Jumat, 29 Januari 2016

Uji Dinamiss Roket R-Han 122 B

  Ujicoba roket R-Han
Ujicoba roket R-Han
 
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan kembali mengadakan penyempurnaan hasil produksinya berupa Roket R-Han 122 B. Beberapa penyempurnaan yang dilakukan dengan desain ulang warhead roket berat 16-18 kg, uji statis warhead dan uji fungsi roket.
Uji fungsi tahap pertama bulan Juni 2015 telah dilaksanakan antara Balitbang Kemhan dan PT Pindad. Kegiatan uji fungsi, bertujuan menguji konsistensi performansi roket setelah uji terbang roket.
Uji Roket R-Han 122 B tahap pertama dinyatakan baik dengan melakukan pengamatan dan perekaman data saat roket diterbangkan.  Tujuannya untuk mendapatkan data hasil uji dinamiss berupa prestasi terbang roket, perilaku terbang dan keandalan muatan (system telemetry) yang dibawa roket serta konsistensi performanya.
Uji fungsi/ uji Dinamis Roket R-HAN 122 B tahap kedua, dilaksanakan Konsorsium Roket Nasional bulan Agustus 2015 di Garut. Pada tahap ini dilakukan perbaikan minor menyempurnakan desain untuk memperbaiki trajectory atau lintasan stabilitas dan jarak capai roket. Uji Dinamis pertama dilaksanakan Juni 2015 sebagai implementasi dari pembentukan Konsorsium tahun 2014. Pada Uji Dinamis kedua,  dilakukan penembakan Roket R-Han 122B dengan desain Roket RM 70 Grad Marinir.
Uji Dinamis tahap tiga, dilaksanakan Konsorsium Roket Nasional tanggal 27 – 29 Januari 2016 di Lumajang Jawa Timur, yang dihadiri pejabat Balitbang Kemhan, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Pindad, PT.Dahana, LAPAN dan Kemristekdikti.

Pada uji coba ini,  25 buah roket diluncurkan. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan, memantau kelancaran kerja dan Telemetry Recording.  Uji terbang roket juga untuk mencatat jarak capai dan evaluasi untuk validasi kemampuan dan kehandalan terhadap spesifikasi desain.
Roket R-Han 122 B 4
Seluruh kegiatan uji Fungsi / Uji Dinamis yang dilaksanakan Konsorsium Roket Nasional (Kemhan, Kemristek dan Dikti, PT. DI, PT. Pindad, PT. Dahana, PT. Krakatau Steel, ITB dan ITS) yang merupakan rangkaian program pengembangan dan penyempurnaan Roket R-Han 122 B dengan jangkauan > 25 km. Diharapkan kegiatan ini mendapatkan hasil maksimal, sehingga ke depan didorong untuk memenuhi kebutuhan TNI AL sebagai pengguna awal.
Bila program ini berhasil, Kementerian Pertahanan akan terus mendorong pemenuhan kebutuhan Roket dari dalam negeri dengan berbagai spesifikasi teknik untuk memenuhi kebutuhan  ketiga matra angkatan. Pemerintah telah menetapkan tujuh Program Strategis Nasional di bidang Alutsista, salah satunya adalah Roket Pertahanan atau disingkat R-Han. Program Roket R-Han 122B ini merupakan Program Nasional Strategis yang dinanti-nantikan banyak pihak, karena keberhasilan program ini akan menorehkan sejarah hasil karya anak bangsa.
 
Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan RI.

Ditpalad TNI AD: Sulap Truk Unimog U1300L Jadi Kendaraan Amfibi

2

Meski tipe truk militer TNI terbilang banyak ragamnya, namun Unimog dari Mercedes Benz tetap punya tempat tersendiri. Mulai dari unit infanteri, artileri hingga Brimob Polri adalah pengguna setianya sejak dekade silam. Debutnya kini kalah nyaring dibanding merek-merek truk baru, ditangan Ditpalad (Direktorat Peralatan Angkatan Darat), truk Unimog U1300L tak hanya sanggup melahap medan off road, tapi juga mampu diajak berenang, alias jadi rantis amfibi.

Uji coba truk modifikasi ini belum berlangsung lama, yakni pada 14 Desember 2015 lalu di Danau Sunter, Jakarta Utara. Sebagai rantis amfibi, jelas kali ini Unimog mendapat modifikasi penuh pada bagian bawah bodi dengan modul kedap air, menjadikan Unimog laksanan perahu. Sayangnya dalam situs ditpal-tniad.mil.id/, belum ada penjelasan terkait uji coba Unimog amfibi ini. Selain bekal bilah propeller, gerakan putaran roda juga mampu mendorong laju Unimog saat melaju di air.

54

Dari sisi platform, Unimog U1300L yang panjang 5,54 meter dan tinggi 2,8 meter penjualannya di Tanah Air tergolong eksklusif dan harus melalui pemesanan khusus terlebih dulu. Di samping memiliki tubuh bongsor, pasokan tenaga sebesar 130 hp siap digelontorkan oleh mesin OM352 6-silinder buatan Mercy dan transmisi 8-percepatan menyempurnakan sosok Unimog 1300L sebagai truk militer yang tak gentar walau harus menghajar medan offroad.

13

Pada 21 Agustus 2014, Unimog U1300L namanya sempat jadi treding topic di Tanah Air, pasalnya truk 4×4 ini digunakan oleh massa Capres Prabowo – Hatta untuk menembus barikade kawat berduri Polisi jelang keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) di Jakarta.

Ibarat menjadi lomba kreativitas, masih di lingkup TNI AD, selain Ditpalad, Dislitbangad (Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat) juga telah meluncurkan prototipe truk amfibi. Basisnya menggunakan Mitsubishi Colt Diesel Turbo Intercooler dengan enam ban. Lewat kecerdikan Tim Dislitbangad, truk dengan bobot kosong 2,3 ton ini mampu berenang di sungai. Caranya dengan mengadopsi modul pelampung boat di sekeliling body truk, termasuk modul di bagian bawah body serta celah-celah ban dibuat rapat, alhasil tidak memungkinkan air masuk. Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan pelampung inflate tube dengan sistem pompa otomatis valve. (Bayu Pamungkas)

Ketika Jenderal Jadi Prajurit Garis Depan

image
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Pemandangan tak biasa terlihat di Bumi Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur,m27/1/2016. Panglima TNI didampingi tiga kepala staf TNI ikut lomba ketangkasan militer di alam terbuka. Mereka tergabung dalam beberapa kelompok komandan satuan dari tiga angkatan, untuk mengikuti lomba ketangkasan militer.
Sedikitnya sembilan ketangkasan dilombakan dalam rangkaian Apel Komandan Satuan (AKS) TNI 2016, yakni : membalikkan sekoci karet, dilanjutkan dengan dayung, renang, naik turun jaring, titian tali satu dan tali dua, serta merayap di tali.
image
Perlombaan dilanjutkan dengan lomba menembak, melempar kapak, lempar pisau, serta mendirikan tenda terjun parasut.
AKS yang dibuka mulai Selasa (26/1/2016) di Koarmatim, diikuti 615 personel perwira tiga matra. Peserta bermalam di enam KRI dan barak. Selain Panglima TNI dan tiga kepala staf TNI, puluhan perwira tinggi komando utama sampai ratusan perwira menengah TNI se-Indonesia wajib ikut.
Mulai komandan batalyon hingga pangdam, komandan KRI sampai panglima armada, dan komandan skuadron bersama panglima komando operasi.
image
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
 
Setiap kelompok terdiri 15-16 personel yang anggotanya dari beberapa perwira tinggi dan menengah. Penggabungan tiga matra TNI menjadi pembinaan satuan yang solid, militansi, dan menumbuhkan naluri tempur.
Seperti tidak merasa berumur 55 tahun, sebagian perwira tinggi pantang mengalah dengan juniornya. Aksi berbahaya Jenderal Gatot ketika naik-turun jaring maupun merayap serta berjalan pada titian tali satu dan tali dua di atas kolam, dilakoni dengan berapi-api.
“Tangan KSAU dan KSAL sampai terluka. Bagi kami, rasanya sudah biasa,” lanjut mantan KSAD alumnus Akmil 1982 ini.
image

Semua materi latihan ketangkasan militer yang dilombakan untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali dasar-dasar keprajuritan ketiga Angkatan.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, TNI yang kuat, hebat dan professional memerlukan pemimpin-pemimpin yang handal. Pemimpin yang handal adalah pemimpin yang mampu memberikan contoh tauladan, yang mau bersama-sama dengan prajurit.
image
“Saya kumpulkan di sini. kita mengadakan Apel Komandan Satuan dan mendengarkan pembekalan dari mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Jenderal TNI (Purn) Joko Santoso, dan Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono. Mereka pendahulu-pendahulu kami, sehingga mereka melihat dari luar apa yang mereka harapkan terhadap TNI ke depan,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
image
“Permainan ini adalah permainan militer dasar. Ada naik perahu karet, kemudian membalikan perahu, karena ada serangan udara sembunyi di balik perahu, setelah aman perahu kembali dibalikkan lagi. Melaksanakan ekspedisi, permainan tali, tali satu, tali dua, tali tiga, naik turun jaring, menembak senapan dan pistol, lempar pisau, lempar kampak,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
image
Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016, digelar selama dua hari (26 – 27 Januari 2016), di dua tempat, Komplek Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya dan Kesatrian Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang.
image
Sebelum lomba ketangkasan ala outbound, komandan satuan mendapat wejangan dari sesepuh TNI. Di antaranya, mantan Wapres Jenderal (pur) Try Sutrisno dan sejumlah mantan panglima TNI. Misalnya, Marsekal (pur) Djoko Suyanto, Jenderal (pur) Djoko Santoso, dan Laksamana (pur) Agus Suhartono.
 
Puspen TNI / JPNN

Rabu, 27 Januari 2016

Steyr Puch Haflinger 700AP: Rantis Pendukung Operasi Lintas Udara TNI Era 60-an

Puch-1

Bentuknya mungil dan jauh dari kesan sangar, tapi inilah Puch Haflinger, rantis (kendaraan taktis) era 60-an yang pernah digunakan satuan elit TNI. Tercatat mulai dari pasukan pengawal Presiden Soekarno Cakrabirawa dan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) – sekarang Kopassus, pernah memakai rantis ringan 4×4 ini untuk tugas operasional. Pada masanya, Puch terkenal bandel, meski bobotnya hanya setengah ton tapi mampu melahap medan off road yang lumayan berat.

Masih perkasa hingga kini.
Masih perkasa hingga kini.

Konfigurasi mesin dan rangka Puch Haflinger.
Konfigurasi mesin dan rangka Puch Haflinger.

Punya bobot yang ringan dan punya desain yang semi modular, menjadikan Puch Haflingfer awalnya dilirik TNI untuk mendukung operasi militer lintas udara (Linud). Ya, Puch didatangkan pada tahun 1962 guna mendukung mobilitas pasukan linud yang rencana misi awalnya akan diterjunkan lewat udara dalam Operasi Trikora dan Operasi Dwikora. Namun selanjutnya Operasi Trikora mencapai kesepakatan damai, perang terbuka dengan Belanda batal dilakukan, maka misi Puch pun dialihkan untuk tugas-tugas operasional. Menjelajah medan curam, mendaki, dan bergelombang dapat dilalui tanpa masalah oleh Puch.

Steyr-Puch-HaflingerSteyr-L6maxresdefaultSteyr-Puch_Haflinger_(inside)

Steyr Puch Haflinger adalah kendaraan ringan buatan Austria. Rantis ini masuk ke Indognesia dalam jumlah besar, yakni 1.500 dalam bentuk utuh (built up), 500 unit dalam bentuk suku cadang. Bahkan setelah pergantian Orde di Tanah Air, Indonesia masih mengimpor 200 unit Puch untuk kebutuhan perkebunan. Jumlah ini sangat banyak mencapai 6% dari seluruh produksi Haflinger kala itu. Masuknya Haflinger ke Indonesia berkat upaya Gerhard Ortner’s yang menawarkan mobil ini masuk ke Tanah Air sejak akhir 50-an.

Presiden Soekarno saat menjajal Puch saat kunjungan ke Austria.
Presiden Soekarno saat menjajal Puch saat kunjungan ke Austria.

Dikarenakan Indonesia memesan banyak,meski tak ada iming-iming membangun pabrik di Indonesia, namun Haflinger Indonesia memiliki spek khusus, seperti semua indikator yang berbahasa Indonesia. Dari dapur pacu, Haflinger yang punya bobot 645 kg disokong mesin berbahan bakar bensin 643 cc twin horizontally opposed, terletak di belakang dengan pendingin udara (seperti VW). Bobotnya yang terbilang enteng untuk ukuran mobil, memungkinkan sebuah Haflinger bisa dibopong empat pria dewasa. Dari segi payload, kendaraan ini mampu memanggul beban 500 kg alias lima karung beras ukuran satu kwintal. Sementara konfigurasi penumpang dapat mendukung setting 4 – 5 kursi. Berikut beberapa foto kehandalan Puch Haflinger saat uji coba di Indonesia, foto dari situs tdc.haflinger-4wd.com.

indonesia07indonesia06indonesia05indonesia09indonesia12indonesia13

Sejak tahun 1974, pabrik Puch telah tutup, namun populasi kendaraan ini telah tersebar luas hingga puluhan negara. Di Indonesia, seiring langkanya suku cadang dan hadirnya jip bermesin diesel yang yang lebih ekonomis, maka pamor Puch pun redup, ditaksir saat ini masih ada seratusan Haflinger yang beredar ditangan penghobi kendaraan off road nasional. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Styer Haflinger 700AP
– Manufaktur: Steyr Daimler Puch
– Panjang: 3,5 meter
– Lebar: 1,5 meter
– Silinder: 2
– Mesin : Puch 643 cc 0.4 PS / 30 bhp / 22.4 kW@4800 rpm
– Kecepatan maks: 77 km per jam
– Kapasitas bahan bakar: 31 liter
– Wheelbase: 1.500 mm
– Ground clearance: 240 mm
– Transmisi: manual – 5 speed

NAS 332 Super Puma TNI AL: “Melacak” Jejak Helikopter Pengusung Rudal Anti Kapal

NAS 332

Super Puma Puspenerbal TNI AL memang spesial, disamping kodratnya sebagai helikopter angkut, produksi PT Dirgantara Indonesia (d/h PT IPTN) ini juga punya kemampuan sebagai platform peluncur rudal anti kapal AM-39 Exocet. Meski proyek meluncurkan Exocet akhirnya batal, Super Puma TNI AL tampil beda dengan bekal search radar dan radar intai maritim di bawah hidung.

Kelengkapan dua radar pada Super Puma TNI AL menjadi yang terdepan dalam adopsi alutsista PT IPTN kala itu. Radar omega disematkan pada bagian hidung, disematkan pada nose warna hitam. Sedangkan radar intai menggunakan tipe Bendix 1500B, jenis radar ini mampu ‘menyapu’ permukaan laut, diantaranya dapat mendeteksi pergerakan kapal berukuran kecil di lautan. Jika ada budget lebih, diantara nose dan radar Bendix bisa disematkan perangkat FLIR (Forward Looking Infra Red).

nas-332_sp02
NAS 332 TNI AL mendarat di deck helipad KRI Teluk Banten.

NAS 332 TNI AL dengan pelampung mengembang.
NAS 332 TNI AL dengan pelampung mengembang.

Untuk urusan angkut pasukan dan logistik, Super Puma juga jadi helikopter superior dibandingkan misalnya NBell-412 yang juga digunakan TNI AL. Sebagai perbandingan NBell-412 bisa membawa 10-12 pasukan, sedangkan Super Puma bisa mengangkut 24 pasukan. Sebagai helikopter yang disaipan untuk beroperasi di area lautan, Super Puma juga dilapisi lapisan proteksi anti korosi, dan rotor ekor yang dapat dilipat untuk bisa dimasukkan ke dalam hangar. Dari sejarahnya NAS 332 Super Puma diserahkan ke TNI AL pada tahun 1983/1984.

NAS 332

Lantas yang jadi pertanyaan, dimanakah Super Puma TNI AL saat ini? Dalam setiap defile nyaris helikopter ini tak pernah tampil, begitupun tak pernah terlihat dalam ajang latihan-latihan tempur. Padahal dari sisi fungsi, Super Puma jelas masih relevan beroperasi sampai saat ini. Dari beberapa literatur disebut Puspenerbal TNI AL menerima empat unit NAS 332 Super Puma. Untuk tipe, pihak Aerospatiale menyebut bila yang digunakan untuk varian anti kapal selam dan anti kapal permukaan adalah AS 332F. Untuk tugas anti kapal selam, Super Puma dapat dilengkapi perangkat sonar.

NAS332-HU442-02NAS332-HU442-01

Tentang tipe ada perbedaan informasi, merujuk ke situs aviation-safety.net disebut bahwa Super Puma HU-442 TNI AL yang jatuh pada Oktober 1987 adalah tipe NAS332L, yang dari identitasnya adalah varian sipil dengan kabin lebih luas dan kapasitas tanki bahan bakar lebih besar. Sebaliknya situs helios.com menyebut Super Puma HU-442 TNI AL adalah tipe NAS 332F. Selain Super Puma HU-442 yang jatuh pada bulan Oktober 1987, TNI AL juga kehilangan Super Puma HU-443 yang jatuh pada bulan November 1987.

NAS 332 Super Puma TNI AL bermanuver dengan dummy AM-39 Exocet.

Dari informasi diatas, maka seharusnya masih ada dua unit NAS 332 yang dioperasikan Skadron 400 Puspenerbal, namun sepanjang pengamatan Super Puma TNI AL seolah raib dari peredaran, ada yang menyebut sisa Super Puma TNI AL dikembalikan ke pihak PT IPTN, namun belum informasi yang pasti tentang hal ini. (Mas Sampurno)
 

Bangkitnya Industri Pesawat Indonesia

  N-219
N-219
 
Industri komponen pesawat dalam negeri terus dikembangkan untuk mengikuti tumbuhnya industri kedirgantaraan nasional. Para pelaku berkomitmen meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 60 persen.
Ketua Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) Andi Alisyahbana mengatakan, kini terdapat 31 anggota asosiasi yang fokus mengembangkan komponen dalam pesawat, untuk memenuhi kebutuhan industri. Adapun anggota Inacom seperti PT Dirgantara Indonesia, telah bisa membangun struktur pesawat.
Ada juga perusahaan yang telah bisa membuat interior pesawat, meski belum semua. Indonesia mempunyai banyak tenaga kerja terampil yang bisa memberikan nilai jasa di industri komponen pesawat terbang.
Pada industri komponen pesawat terbang, nilai jasanya sangat tinggi. Andi Alisyahbana, 25/1/2016 mencontohkan, satu baut saja memiliki nilai jasa keahlian pelaku, bukan hanya dari sisi material.
n-245 ptdi
”Jadi, kami yakin komponen kedirgantaraan buatan dalam negeri, pasti harganya akan kompetitif,” ujarnya. Ada beberapa anggota Inacom yang khusus membangun komponen pesawat N-219. Mereka, masih terus melalui tahapan-tahapan kualifikasi sampai pesawat tersebut mendapatkan sertifikasi pada 2017 mendatang.

”Kami targetkan kandungan dalam lokal N-219 mencapai 60%,” ujarnya. Sementara, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Elektronik Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pemerintah mendukung semua upaya itu, termasuk pembentukan Aerospace Design Center di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebagai sarana pusat desain pesawat udara beserta komponennya.
“Pusat studi itu juga membuat kajian terhadap peluang terbentuknya Kawasan Industri Kedirgantaraan yang bisa diwujudkan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati,” ujarnya.
”Untuk pesawat tertentu yang industri dalam negeri belum mampu membuatnya, maka pembelian terhadap pesawat luar negeri, harus diikuti peningkatan kualitas industri kedirgantaraan nasional”, saran Andi.
Saat ini pemerintah sedang membangun purwarupa pesawat N219 yang pelaksanaan roll out-nya telah dilaksanakan 10 Desember 2015. Rencananya, Mei 2016, pesawat tersebut melakukan first flight .
Selanjutnya pemerintah akan mengembangkan pesawat N245 berkapasitas 50 orang, N270 dengan kapasitas 70 orang, serta pesawat tempur IFX. Pemerintah juga mendukung pengembangan pesawat R-80 yang saat ini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri.
 
Koran-sindo.com

April, Menhan Ryamizard ke Moskow Bahas Su-35

  SU-35
SU-35
 
Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan 26/1/2016, Menteri Pertahanan Indonesia berencana mengunjungi Rusia pada bulan April 2016, untuk melanjutkan diskusi tentang pengadaan jet tempur Su-35 Flanker-E.
“Negosiasi sedang berlangsung. Menteri Pertahanan Indonesia ingin mengunjungi Rusia pada bulan April untuk melanjutkan diskusi,” kata Oratmangun kepada RIA Novosti.
Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengumumkan niat Jakarta untuk membeli Su-35 untuk menggantikan armada Northrop F-5 Tiger II, TNI AU, pada bulan September 2015.

Satu komisi kerjasama militer-teknis bersama, telah mengadakan diskusi akhir bulan November di ibukota Indonesia.
Direktur kerjasama internasional di Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kepada RIA Novosti pada saat itu, bahwa hukum Indonesia menetapkan bahwa setidaknya 35 persen dari teknologi harus ditransfer ke Indonesia ketika penandatanganan kontrak untuk pembelian persenjataan asing, dilakukan.
 
Sputniknews.com

KRI dr Soeharso Berlayar ke Timor Leste

  KRI Dr. Soeharso-990
KRI Dr. Soeharso-990
 
Kapal perang rumah sakit KRI dr Soeharso (SHS)-990 TNI AL bertolak ke Republic Democratic of Timor Leste (RDTL), 26/1/2016, dengan dilepas oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto.
“Pelayaran KRI SHS-990 ke Timor Leste merupakan kegiatan sosial dan diplomasi atau kerja sama kemaritiman antara Indonesia dengan Timor Leste,” ujar Laksda Darwanto dalam pelepasan di Dermaga Semampir, Ujung, Surabaya.
Koarmatim memberangkatkan 250 personel, termasuk Tim Kesehatan Kementerian Pertahanan, Satgaskes TNI AD dari RS Gatot Subroto, Ditkesad dan Yonkes 2/2 Kostrad, Satgaskes TNI AL dari RS. Dr. Ramelan, Yonkes 1 Marinir dan Satgaskes TNI AU dari RUSPAU dr. Hardjoloekito dan RSAU dr. Esnawan.
Kapal Rumah Sakit KRI SHS 990 dengan Komandan Letkol Laut (P) Azhari Alamsyah beserta 150 Anak Buah Kapal (ABK) akan melaksanakan bantuan sosial, sekaligus meningkatkan kerja sama Angkatan Bersenjata kedua negara.
KRI dr Soeharso-990
KRI dr Soeharso-990

“Kerja sama itu merupakan bagian dari Confidence Building Measures serta membawa misi diplomatik pemerintah Indonesia sebagai negara poros maritim dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” .
Dalam misi itu, sasarannya adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada tentara RDTL, veteran dan keluarganya serta masyarakat umum dengan target pasien sebanyak 2.000 orang.
Untuk pelayanan pengobatan yang akan dilaksanakan meliputi pengobatan umum, gigi dan pemeriksaan dini stroke serta pelayanan operasi katarak, pyterygium, bibir sumbing, hernia, struma, hemorrhoid, lipoma, tonsilektomi dan khitan.
 
Antara

Minggu, 24 Januari 2016

Langkah Tepat Indonesia Menempatkan Helikopter Apache di Natuna

  AH-64E-JBPHH

Foto-foto Helikopter AH-64E Amerika diambil pada 6 Januari 2016, tampak 4 AH-64E Apache Guardian yang tergabung dalam Combat Aviation Brigade (CAB)-16 dan bermarkas di Joint Base Lewis McChord (JBLM), sedang bersiap-siap lepas landas dari pangkalan Joint Base Pearl Harbor Hicham (JBHH), Hawaii.

Selama penyebaran enam bulan di Wheeler Army Field, AH-64E akan mengambil bagian dalam beberapa latihan , termasuk latihan Lightning Force dan RIMPAC (Rim ot the pacific), Rimpac adalah latihan mulilateral Angkatan Laut terbesar dua tahun sekali yang diselenggarakan US Pasific Command.

AH-64E juga akan mengisi kekosongan kekuatan heilkopter intai serang Divisi Infantri 25 setelah pensiunnya helikopter OH-58D Kiowa Warrior.(Theaviationist)

Apache_Attack_Helicopter_Takes_Off_from_HMS_Ocean_MOD_45150676-640x426

Dari gambaran diatas, bisa dikatakan helikopter Ah-64E Apache adalah salah satu helikopter multiguna. Disamping berfungsi sebagai kekuatan pemukul di Angkatan Darat juga mampu bertugas sebagai helikopter kekuatan Angkatan Laut. Maka tidak salah apabila TNI kelak akan menempatkan helikopter Apache di Natuna. Apache akan menjadi salah satu benteng udara terdepan di kawasan sengketa Laut Cina Selatan, bergabung dengan kekuatan udara lainnya.
 

Gantikan Panser Saladin, 50 Unit Badak Segera Perkuat Kavaleri TNI AD

Badak-armed-vehicle-makes-debut-at-show---Indo14-Day3

Tak terasa panser kanon FV 601 Saladin Kavaleri TNI AD usianya telah mencapai 50 tahun lebih, kiprah panser berpenggerak 6×6 ini begitu lekat di mata publik saat dilibatkan dalam film G-30S/PKI. Namun, usia pengabdian Saladin tak lama lagi bakal digantikan AFSV (Armoured Fire Support Vehicle) buatan dalam negeri, yakni panser Badak produksi PT Pindad.

Saladin TNI-AD dalam kamuflase tempur
Saladin TNI-AD dalam kamuflase tempur

Meski sama-sama berpenggerak roda 6×6, kaliber persenjataan diantara keduanya berbeda, Saladin mengusung kanon eks Perang Dunia Kedua L5A1 kaliber 76 mm, sementara Badak sudah menggunakan kanon digital Cockerill 90 mm. Nah, berapa unit Badak yang di order untuk kebutuhan TNI AD? Kabarnya mencapai 50 unit, atau ideal untuk melengkapi komposisi satu batalyon kavaleri. Order panser Badak tak terpelas dari dukungan pemerintah, terlebih dukungan serius dari Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kala. Jusuf Kala sebelumnya juga berperan mendorong keberhasilan produksi dan order panser Anoa 6×6.

Eksistensi panser Badak memang butuh dukungan serius dari pemangku kebijakan di dalam negeri, mengingat pabrikan asal Korea Selatan, Doosan DST juga giat memasarkan panser kanon Tarantula 6×6, bahkan Tarantula sejak dua tahun lalu sudah aktif menjadi arsenal kavaleri TNI AD. Dikutip dari Janes.com (20/1/2016), nilai kontrak pengadaan panser Badak ditaksir mencapai US$36 juta. Jika tak ada aral melintang, pesanan pertama akan diserahkan ke user pada akhir tahun ini.

image192image193

Dari segi level proteksi, Badak 6×6 yang disasar untuk kebutuhan korps Baret Hitam, mengadopsi standar NATO STANAG 4569 Level III, atau mampu menahan impak proyektil kaliber 12,7 mm (Armor Piercing) dari jarak 30 meter. Namun untuk proteksi pada kubah meriam/kanon, masih mengadopsi standar NATO STANAG 4569 Level 1, namun nantinya dapat di upgrade ke level 4 sesuai kebutuhan pembeli. Untuk perlidungan kaca pada periskop, menggukan kaca tahan peluru dengan ketebalan 38 mm. Untuk roda menggunakan velg dan ban dengan model runflat berukuran R20-1400. Ban tetap dapat melaju walaupun ban kempes hingga jarak 80 Km.

997082_567169226763034_5296598941767839118_n

Untuk senjata utama, dipilih kanon Cockerill CSE 90LP (Low Pressure) MK3M A1 besutan CMI Defence, Belgia, serupa dengan yang dipakai Tarantula 6×6. Meski mengadopsi varian yang lebih lama, tetapi pemakai kanon Cockerill 90 mm cukup laris di lingkungan TNI, sebut saja seperti di tank Scorpion dan tank amfibi PT-76M Korps Marinir TNI AL. Kabar baiknya, untuk Cockerill 90 yang akan dipasang di Badak, komponennya telah berhasil dibuat oleh PT Pindad, hanya bagian laras yang masih di impor dari Belgia. (Haryo Adjie)
 
 

Pasukan Khusus TNI Buru Kelompok Santoso

  tni poso
Anggota pasukan khusus TNI berangkat ke Poso (Antara/Basri Marzuki)

Sekitar 1200 prajurit dari Kopassus, Marinir, Raider dan Kostrad akan bergabung dengan 2.000 personel gabungan TNI dan Polri yang telah lebih dahulu ada di Poso, Sulawesi Tengah untuk melancarkan operasi keamanan memburu kelompok sipil bersenjata, pimpinan Santoso.

tni poso 2


Kehadiran pasukan ini untuk memperkuat operasi keamanan Tinombala dalam perburuan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso. Mereka akan melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di seluruh hutan-hutan Kabupaten Poso hingga ke perbatasan,” ujar Komandan Satuan Tugas Operasi Tinombala, Brigjen Pol Idham Azis, Sabtu, 23/1/2016.

tni poso 3
Anggota pasukan khusus TNI berangkat ke Poso (Antara/Basri Marzuki)

Seluruh prajurit ini memiliki tugas berbeda-beda. Selain melakukan pengejaran terhadap kelompok pimpinan Santoso, mereka juga melakukan penyekatan di sejumlah perbatasan hingga ke upaya pencegahan lewat deradikalisasi.

Sumber: Viva.co.id / Antara.co.id