Senin, 28 April 2014

Integrated Armed Forces

Penyerahan Jabatan Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E. selaku Kasum TNI (dalam rangka pensiun) kepada Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Jumat (25/4/2014) (Poskota)
Penyerahan Jabatan Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E. selaku Kasum TNI (dalam rangka pensiun) kepada Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Jumat (25/4/2014) (Poskota)

TNI sedang mempelajari joint civil-affairs, joint civil-military operation dan joint military operations yang diharapkan bisa diekspresikan pada pemerintahan baru nanti. Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, konsep kerjasama ini didefinisikan sebagai meta gabungan, yang bukan hanya gabungan antar angkatan saja.
“Integrated Armed Forces merupakan suatu hal yang menarik dan tepat, karena joint pattern merupakan suatu isu pelatihan dan pendidikan utama bagi negara maju, bahkan pasukan khususnyapun digabungkan dalam suatu tim operasi gabungan”, ujar Panglima TNI dalam sambutan acara penyerahan Jabatan Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E. selaku Kasum TNI (dalam rangka pensiun) kepada Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Panglima berharap Integrated Armed Forces ini akan diwujudkan mulai dari tataran konsep hingga implementasi. Keberadaan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) harus menjadi basis pembagian kompartemen strategis yang cukup logis, sebagai kriteria untuk pembagian komando gabungan, dengan asumsi bahwa dua atau lebih komando gabungan akan menerima beban tugas yang besar terhadap axis ancaman terdekat, baik di tingkat nasional maupun regional.
Latihan Gabungan TNI 2013
Latihan Gabungan TNI 2013

Dalam kaitan itu TNI harus melakukan rasionalisasi gelar kekuatan secara jelas. Berhitung sederhana, bila ancaman simetrik sementara belum ada, atau masih berada pada tataran most likely no symmetric’s threat, maka fokus area strategi TNI harus diarahkan pada empat small scale conflict atau boleh saja disebut medium scale conflict, empat titik seperti Aceh, Maluku, Papua dan Poso. “Hal ini sangat masuk akal, mengingat ancaman asimetrik dan skala konflik dari terendah sampai menengah melekat dalam perusuh di keempat wilayah tersebut”, ujar Jenderal Moeldoko.
Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain: Wakasad Letjen TNI M. Munir, Wakasal Laksdya TNI Hari Bowo, Wakasau Marsdya TNI Sunaryo, Irjen TNI Letjen TNI Geerhan Lantara, Dansesko TNI Marsdya TNI Ismono Wijayanto dan para Asisten Panglima TNI serta Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar