Pemeliharaan dan perawatan dilakukan dengan standar internasional.
(VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
Menteri Sekretaris Negara Sudi
Silalahi menyerahkan perawatan pesawat kepresidenan kepada TNI Angkatan
Udara dan pihak maskapai Garuda Indonesia. Mereka, kata Sudi, yang
ditugaskan untuk merawat dan mengoperasikan pesawat kepresidenan ini.
"Saya minta TNI AU dan Garuda agar dapat menunaikan tugasnya dengan
sebaik-baiknya. Pastikan pemeliharaan dan perawatan berkala yang
terbaik dan berstandar internasional," kata Sudi di Halim Perdanakusuma,
Jakarta, Kamis 10 April 2014.
Sudi juga meminta kepada TNI AU dan Garuda Indonesia untuk
melakukan komunikasi intensif dengan Boeing yang merupakan pabrik
pesawat ini.
"Pedomani standardisasi yang berlaku. Pastikan pula pesawat ini
memberikan tingkat keamanan, kenyamanan dan keselamatan yang tinggi bagi
presiden dalam menunaikan tugas konstitusional," kata dia.
Tak hanya itu, TNI AU dan Garuda Indonesia juga diminta untuk
melakukan komunikasi intensif dengan Kementerian Sekretariat Negara dan
pemangku kepentingan lainnya agar pengelolaan anggaran untuk
pengoperasionalan dan perawatan pesawat ini berjalan dengan lancar.
"Cegah semua bentuk pemborosan anggaran, upayakan agar anggaran
operasional dan perawatan benar-benar efesien dan efektif," kata dia.
Sementara, Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar, mengatakan memang
penggunaan pesawat kepresidenan akan banyak efisiensi. Selain itu,
tidak lagi mengganggu jadwal pesawat komersial lainnya jika tiba-tiba
presiden memerlukan pesawat itu.
"Biasanya kalau tiba-tiba (presiden) harus berangkat kita harus reschedule flight kita. Sekarang sudah nggak ada lagi kan begitu," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar