Kamis, 23 Januari 2014

TNI dan Lapan Kembangkan Rudal Jarak Jauh

Roket TNI Lapan (photo: Defense Studies)
Roket TNI Lapan (photo: Defense Studies)

TNI Angkatan Darat menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk pengembangan rudal dan pesawat tanpa awak. Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan antara Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman dengan Kepala LAPAN Bambang S Tejasukma di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa, 21/1/2014.
MoU dibuat terkait perjanjian kerja sama antara Direktorat Topografi Angkatan Darat dengan LAPAN tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan.
“Beberapa kemampuan LAPAN nanti akan kita manfaatkan untuk kepentingan TNI AD,” ujar Jenderal Budiman.
Hal itu meliputi teknologi penerbangan roket, satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, sains atmosfir dan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) / pesawat tanpa awak untuk melakukan pengintaian dan mendukung program pembangunan pertahanan negara.
Untuk kerja sama dengan LAPAN ini, TNI AD mengeluarkan anggaran Rp 3,5 miliar.
KSAD menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki LAPAN dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, geospacial inteligent, monitoring pengamanan wilayah. “Kami akan melakukan pemantauan melalui satelit untuk menjaga wilayah perbatasan,” ucapnya.
Untuk teknologi roket, LAPAN membantu pengembangan missile jarak jauh.
Jenderal Budiman juga mengatakan keahlian LAPAN juga dapat mendukung TNI dalam tugas operasi seperti SAR, penanggulangan bencana alam, terorisme, dan sebagainya.

Pansus RUU Keantariksaan Kunjungi LAPAN. 18-Feb-2013 (photo: dpr.go.id)
Pansus RUU Keantariksaan Kunjungi LAPAN. 18-Feb-2013 (photo: dpr.go.id)

Menurut Kepala LAPAN, Bambang S Tejasukma, kerja sama dengan TNI AD akan fokus pada pengembangan metoda dan membuat prototipe, yang diproduksi oleh perusahaan yang bergerak di industri pertahanan.
“Lapan tetap bekerja sama dengan industri untuk membangun kompetensi industri tersebut dalam melayani Angkatan Darat,” katanya.
Ia mencontohkan, perusahaan di industri pertahanan yang biasa bekerja sama dengan TNI antara lain PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.
Selain bekerja sama dengan TNI AD, LAPAN juga telah bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Bahkan, ke depan LAPAN tengah menyusun kerja sama dengan TNI Angkatan Udara dalam pengembangan teknologi kedirgantaraan. (republika.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar