Minggu, 30 Maret 2014

18 Negara Latihan Bersama di Laut Natuna

Latihan ini untuk penangulangan bencana alam dan bakti sosial.

Menkopolhukam, Djoko Suyanto membuka latihan bersama 18 negara.
Menkopolhukam, Djoko Suyanto membuka latihan bersama 18 negara. (Dokumentasi TNI)
Sedikitnya 4.885 orang yang terdiri dari 3.000 personel TNI AL yang diperkuat TNI AD, TNI AU, dan Polri, serta 1.885 personel Angkatan Laut dari 17 negara-negara ASEAN dan negara-negara sahabat akan mengikuti latihan bersama di Batam, Anambas, dan Laut Natuna, Kepulauan Riau dalam tajuk Latihan Bersama Komodo 2014.

Selain Indonesia, 17 negara lainnya adalah Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, China, Rusia, dan Australia. Selain itu, tak ketinggalan pula 25 personel PBB, Uni Eropa, Belanda, Spanyol dan ASEAN sebagai observer.

Latma Komodo 2014 merupakan latihan multilateral pada  aspek nonwarfighting yaitu penanggulangan bencana alam (Disaster relief) dan bakti sosial (Humanitarian Civic action). Latihan melibatkan negara dari anggota ASEAN dan ASEAN Plus. Mereka datang dengan menghadirkan kapal-kapal perang di Batam, Anambas dan Natuna.

TNI AL mengerahkan 19 kapal perang, 6 pesawat udara yang terdiri dari dua fixed wing dan empat rotary wing, termasuk terlibat pula unsur-unsur dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Departemen Perhubungan (Dephub) sebanyak dua kapal, dan satu kapal dari SKK Migas.

Sedangkan dari negara lain mengerahkan 14 kapal perang, empat helikopter. Lokasi latihan  dilaksanakan di perairan yurisdiksi nasional Indonesia di Laut Natuna dan Kepulauan Anambas. Kegiatan civic mission dilaksanakan secara serentak di tujuh lokasi yang berada di wilayah kerja Lanal Ranai (Laut Natuna) dan Lanal Tarempa (Kepulauan Anambas).

Latma ini sebagai tindak lanjut dari ASEAN Agreement on Dissaster Management and Emergency Response sesuai agenda kerja sama pada  ASEAN Defence Minister’s Meeting (ADMM). Latihan ini menitikberatkan pada materi aspek nonwarfighting, yaitu mengorganisir dan kerja sama antarnegara terhadap berbagai bentuk ancaman keamanan maritim.

Fokus materi latihan meliputi, Humanitarian Assistance (HA) dan Humanitarian Civic Action (HCA), Disaster Relief (DR), menghadapi Transnational Organized Crimes (TOC), dan Peace Keeping Operation (PKO).

Latihan yang digelar dengan tema “ASEAN Navy: Cooperation For Stability” diselenggarakan bersama kegiatan Maritime Hospitality yang dikemas dalam bentuk Indonesia Maritime Festival 2014. Dengan acara antara lain kegiatan pameran maritim; meliputi transportasi maritim, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan & kreatif, produk-produk kemaritiman.

Selain itu, kegiatan olahraga seperti triathlon, fun bike, lomba perahu naga, sepak bola gembira, dan bola basket, serta kegiatan hiburan, yakni jazz festival, konser band, kirab kota, serta lomba masak.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto secara resmi membuka pelaksanaan latihan bersama  di Ball Room, Swiss Belhotel, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu, 29 Maret 2014 kemarin.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, para Kasal negara-negara peserta lainnya, para Duta Besar negara-negara peserta, para Kepala Delegasi dan Atase Pertahanan negara-negara peserta, para pejabat Mabes TNI, TNI AL, TNI AU, dan Polri, para Komandan Kapal negara-negara peserta, Gubernur Kepulauan Riau H. Muhammad Sani, serta undangan lainnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar