Senin, 28 April 2014

Matt Pembajak Pesawat Virgin Blue itu diduga Parno

matt christopher
Matt Christopher Lockley ditangkap (sumber : dailymail.co.uk)

Jumat siang (25/4/2014), saat penulis sedang menyelesaikan pembuatan kata pengantar untuk buku yang akan diterbitkan, mendadak hand phone berdering, dari salah seorang sahabat yang mantan pejabat teras Bais TNI, mengabarkan bahwa telah terjadi pembajakan pesawat Australia Virgin Airline. Informasi awal menyebutkan pesawat itu dibajak dalam rute Brisbane-Bali (Ngurah Rai) dan sudah mendarat di Bali. Wah pasti ramai beritanya, pikir penulis.
Dari hasil kordinasi ke jaringan  di Bali, penulis mendapat informasi bahwa pesawat Boeing 737-800 (setipe dengan pesawat Presiden RI) dari maskapai Virgin Blue Australia flight number VOZ-41 telah dibajak. Detail lainnya, pilot pesawat mengirimkan distress call, mengaktifkan signal transponder "hijack" (terjadinya pembajakan). Signal yang diterima ATC Makassar dan Ngurah Rai kemudian dikonfirmasi ke pesawat, dijawab "hijack.".
Signal transponder pembajakan transmit pada pukul 14.05 Wita (13.05 Wib). Kemudian pesawat sesuai prosedur apabila terjadi pembajakan dituntun landing di Bandara Ngurah Rai pada pukul 14.45 Wita (13.45 Wib).
Sesuai prosedur, Bandara menyatakan "aerodrome close," dimana beberapa pesawat yang akan mendarat dialihkan ke Bandara Juanda. Komandan Lanud Ngurah Rai, Kolonel PNB Sugihartio Prapto segera menyiapkan team intelpam, Pom AU serta pasukan Lanud untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan terburuk. Kordinasi ketat sesuai standard emergency dilakukan dengan Polda dan Kodam di Bali. Pesawat diparkir, diisolasi jauh dari terminal.
Setelah berhasil melakukan komunikasi dengan pilot pesawat, akhirnya pasukan pengamanan Lanud Ngurah Rai diijinkan naik ke pesawat dan kemudian melakukan pengamanan pelaku yang pada awalnya diberitakan membajak pesawat.
Fakta-fakta Terkait
Dalam pemeriksaan diketahui bahwa pelaku bernama Matt Christopher Lockley (28) adalah warga Queensland, bekerja sebagai kontraktor. Dia pernah berkunjung ke Bali dan saat itu akan berlibur seorang diri.  Yang bersangkutan duduk di seat 30A, kemudian berjalan kearah cockpit dan mengatakan kepada pramugari meminta obat, dia menggedor pintu cockpit. Saat itulah Captain menguncui pintu cockpit dan menghidupkan transponder hijack yang diterima Bandara Makassar dan Ngurah Rai.
Menurut Direktur Keselamatan dan Standarisasi Penerbangan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Wisnu Darjono, pesawat dengan registrasi VH-YIF dan flight number VOZ41 itu mengirim sinyal pembajakan (kode hijack 7500) ke petugas menara lalu lintas udara (air traffic controller/ ATC) pada pukul 14.05 Wita. Saat itu pesawat berpenumpang 137 orang dan 6 kru ini berada di ketinggian 38 ribu kaki, en route Brisbane-Rai. Pesawat  kemudian dipandu mendarat ke Bandara Ngurah Rai dan diisolasi.
Setelah dilakukan sterilisasi, Matt si pembuat kekacauan itu ditangkap dan dibawa ke posko Lanud untuk diperiksa dan kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.
Menurut keterangan dari awak pesawat, setelah menggedor pintu cockpit, Matt dapat ditangkap dan diarahkan duduk ke seat paling belakang. Dijelaskan nampaknya Matt mereka katakan paranoid (istilah umum di Indonesia 'parno'). Akan tetapi kondisi ketegangan masih terasa, karena captain pilot yang berkebangsaan Australia tetap khawatir, mengingat apabila ada yang mengamuk dapat saja membuat celaka pesawat dan seisinya. Misalnya ulah pelaku membuka emergency window misalnya.
Kondisi Matt saat pemeriksaan seperti bingung (linglung) dan oleh pihak kepolisian Polda Bali dilakukan pemeriksaan darah untuk memastikan apakah dia sedang 'on' (mabuk narkoba), mabuk minuman keras atau karena persoalan mental seperti paranoid. Matt kemudian oleh pihak Lanus diserahkan ke Polda Bali untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Analisis
Kondisi pilot yang diketahui panik saat ada indikasi tindak kekerasan di dalam pesawatnya dapat dimaklumi, mengingat masyarakat Australia, terlebih para pilot nampaknya masih trauma dengan kasus MH370 yang diduga dibajak tetapi masih merupakan misteri karena masih hilang dan diduga bangkai pesawat berada diarea dekat dengan Australia.
Ketakutan pilot dikritik oleh Direktur Keselamatan dan Standar Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Wisnu Darjono, Jumat, 25 April 2014.  Menurut Wisnu, seharusnya pilot mematikan sinyal pembajakan setelah mengetahui keadaan aman terkendali. Tindakan pilot membuat aparat keamanan menjadi semakin serius, menganggap pembajak masih menguasai pesawat, karena pilot yang ternyata juga 'parno' tidak melakukan komunikasi.
Distress call yang dikirimkan Virgin tersebut adalah squawking (7500) yang akan memberi sinyal Hijack  pada air traffic control. Beberapa kode lainnya  yang terdapat pada transponder pemancar sinyal tersebut antara lain adalah emergency (kode 7700) misalnya engine trouble, dan  failure communication (kode 7600).
Perwakilan Virgin Air di Bandara Ngurah Rai, Heru kemudian menyatakan bahwa peristiwa bukanlah pembajakan, hanya miss komunikasi. Demikian juga pernyataan dari Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengatakan pesawat Virgin Australia bukan dibajak oleh teroris. "Itu bukan pembajakan," katanya.
Berita pembajakan pesawat jelas menyebabkan kegaduhan pemberitaan, kesibukan terjadi, dimana Menkopolhukam, Marsekal (Pur) Djoko Suyanto terus memonitor dan memerintahkan tindakan emergency dilakukan aparat keamanan apabila diperlukan.  Mabes TNI menyiapkan persiapan, kesiagaan apabila diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman. Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya juga meyatakan TNI terus memonitor distress call tersebut dan menyatakan telah menyiapkan dua team pasukan anti teror TNI yaitu Tim Gultor (penanggulangan teror Kopassus TNI AD) serta tim Den Bravo 90 (pasukan teror anti bajak udara Paskhas dari TNI AU). Disamping itu Polri juga menyiapkan tim Densus 88 yang juga mempunyai spesialis anti teror.
Demikian informasi perkembangan pemberitaan pembajakan, dimana setelah dinyatakan bahwa kasus bukan peristiwa pembajakan dan hanya ulah pemabuk, penulis batal memberikan analisis sebagai narsum di Metro TV dan TV One yang awalnya mengundang.
Sebagai catatan, apabila persoalan tidak teratasi, kasus paranoid atau mabuk di pesawat memang dapat menjadi kasus yang lebih serius dan menjadi tindak pembajakan. Sebagai contoh misalnya, pada tanggal 19 April 2009 pesawat Jamaica  (CanJet Airlines, Boeing 737-800) dengan 182 penumpang dan crew dibajak oleh Stephen Fray dari Motenggo Basy. Fray yang bersenjata membajak dan menginginkan pesawat diterbangkan ke Cuba. Pesawat akhirnya dapat diambil alih oleh pasukan anti teror militer Jamaica. Ternyata Fray adalah orang yang mengalami gangguan mental
Kasus pembajakan lainnya, pada tanggal 9 September 2009, pesawat Aero Mexico flight 576 (boeing 737-832) dengan 104 penumpang telah dibajak oleh José Marc Flores Pereira asal Bolivia dan mengancam akan meledakkan pesawat. Flores ternyata pecandu obat bius, mantan napi dan penggemar masalah gaib. Dia percaya bahwa dengan angka 9/9/09 dipercayainya seperti angka setan 666. Flores berbohong ternyata kotak bahan peledak yang diakuinya ternyata hanya minuman (juice). Akhirnya pembajak dapat diamankan dan dia dipenjara 7 tahun dan 7 bulan. Flores akhirnya dinyatakan mengalami gangguan mental.
Nah dari dua contoh kasus, bukan tidak mungkin kasus Virgin Air juga merupakan kejadian serupa, dimana Matt mengalami gangguan mental bisa karena narkoba, atau stress yang dialaminya. Atau juga hanya karena dia mabuk. minuman keras.
Sebuah pembelajaran bagi awak pesawat penerbangan sipil di Indonesia, bahwa dalam penerbangan ancaman serupa akan dapat muncul sewaktu-waktu, hanya bagaimana para awak pesawat benar-benar terlatih dan bersikap profesional apabila menghadapi ancaman dalam penerbangan. Pintu menuju ke cockpit harus dalam kondisi tetap terkunci (pintu hanya dapat dibuka dengan kode tertentu yang diketahui oleh pilot dan purser). Umumnya pilot di tanah air kurang disiplin dalam soal mengunci pintu cockpit itu.
Kemampuan pramugari Virgin sangat baik karena dapat mengatasi masalah dan menenangkan pelaku. Nah, sikap dan langkah profesional awak kabin patut di acungi jempol. Kepanikan pilot adalah wajar merupakan kelemahan manusia, ketakutan membayangkan nyawanya diujung tanduk, takut apabila pesawat diledakan di angkasa mungkin atau dia membayangkan apabila jatuh dari ketinggian 38.000 kaki. Yah itulah manusia, kadang rasa takut mengalahkan nalar kita. Semoga bermanfaat.
Oleh : Marsda (Pur) Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar