Sebagai
lembaga negara, Kementrian Pertahanan tentulah harus memenuhi standar
akuntabilitas dan transparan. Mungkin karena semangat itulah, Kementrian
Pertahanan mengirimkan hasil refleksi pertahanan negara 2013 serta
proyeksi tahun 2014. Redaksi ARC pun menerima berkas yang dimaksud itu.
Dan inti dari kegiatan 2014... hmm... boleh dibilang menunggu masa
panen.
Dijelaskan bahwa pada periode MEF pertama di tahun 2010-2014,
terdapat 21 kegiatan prioritas pengadaan Alutsista dan 3 kegiatan
tambahan. Dari sekian banyak kegiatan tersebut, ARC menggaris bawahi
beberapa diantaranya. Untuk helikopter serang jenis Fennec, diketahui
ternyata Kemhan membeli 3 type. Yaitu 6 unit AS-555, 5 unit AS-550 serta
1 unit AS-350. Ke-12 heli ini akan tiba 2 unit pada bulan Juni 2014.
Perbedaan mencolok antara ke-3 type tersebut adalah jumlah mesin, dimana
AS-555 memiliki 2 mesin sementara AS-550 dan AS-350 memiliki satu
mesin. Untuk heli Angkut-serbu Nbell-412 dibeli sebanyak total 22 unit
dimana sebagian diantaranya telah diserah terimakan.
Tank tempur kebanggaan TNI-AD, Leopard 2 juga akan dikirim pada tahun
2014. Tepatnya sebanyak 30 unit Leopard dan 21 Marder akan tiba sebelum
bulan september 2014. Demikian pula dengan Meriam Caesar, dimana dari
37 unit, 4 diantaranya akan tiba sebelum Oktober 2014. Sementara untuk
roket MLRS Astros II akan tiba 13 unit sebelum Oktober 2014. Masih dari
TNI-AD, rudal pertahanan udara jenis Starstreak serta Mistral
dijadwalkan juga tiba sebelum Oktober 2014. Khususnya Mistral, akan
delivery sebanyak 9 unit pada Juni 2014.
Dari matra laut, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, terdapat
Upgrade Kapal perang korvet kelas Fatahillah, Kapal latih pengganti KRI
Dewaruci, pengadaan 2 unit Kapal Hidro Oceanografi, dan lain lain. Untuk
tank amfibi BMP-3F sebanyak 37 unit, beberapa diantaranya sedang dalam
proses uji terima. Sementara panser amfibi BTR-4 sebanyak 5 unit, dimana
2 unit diantaranya akan tiba di tanah air pada September 2014.
Untuk TNI-AU, kebanyakan program pengadaan alutsista MEF-1 sudah tiba
sebagian. Diantaranya pesawat latih T-50i, Su-30MK2 serta CN-295.
Sementara heli combat SAR EC-725, dari 6 unit yang dipesan, 1 unit akan
tiba pada Juni 2014.
Disisi industri pertahanan dalam negeri, pada tahun 2013 terjadi
pertumbuhan signifikan sejak pembentukan KKIP. PT. Pindad tumbuh 67%,
PT.DI tumbuh 70% sementara PT.PAL tumbuh 48%. Selain itu terdapat
sejumlah rencana pembelian dari luar negeri, diantaranya 2 unit NC-212i
oleh Filipina, Rencana pembelian 2 sampai 4 unit CN-235MPA oleh Malaysia
serta upgrade 6 pesawat CN-235 menjadi Glass Cockipt. Rencana Pembelian
juga ditunjukan oleh Thailand untuk CN-235 sementara Vietnam akan
membeli CN-295. Untuk PT.Pindad, terdapat pembelian senjata dan munisi
oleh Timor Leste serta Laos. Sementara rencana pembelian diajukan oleh
Malaysia dan Brunei untuk Panser Anoa. Untuk PT.PAL, pemerintah Filipina
sendiri telah memesan 2 unit Strategic Sea Lift Vessel (LPD).
Nah, kini mari kita menunggu masa panen itu. Dan mari berdoa semoga semua perencanaan bisa berjalan sesuai yang dikehendaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar