Jumat, 01 November 2013

Nostalgia Supremasi Militer Indonesia Di Era 60-an

Mikoyan-Gurevich MiG-21 Fishbed AURI
1960-an, Era Presiden Sukarno, kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Soviet.
1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda. Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah :
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat kedekatan Indonesia dengan Soviet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.
Salah satu kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah kapal perang terbesar, tercepat, dan tercanggih di dunia buatan Soviet kelas Sverdlov, dengan 12 cannon raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebanyak 1270 orang termasuk 60 perwira. Soviet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).
KRI Irian kelas Sverdlov, bobot 16.640 ton, kapal perang terbesar
yang pernah dimiliki Indonesia.
KRI Irian adalah salah satu kapal kelas Cruiser paling berbahaya di dunia dan hampir sebanding kekuatannya dengan kapal-kapal tempur terbaik Amerika, USS Iowa, USS Wisconsin, dan USS Missouri dari kelas Battleship yang lebih besar. Pertahanan anti serangan udaranya pun sangat kuat, karena dilengkapi 4 Buah triple gun Mk5-bis turrets kaliber 20 mm, dan 32 buah Kanon multi fungsi kaliber 3,7 cm. Sabuk lapis bajanya pun tebalnya mencapai 100 mm, yang nyaris tidak mungkin ditembus oleh kapal-kapal perang Belanda terbaik saat itu, termasuk Hr. Ms Evertsen.
Kedatangan kapal ini segera membuat Belanda mengurangi secara drastis keberadaannya di Papua. Kapal induk terbesar kebanggan Belanda, HNLMS Karel Doorman langsung diperintahkan meninggalkan Papua begitu KRI Irian bergerak meninggalkan Admiralty Yard di Leningrad menuju Surabaya, Indonesia.
HNLMS Karel Doorman Aircraft Carrier milik belanda yang meninggalkan papua, karna takut akan keganasan kekuatan militer Indonesia di kala itu.
Angkatan udara Indonesia juga menjadi salah satu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 10 pesawat supersonic MiG-19.
3. 30 pesawat MiG-15.
4. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
MiG-21 Fishbed AURI
MiG-19 Farmer AURI
MiG-15 Fagot AURI
MiG-17 Fresco AURI
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawatsupersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis (Strategic Bomber), yaitu Amerika, Inggris, Uni Soviet, dan Indonesia. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur.
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
TU-160B Badger AURI Meluncurkan Anti Ship Missile AS-1 Kennel
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.
RI Tjakra kelas Whiskey milik ALRI
Ini semua membuat Supremasi militer Indonesia sangat ditakuti. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia.
Begitu kuatnya supremasi militer Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, yang membuat indonesia sangat ditakuti kekuatan barat di kala itu, itu pula yang membuat Uni Soviet ingin mengadakan kerja sama lebih erat lagi dengan Indonesia, namun Indonesia terbilang netral dikala itu, sehinga menjadi rebutan kedua blok. Namun apa daya Indonesia saat ini ditengah maraknya kasus korupsi oleh petinggi-petinggi negara, kekisruhan politik Indonesia, rasa nya sangat sulit mengembalikan citra Indonesia di kancah Dunia seperti saat dulu, dimana semangat juang dan nasionalisme bangsa ini masih sangat kental sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar