Replika Boeing Business Jet
Pesawat Kepresidenan RI dijadwalkan tiba Kamis pekan ini.
Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menunggu minimal seminggu
sebelum menggunakan pesawat tersebut.
Menteri Sekretaris Negara
Sudi Silalahi mengatakan Pesawat Kepresidenan harus terlebih dulu
disertifikasi oleh Kementerian Pertahanan sebelum bisa digunakan oleh
Presiden.
Kementerian Pertahanan diperkirakan membutuhkan seminggu untuk menyelesaikan proses sertifikasi pesawat tersebut.
“Sertifikasi
dulu dari Kemenhan setelah itu kita baru serahkan ke TNI-AU baru siap
beroperasi. dalam waktu dekat, mungkin paling lama 1 minggu,” kata Sudi
di Kantor Presiden, Selasa (8/4/2014).
Pembelian pesawat
kepresidenan dianggarkan pemerintah di dalam APBN 2011. Pesawat itu
dipesan dari produsen pesawat Amerika Serikat, Boeing dengan perkiraan
nilai pembelian US$91 juta.
Pemerintah telah 2 kali menunda jadwal
penerimaan pesawat yang berjenis Boeing Business Jet 2 tersebut dari
Agustus 2013 menuju Desember 2013 sampai akhirnya terealisasi pada April
2014.
Sudi mengatakan Pesawat Kepresidenan RI terlambat datang
karena pemasok pesawat tidak bisa menyelesaikan proses uji coba sesuai
jadwal yang disepakati akibat gangguan cuaca.
Akibat keterlambatan
tersebut, lanjutnya, pemerintah mengenakan denda kepada produsen
pesawat. Namun, Sudi mengaku tidak ingat secara pasti berapa besar denda
yang dikenakan pemerintah atas keterlambatan itu.
“Kemarin ada
masalah cuaca dan sebagainya ketika uji coba di sana dan itu juga kita
denda sebagai kewajiban mereka,” papar Mensesneg.( info.bisnis.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar