Bangsa Indonesia harus berbangga dengan
hasil karya anak bangsa, pesawat Pesud CN 235-220, produk produksi PT
Dirgantara Indonesia (PT DI). Pesawat itu telah dilengkapi dengan alat
surveillance kemaritiman yang canggih.
Pujian itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo
Handayani Kertopati, di Jakarta (12/03), menanggapi penyerahan Pesawat
Pesud CN 235-220 MPA P 861 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Penyerahan Pesud Pesud CN 235-220 MPA P 861 merupakan satu rangkaian
gelar alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL, yang digelar di
Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya, Rabu (12/03). TNI AL memamerkan tank
amphibi BMP3F, KRI 60, Ranpur Marinir 177, senjata strategis 6 unsur,
material khusus 40 unsur.
Hadir dalam acara itu antara lain, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Kasal
Laksamana Marsetio, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Wamenhan Sjafrie
Sjamsudin, Menkominfo, Ketua Komisi I Mahfuddz Siddik dan anggota Komisi
I Susaningtyas Kertopati.
Nuning, panggilan akrab Susaningtyas, menilai gelar Alutsista TNI AL
menandakan bahwa bangsa Indonesia memiliki komitmen membangun sistem
pertahananan laut bervisi kemaritiman yang mumpuni.
Tak hanya itu, Nuning juga berharap agar rencana strategis (renstra)
pertahanan memiliki konsistensi untuk terus meningkatkan kemampuan SDM
prajurit TNI dan kelengkapan amunisi alutsista serta sistem pemeliharaan
yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar