Panglima TNI,
Jenderal TNI Moeldoko, menerima 24 unit panser Anoa 6X6 dari PT Pindad,
yang akan digunakan Satuan Tugas Batalion Komposit TNI Kontingen Garuda
XXXV-/United Nations Mission In Darfur (UNAMID), Darfur, Sudan.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pindad (Persero), Tri Hardjono, yang menyerahkan ke-24 panser Anoa buatan Indonesia itu kepada pemesan dan pemakainya, Markas Besar TNI yang diwakili langsung Moeldoko, di Markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Moeldoko mengatakan, dengan perkembangan kawasan global dan regional saat ini mengharuskan TNI menambah arsenal yang ada dalam rangka menjaga pertahanan dan kedaulatan negara kesatuan Indonesia.
"Dengan perkembangan kawasan saat ini, mau tak mau negara harus memberikan respon cepat, terlebih TNI harus membuat strategi pertahanan. Penambahan alutsista akan meningkatkan profesionalisme prajurit," kata dia.
Moeldoko juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pindad yang memelihara kepercayaan TNI hingga saat ini.
"Kepercayaan TNI harus dijaga dan tak berpuas diri, sehingga menyebabkan standarnya menurun," tuturnya.
Sejak 2008, TNI hingga kini telah membeli 226 unit Anoa dari PT Pindad, dengan rincian 154 unit pada 2008, 11 unit (2011), 61 unit (2012), dan 63 unit (2013). Anoa 6X6 inilah salah satu andalan PT Pindad yang selalu ditawarkan kepada banyak negara, di antaranya sesama anggota ASEAN dan Afrika.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pindad (Persero), Tri Hardjono, yang menyerahkan ke-24 panser Anoa buatan Indonesia itu kepada pemesan dan pemakainya, Markas Besar TNI yang diwakili langsung Moeldoko, di Markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Moeldoko mengatakan, dengan perkembangan kawasan global dan regional saat ini mengharuskan TNI menambah arsenal yang ada dalam rangka menjaga pertahanan dan kedaulatan negara kesatuan Indonesia.
"Dengan perkembangan kawasan saat ini, mau tak mau negara harus memberikan respon cepat, terlebih TNI harus membuat strategi pertahanan. Penambahan alutsista akan meningkatkan profesionalisme prajurit," kata dia.
Moeldoko juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pindad yang memelihara kepercayaan TNI hingga saat ini.
"Kepercayaan TNI harus dijaga dan tak berpuas diri, sehingga menyebabkan standarnya menurun," tuturnya.
Sejak 2008, TNI hingga kini telah membeli 226 unit Anoa dari PT Pindad, dengan rincian 154 unit pada 2008, 11 unit (2011), 61 unit (2012), dan 63 unit (2013). Anoa 6X6 inilah salah satu andalan PT Pindad yang selalu ditawarkan kepada banyak negara, di antaranya sesama anggota ASEAN dan Afrika.
Tidak dijelaskan harga jual panser Anoa 6x6
itu perunit kepada pemesan, namun kebanyakan varian yang dibeli Markas
Besar TNI adalah armoured personnel carrier dan ambulans.
Hardjono mengatakan, PT Pindad terus menggembangkan kemampuan yang dimilikinya terutama untuk meningkatkan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan TNI yang semakin besar.
"Besar harapan kami, produk Pindad baik yang dihasilkan saat ini bisa digunakan terus oleh TNI dan menjadi kebanggaan Indonesia," tuturnya, berharap.
Ia menambahkan, produk pertahanan PT Pindad saat ini, antara lain, kendaraan taktis dan kendaraan tempur Komodo 4X4 dan berbagai varian Anoa 6X6, senjata gengam pistol, senapan serbu, senapan mesin, pesawat mortir, dan senapan runduk-jitu (sniper riffle) dan instrumen pendukung, di antaranya peredam pistol dan senapan.
Hardjono mengatakan, PT Pindad terus menggembangkan kemampuan yang dimilikinya terutama untuk meningkatkan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan TNI yang semakin besar.
"Besar harapan kami, produk Pindad baik yang dihasilkan saat ini bisa digunakan terus oleh TNI dan menjadi kebanggaan Indonesia," tuturnya, berharap.
Ia menambahkan, produk pertahanan PT Pindad saat ini, antara lain, kendaraan taktis dan kendaraan tempur Komodo 4X4 dan berbagai varian Anoa 6X6, senjata gengam pistol, senapan serbu, senapan mesin, pesawat mortir, dan senapan runduk-jitu (sniper riffle) dan instrumen pendukung, di antaranya peredam pistol dan senapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar