Kepala
Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman dan Wakil Menhan
Sjafrie Sjamsoeddin beberapa waktu lalu bertemu dengan Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo. Mereka menyampaikan rencana TNI tentang strategi
pertahanan yang tepat untuk Jakarta.
Dalam pandangan TNI, sistem pertahanan nasional bukan hanya di
daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah hutan tetapi daerah pada
penduduk seperti DKI Jakarta juga harus dijaga ketat. Alasannya, Jakarta
merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian nasional.
TNI AD telah melakukan kerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo terkait tata ruang wilayah pertahanan di Jakarta. Selain itu, TNI
AD juga akan menempatkan alat pertahanan di kota-kota besar sesuai
dengan demografis wilayahnya. Berikut 5 rencana TNI untuk menjadikan
Jakarta aman dari sisi pertahanan seperti dirangkum merdeka.com, Sabtu
(2/11).
1. Penangkis serangan udara di gedung tinggi
TNI
AD berencana memasang sejumlah alat utama sistem persenjataan
(Alutsista) atau senjata penangkis serangan udara di atas gedung-gedung
tinggi di Jakarta.
"Pada
gedung tinggi bisa digunakan. Gedung yang ditentukan tempatnya bisa
buat rata, sehingga bisa ditempatkan senjata penangkis udara," ujar KSAD
Jenderal Budiman dalam acara operasi katarak dan bibir sumbing gratis
memperingati hari Juang Kartika di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat
(01/11).
2. Gedung tinggi zona pendaratan helikopter
TNI
berharap di gedung-gedung tertentu di Jakarta dapat juga digunakan
sebagai zona pendaratan helikopter logistik yang membawa alat berat
seperti radar dan sebagainya.
"Sehingga
gedung tinggi ini harus dibuat kokoh, bisa dilandasi helikopter radar
dan penembakan penangkis serangan udara," kata KSAD Jenderal Budiman.
Menurut
dia, perang masa depan tidak seperti dulu, di hutan atau ditentukan di
suatu daerah. Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan perlu
dijaga.
3. Pangkalan tank di bawah Monas
TNI berencana membangun pangkalan tank di bawah Monas. Diperkirakan luas
pangkalan militer plus parkir bawah tanah dan pusat souvenir di bawah
Monas sekitar 160 hektar. Namun detail bangunan seperti apa belum bisa
disampaikan.
"Pembangunan dimulai 2014 nanti. Di bawah monas nanti ada underpass
strategi pertahanan saat kondisi darurat, yang saling berhubungan," ujar
Jokowi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan (Kemhan) Sjafrie Sjamsoeddin
menemui Jokowi. Keduanya membicarakan singkronisasi antara strategi
penataan ibu kota dengan strategi pertahanan negara.
Apalagi, September dan Oktober lalu, militer Indonesia bakal menerima
ratusan tank berat. Tank itu bakal masuk Jakarta, lalu disebarkan di
satuan operasional. Selain itu, militer juga bakal menerima roket jarak
jauh untuk mengamankan ibu kota, serta sejumlah pesawat tempur dan
puluhan tank amfibi.
4. Kemayoran untuk pendaratan pesawat tempur
Gubernur Jokowi akan menindaklanjuti koordinasi dengan Kementerian
Pertahanan sehubungan penyediaan ruang bagi masuknya peralatan militer.
Salah satu perubahan yang akan dilakukan adalah jalan di kawasan
Kemayoran bisa dimanfaatkan untuk pendaratan pesawat tempur dengan
sedikit mengubah tata ruangnya.
"Di Kemayoran bisa untuk pendaratan pesawat. Karena ada fly over nya itu
nanti dipindah menjadi underpass sehingga nanti untuk pendaratan bisa
dipakai darurat," kata Jokowi.
5. Marunda untuk jalur peralatan tempur TNI AL
Kawasan Marunda juga dibidik untuk membantu pertahanan melalui laut.
Menurut Jokowi, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa
digunakan untuk peluncuran amfibi. "Di Marunda itu luasnya lebih dari
200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan
untuk meluncurnya amfibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya
sudah kita rancang," kata Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar