Senin, 30 September 2013

Pertunjukan Reog Ponorogo Meriahkan Peringatan Hari Perdamaian Dunia Di Port Au Prince

(Port Au Prince – Haiti, 27 September 2013). Merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi seluruh personel yang tergabung Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda TNI XXXII-B/MINUSTAH, untuk ikut serta memeriahkan Hari Perdamaian Dunia di Plaza De La Paix, Port Au Prince – Haiti, Rabu (25/9/2013).
Dalam peringatan ini selain dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni dan budaya dari berbagai kontingen negara yang tergabung dalam pasukan perdamaian dunia di Haiti juga diisi dengan kegiatan pelayanan kesehatan gigi oleh Kontingen Brasil juga penyuluhan tentang keamanan dan ketertiban dalam berkendara oleh kepolisian Haiti bekerjasama dengan UNPOL.
Turut tampilnya kesenian Reog Ponorogo dalam memeriahkan pegelaran seni dan budaya ini merupakan undangan khusus dari Chief of Staff military component of MINUSTAH, Colonel Stephen Cadden, seorang perwira menengah berkewarganegaraan Kanada.
Beberapa waktu yang lalu, Chief of Staff military component of MINUSTAH (COS) mengadakan kunjungan ke Bumi Garuda Camp, Gonaives – Haiti bersama dengan pejabat Chief of Integrated Support Staff (CISS). Dari hasil kunjungan tersebut pejabat  Chief of Staff (COS) ternyata sangat tertarik akan pertunjukan seni Reog Ponorogo yang kala itu ditampilkan guna turut memeriahkan acara kunjungan pejabat COS dan CISS di Bumi Garuda Camp.
Menjawab undangan khusus yang ditujukan bagi tim kesenian Reog Ponorogo yang tergabung dalam personel pasukan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda TNI XXXII-B/MINUSTAH di Haiti untuk tampil di pagelaran seni dan budaya ini maka tidak ada kata lain selain harus  tampil secara total dan maksimal.
Dalam pagelaran kesenian ini, kesenian Reog Ponorogo ditampilkan sebagai acara inti kegiatan pagelaran senia dan budaya. Dihadapan para tamu undangan dan masyarakat Port Au Prince yang memadati Plaza De La Paix, kesenian Reog Ponorogo tampil sangat memukau dan mengundang decak kagum.
Kesenian Reog Ponorogo sering diidentikkan dengan dunia hitam, serta sangat erat dengan dunia mistis dan kekuatan supranatural. Dengan keahlian khusus yang dimiliki, 2 orang personel “jathil” atau penunggang kuda lumping yang menampilkan atraksi memakan pecahan gelas dan menyemburkan api.
Begitu juga penampilan “bujang ganong/ganongan” yang menampilkan atraksi akrobatik, demonstrasi pencak silat serta tidak ketinggalan pula ketangguhan personel “barongan” untuk dapat mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram hanya dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung membuat decak kagum para penonton.
Para penonton terhanyut akan suasana mistis, unik, eksotis serta bersemangat dengan tetabuhan instrumen musik tradisional pengiringnya, perpaduan irama kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan terutama salompret, yang menyuarakan nada slendro dan pelog. Tidak mengherankan gemuruh tepuk tangan dari para tamu undangan dan masyarakat Port Au Prince pecah membahana seiring berakhirnya pertunjukan kesenian Reog Ponorogo ini.
Dansatgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/MINUSTAH, Letkol Czi Arief Novianto yang turut hadir dalam acara itu menjelaskan bahwa penampilan kesenian Reog Ponorogo bertujuan untuk mengenalkan keanekaragaman budaya dan kesenian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia di mata internasional.“
Pada hakikatnya selain menjadi bagian dari personel penjaga perdamaian dunia yang bertugas di Haiti, seluruh personel yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/MINUSTAH juga menjadi duta budaya bangsa guna dapat mempromosikan keanekaragaman budaya Bangsa Indonesia khususnya Reog Ponorogo di dunia internasional”, Kata Dansatgas menambahkan. Authentikasi Perwira  Penerangan Konga XXXII-B/MINUSTAH Haiti, Kapten Czi Ali Akbar
TNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar