(Port Au Prince – Haiti, 27 September
2013). Merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi seluruh personel yang
tergabung Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda TNI XXXII-B/MINUSTAH, untuk
ikut serta memeriahkan Hari Perdamaian Dunia di Plaza De La Paix, Port
Au Prince – Haiti, Rabu (25/9/2013).
Dalam peringatan ini selain dimeriahkan
dengan berbagai penampilan seni dan budaya dari berbagai kontingen
negara yang tergabung dalam pasukan perdamaian dunia di Haiti juga diisi
dengan kegiatan pelayanan kesehatan gigi oleh Kontingen Brasil juga
penyuluhan tentang keamanan dan ketertiban dalam berkendara oleh
kepolisian Haiti bekerjasama dengan UNPOL.
Turut tampilnya kesenian Reog Ponorogo dalam memeriahkan pegelaran seni dan budaya ini merupakan undangan khusus dari Chief of Staff military component of MINUSTAH, Colonel Stephen Cadden, seorang perwira menengah berkewarganegaraan Kanada.
Beberapa waktu yang lalu, Chief of Staff military component of MINUSTAH (COS) mengadakan kunjungan ke Bumi Garuda Camp, Gonaives – Haiti bersama dengan pejabat Chief of Integrated Support Staff (CISS). Dari hasil kunjungan tersebut pejabat Chief of Staff
(COS) ternyata sangat tertarik akan pertunjukan seni Reog Ponorogo yang
kala itu ditampilkan guna turut memeriahkan acara kunjungan pejabat COS
dan CISS di Bumi Garuda Camp.
Menjawab undangan khusus yang ditujukan
bagi tim kesenian Reog Ponorogo yang tergabung dalam personel pasukan
Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda TNI XXXII-B/MINUSTAH di Haiti untuk
tampil di pagelaran seni dan budaya ini maka tidak ada kata lain selain
harus tampil secara total dan maksimal.
Dalam pagelaran kesenian ini, kesenian
Reog Ponorogo ditampilkan sebagai acara inti kegiatan pagelaran senia
dan budaya. Dihadapan para tamu undangan dan masyarakat Port Au Prince
yang memadati Plaza De La Paix, kesenian Reog Ponorogo tampil sangat
memukau dan mengundang decak kagum.
Kesenian Reog Ponorogo sering
diidentikkan dengan dunia hitam, serta sangat erat dengan dunia mistis
dan kekuatan supranatural. Dengan keahlian khusus yang dimiliki, 2 orang
personel “jathil” atau penunggang kuda lumping yang menampilkan atraksi
memakan pecahan gelas dan menyemburkan api.
Begitu juga penampilan “bujang
ganong/ganongan” yang menampilkan atraksi akrobatik, demonstrasi pencak
silat serta tidak ketinggalan pula ketangguhan personel “barongan” untuk
dapat mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram hanya dengan
kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung membuat decak
kagum para penonton.
Para penonton terhanyut akan suasana
mistis, unik, eksotis serta bersemangat dengan tetabuhan instrumen musik
tradisional pengiringnya, perpaduan irama kempul, ketuk, kenong,
genggam, ketipung, angklung dan terutama salompret, yang menyuarakan
nada slendro dan pelog. Tidak mengherankan gemuruh tepuk tangan dari
para tamu undangan dan masyarakat Port Au Prince pecah membahana seiring
berakhirnya pertunjukan kesenian Reog Ponorogo ini.
Dansatgas Kizi TNI Kontingen Garuda
XXXII-B/MINUSTAH, Letkol Czi Arief Novianto yang turut hadir dalam acara
itu menjelaskan bahwa penampilan kesenian Reog Ponorogo bertujuan untuk
mengenalkan keanekaragaman budaya dan kesenian yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia di mata internasional.“
Pada hakikatnya selain menjadi bagian
dari personel penjaga perdamaian dunia yang bertugas di Haiti, seluruh
personel yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda
XXXII-B/MINUSTAH juga menjadi duta budaya bangsa guna dapat
mempromosikan keanekaragaman budaya Bangsa Indonesia khususnya Reog
Ponorogo di dunia internasional”, Kata Dansatgas menambahkan. Authentikasi Perwira Penerangan Konga XXXII-B/MINUSTAH Haiti, Kapten Czi Ali Akbar
TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar