><figcaption class="wp-caption-text">Sumber gambar: Suharso Rahman</figcaption></figure>
<br /><div style="text-align: justify;">
Kopassus selama ini dikenal memiliki satu unit pasukan khusus
yang memiliki spesialisasi penanganan teror. Pasukan itu dikenal dengan
Sat-81 Penanggulangan Teror (Gultor).<br /><br />Menelisik jauh ke belakang, Sat-81/Gultor berdiri pada dekade 1980-an
atas prakarsa dari L.B. Moerdani yang saat itu menjadi salah satu
dedengkot pasukan khusus dan TNI. Konon, pasukan ini dibentuk dengan
latar belakang kasus pembajakan pesawat Garuda Indonesia 206 di Woyla,
Thailand tahun 1981.<br /><br />Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Soebianto didapuk menjadi
Komandan dan Wakil Komandan pertama Sat-81/Gultor. Mereka dikirim
ke Grenzschutzgruppe-9 (GSG-9) di Jerman untuk menjalani spesialisasi
teror. Sekembalinya ke Indonesia, mereka bertugas merekrut anggota yang
kelak menjadi penerus Sat-81/Gultor.<br /><br />Namun, tahukah Anda jika saat ini Sat-81 tidak lagi menggunakan nama
Penanggulangan Teror atau Gultor di belakang namanya? Seorang perwira
menengah di Sat-81 menceritakan alasan penghapusan “<em>brand</em>” Gultor ini secara khusus kepada <em>Angkasa </em>dan <em>Commando</em>.<br /><br />Tanpa menyebut tanggal pasti, ia menyebutkan bahwa nama Gultor di
Kopassus sudah dihilangkan sejak beberapa tahun yang lalu. Sehingga saat
ini nama resminya adalah Sat-81 Kopassus.<br /><br />“Alasannya, sejak terjadinya serangan bom 2001 (teror gedung WTC di
Amerika Serikat), pola teror sudah berubah sama sekali. Perubahan ini
tentu merubah seluruh kemampuan kami,” ungkapnya.<br /><br />Sejak saat itu, anggota Sat-81 dilatih ulang dan diberi kemampuan lebih banyak, tidak hanya sekadar penanggulangan teror.<br /><br />“Saya tidak bisa sebut apa kemampuan lain yang kami latihkan. Tapi
yang jelas, kami sekarang tidak hanya spesialisasi di kasus
penanggulangan teror, tapi juga di beberapa hal lain,” tambahnya.<br /><br />Jika dilihat bersama, kasus-kasus terorisme saat ini jelas jauh
berbeda dengan aksi teror di dekade 80 dan 90-an. Di masa itu, pola
teror lebih banyak menyandera masyarakat sipil, meminta adanya transaksi
untuk menebus para sandera.<br /><br />Sebuah aksi teror di masa itu bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan
berbulan-bulan. Pelaku teror pun cenderung lebih sabar dan membuka kran
perundingan.<br /><br />Walau aksi-aksi yang konvensional itu masih ada, namun aksi teror
saat ini cenderung dikerjakan soliter dan dalam tempo yang sesingkatnya.<br /><br />“Kebanyakan tidak ada lagi tawan-menawan sampai berhari-hari. Dalam
waktu sekian jam kalau tidak dituruti sandera langsung dibunuh. Atau
malah langsung membunuh saja tanpa ada permintaan apa-apa,” tambah
perwira tersebut.<br /><br />Inilah yang mendasari TNI AD, dalam hal ini Kopassus, untuk mengubah
pelatihan penanganan teror dan menambah kemampuan lain pada anggota
Sat-81.<br /><br />Meski tidak ingin membuka apa kemampuan lebih Sat-81 Kopassus saat ini, namun sang perwira memberikan satu bocoran.<br /><br />“<em>Cyber war </em>(peperangan siber) sudah kami mulai walau masih sangat awal,” jelasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://angkasa.co.id/info/militer/tak-banyak-yang-tahu-sat-81-sudah-tak-gunakan-kata-gultor/" target="_blank">Angkasa.</a> </div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2084434837998154707.post-69098861321195539172017-03-07T13:16:00.001+08:002017-03-07T13:16:29.065+08:00FNSS : Tank Medium-Berat Indonesia Diluncurkan Tahun 2017<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/5wcCYLZNR0Y/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/5wcCYLZNR0Y?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="post-format-icon"></span><br /><img class="wp-image-99706 size-full" src="http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2016/11/tank-medium-pindad.png" width="768" /><br />Model Tank Medium FNSS-Pindad<br /><br />Produksi Prototipe pertama sebagai bagian dari Program Tank Medium Modern Indonesia dilakukan di Triwulan I tahun 2017.<br /><br />FNSS Turki membuat kemajuan yang signifikan dengan mitra Indonesia
mereka, mengenai proyek tank kelas berat medium yang dilakukan di bawah
naungan Undersecretariat Industri Pertahanan, ujar Direktur Program dan
Pengembangan Bisnis FNSS, Aybars Küçük dalam Seminar 3rd Annual Land
Platforms yang diselenggarakan Undersecretariat for Defense Industries
di Ankara, 7-8 November 2016 yang dihadiri oleh 870 peserta.<br /><br />Küçük melanjutkan : “Di sini, kami sedang mengembangkan sebuah tank
dengan berat sekitar 32-35 ton. berat badan tank akan menyesuaikan
berdasarkan konfigurasi armor di atasnya. Kami sedang mengembangkan
sebuah tank dengan berat yang sesuai dengan kontur wilayah tertentu.
Turret untuk tank langsung dipilih oleh Kementerian Pertahanan
Indonesia. Tank itu memiliki turret dengan kanon 105 mm dan memiliki
sistem sendiri di dalamnya. Kami bertujuan untuk mengembangkan sistem
turret kami sendiri bersama perusahaan pertahanan Turki dan kami ingin
memulai serial produksinya dengan turret kami sendiri”.<br /><br />“Turret kami dipilih oleh Indonesia ada pada prototipe saat ini.
Insinyur dari mitra kami di Indonesia PT PINDAD telah berkolaborasi
dengan kami sejak awal proyek dan di semua tahapan pengembangan dan
produksi. Kami akan memproduksi prototipe pertama di fasilitas FNSS.
Saat ini kami telah memulai produksi dan produksi prototipe pertama akan
selesai pada kuartal pertama tahun 2017, dan kemudian para insinyur
yang dilatih di sini dan terlibat dalam semua proses akan memproduksi
prototipe kedua dengan dukungan kami di fasilitas PT PINDAD. Prototipe
kedua yang diproduksi di Indonesia akan ditampilkan dalam acara Hari
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada 5 Oktober tahun 2017 dan
setelah itu tes penerimaan oleh pengguna (user acceptance tests) akan
diluncurkan dan Tentara Nasional Indonesia akan menerima sertifikasi”.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://jakartagreater.com/fnss-tank-medium-berat-indonesia-diluncurkan-tahun-2017/" target="_blank">JKGR.</a> </div>
iones10451http://www.blogger.com/profile/00133295007956498969noreply@blogger.com0