Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin (kedua dari kiri) meninjau pabrik Isuzu di Jepang.
Kementerian
Pertahanan memesan 965 unit truk Isuzu untuk kebutuhan TNI dengan total
nilai pembelian US$ 110 juta. Pengadaan truk untuk kendaraan taktis
militer ini akan rampung sebelum Oktober 2014.
Demikian dikemukakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat
meninjau pabrik Isuzu di Fujisawa, Prefektur Kanagawa, sebelah barat
Tokyo, Jumat (15/11). Pemesanan truk angkut TNI ini terbagi atas dua
bagian, yakni 665 unit berkapasitas 2,5 ton dengan sistem penggerak roda
4x4 dan 300 unit berkapasitas 5 ton dengan sistem penggerak roda 6x4.
Dana pengadaan 965 kendaraan taktis TNI ini sepenuhnya disediakan Bank
of Tokyo Mitsubishi UFJ sebagai lender melalui mekanisme pinjaman luar
negeri. Pagu kredit untuk pembelian 665 unit kendaraan 2,5 ton 4x4
senilai US$ 50 juta. Sedang pagu kredit untuk pengadaan 300 truk sebesar
US$ 60 juta.
Truk berkapasitas 2,5 ton yang berjumlah 665 unit seutuhnya diproduksi
di Fujisawa, Jepang, karena permintaan pasar untuk truk dengan
spesifikasi sebesar itu sangat minim. Konsumen Indonesia umumnya
meminati truk dengan penggerak roda 2x4.
Harga on the road truk berkapasitas 2,5 ton yang diproduksi di Jepang
sebesar US$ 74.500 per unit. Porsi biaya terbesar adalah cabin chasis
yang mencapai US$ 54.300 per unit. Selebihnya adalah biaya winch US$
4.900 dan karoseri US$ 15.300. Total biaya pengadaan 665 unit truk ini, d
luar penambahan suku cadang dan biaya distribusi sebesar US4 49,5 juta.
Sedang harga on the road truk berkapasitas 5 ton 6x4 yang dibuat PT
Isuzu Astra Motor Indonesia US$ 95.600 per unit. Porsi biaya terbesar
adalah cabin chasis US$ 71.700, selebihnya, winch US$ 4.900 dan karoseri
US$ 19.000 per unit. Di luar biaya tambahan suku cadang dan distribusi,
total harga 300 unit truk ini sebesar US$ 28,6 juta.
Meski 665 unit truk Isuzu diproduksi di Jepang, perakitan dan pembuatan
karoseri dilakukan di Indonesia, menggunakan pabrik PT Isuzu Astra Motor
Indonesia. "Begitu dipesan, kami langsung produksi," kata Yohannes
Nangoi, wakil presdir Isuzu Astra Motor Indonesia.
Pelayanan Purnajual
Ada tiga isu mengiringi pemesan truk Isuzu, yakni pertama harga yang
dinilai lebih mahal, kenapa harus Isuzu, dan diproduksi di Jepang.
Kedua, teknologi, dan ketiga, masalah purnajual. Yohanes menjelaskan,
pabrik mobil di Indonesia belum memproduksi truk dengan penggerak roda
4x4. Pabrik yang ada hanya memproduksi truk yang paling banyak dipesan,
yakni kendaraan dengan penggerak roda 4x2. Jika harus memproduksi truk
4x4, pabrik yang ada akan rugi karena produksi tidak memenuhi skala
ekonomi.
TNI meminta truk dengan penggerak roda 4x4 agar lebih tahan medan berat.
"Untuk isu pertama, daripada harus menggunakan kapasitas pabrik untuk
memproduksi 4x2 dengan tambahan modifikasi menggunakan komponen dari
Tiongkok atau negara lain, lebih baik memesan langsung dari Isuzu Motors
Jepang yang sudah terbiasa memproduksi kendaraan dengan berbagai
penggerak roda. Tak perlu modifikasi dan suku cadang tersedia, dan mutu
sesuai standar internasional. Konsekuensinya, harga lebih mahal. Tapi,
dengan kualitas ini, TNI punya kendaraan standar internasional. Jika
diminta PBB untuk menjadi pasukan penjaga perdamaian, TNI tidak ada
masalah dengan standar," ungkap Yohanes.
Kedua, Isuzu sudah menggunakan teknologi Euro-3. "Kami memakai common
real engine yang disesuaikan dengan bahan bakar yang masih standar
Euro-2 di Indonesia," kata Yohanes.
Ketiga, after sales service atau pelayanan purnajual. Ketersediaan
sparepart Isuzu 24 jam. Untuk bisa memberikan pelayanan optimal sesuai
janji, Isuzu memberikan pendidikan para mekanik. Setiap 15 unit dididik
satu mekanik yang mempunyai kemampuan overhaul kendaraan. "Jadi akan ada
50-60 mekanik yang dididik untuk melayani truk Isuzu pesanan TNI yang
mencapai 965 unit itu," ungkap Yohanes.
Isuzu Astra sudah mulai berproduksi tahun 2011 dengan kapasitas produksi
5.000 unit setahun dan penjualan 4.000 unit. Pada Januari 2015, pabrik
Isuzu yang saat ini di Pondok Ungu, Bekasi, akan dipindahkan ke Karawang
dan kapasitas produksi meningkat menjadi 18.000 unit per tahun. Isuzu
pusat sudah menunjuk Indonesia sebagai basis produksi Isuzu untuk ASEAN.
Didirikan tahun 1916, Isuzu adalah pabrik otomotif pertama dan produsen
truk terbesar di Jepang. Saat ini Isuzu dipasarkan di lebih dari 100
negara. Kapasitas produksi truk militer Isuzu Motors Jepang mencapai 700
unit per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar