Penulis : Datuak Alat Tjumano, Pengamat Intelijen | |
Dunia Intelijen merupakan dunia klandestine yang sangat berbeda dengan dunia media terbuka apalagi infotaiment.
Distribusi infonya pun berbeda, jika media ditujukan pada publik
secara luas dan masif sedangkan intelijen secara tertutup dan sangat
terbatas, hal inilah yang sering terkesan bahwa intelijen lambat bahkan
kecolongan, karena memang informasi yang dimiliki bukan ditujukan untuk
umum.
| |
Terhadap
dinamika isu penyedapan yang dilakukan negara asing kepada Indonesia
memicu polemik dan pendapat beragam, ada yang menyatakan kemarahannya
terhadap negara asing tersebut, namun juga ada yang menyalahkan lembaga
intelijen Indonesia, jadi wajar saja dinamika semacam itu, artinya kalau
lembaga negara sedang diserang intelijen asing, akan banyak kritik yang
membangun, jadi tetap positif thinking, walau ada juga yang
asal bunyi alias "asbun" dan itu biasanya yang sudah kesusupan dana
I-War (Informasi War) atau perang informasi, Misalnya tentang spionase
yang dilakukan oleh Australia di negaranya DSD (Defence Signal
Directorate) mendapat kritik dan kecaman masyarakat Australia sendiri
karena dianggap skandal yang memalukan dan membahayakan warga negaranya.
Tekanan publik Australia atas tindakan DSD tentu menjadi medan peperangan baru bagi DSD di negaranya sendiri. Tekanan publik inilah yang kemudian mau dialihkan ke Indonesia dengan melakukan I-War semacam pergeseran isu dari spionase Australia yang dihujat oleh publiknya sendiri di geser ke Indonesia dengan menggunakan antek-anteknya guna menyerang balik lembaga negara di Indonesia yang punya otoritas atas keamanan rahasia Indonesia (seperti aparat Intelijen, Lemsaneg, Kemenhan dll) dengan tuduhan intelijen, atau aparat keamanan Indonesia lemah, kecolongan, dan hanya sibuk ngurus yang lain dan sebagainya. Sepertinya masyarakat Indonesia sudah cerdas, mana yang mengkritik atas nama nasionalisme dan mana yang megalihkan isu secara tidak bertanggung jawab, atau mungkin memang sudah menjadi agen asing yang sudah tidak peduli dengan negaranya . Indonesia sebagai korban "spionase gagal" Australia, tentunya sudah melakukan penangkalan dalam bidang intelijen. Apalagi fenomena sadap menyadap sudah menjadi rahasia umum dunia intelijen khususnya negara-negara asing tersebut yang kecendrungannya semakin panik melihat perubahan perkembangan strategis dunia, dimana Indonesia semakin diperhitungkan. Atas dasar itulah, pastinya Indonesia sudah mengantisipasinya, bisa jadi info-info yang didapat oleh negara-negara asing tersebut hanyalah garbage information. |
Selasa, 12 November 2013
Bantuan Asing, Modus Spionase Gaya Lama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar