Selasa, 26 April 2016

PT PAL dan DCNS Eksplorasi Kebutuhan Kapal Selam Untuk TNI AL

1-andrasta

Dengan rampungnya basis produksi kapal selam di galangan PT PAL pada September mendatang, secara langsung dimulai babak baru pembangunan kapal selam di dalam negeri. Selain proyek perdana berupa pengerjaan KRI Nagarangsang 405 (Nagabanda Class – aka Changbogo Class), fasilitas produksi kapal selam PT PAL juga nantinya dicanangkan untuk merilis kapal selam lanjutan untuk kebutuhan Korps Hiu Kencana TNI AL.

Area pabrik kapal selam PT PAL dalam proses pembangunan.
Area pabrik kapal selam PT PAL dalam proses pembangunan.

Seperti diketahui, guna memenuhi postur kekuatan armada kapal selam yang ideal, setidaknya TNI AL harus memiliki 12 unit kapal selam. Bila paket tiga kapal selam Nagabanda Class telah tiba, plus ditambah dua unit Cakra Class (Type 209), TNI AL praktis baru mempunyai lima unit kapal selam. Dalam proyeksi pengembangan strategis, TNI AL masih harus mengejer sisa kebutuhan tujuh unit kapal selam.

Fasilitas pabrik kapal selam DSME di Korea Selatan.
Fasilitas pabrik kapal selam DSME di Korea Selatan.

Menyadari bahwa setiap pengadaan alutsista mensyaratkan ToT (Transfer of Technology), bahkan didorong untuk produksi di dalam negeri, menjadi peluang emas bagi BUMN Strategis PT PAL untuk bisa mempersiapkan jika pesanan lanjutan kapal selam dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI datang.

11610976fb4

Selain nama DSME (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering) dari Korea Selatan yang sudah melekat kuat dalam kerjasama pengadaan Nagabanda Class, nyatanya galangan kapal asal Perancis DCNS juga lumayan gencar menawarkan program pengadaan kapal selam di Indonesia. Setelah pada Desember 2015 menawarkan combat management system SUBTICS (Submarine Tactical Integrated Combat System) dalam paket overhaul KRI Cakra 401, DCNS pada bulan Oktober 2015 juga aktif mengadakan pembicaraan kepada pemerintah RI tentang pengadaan kapal selam Littoral Scorpene Class 1000. Kedua proyek yang ditawarkan oleh DCNS terkait pada PT PAL selaku penerima mandat ToT, dan satu-satunya galangan di Tanah Air yang punya fasilitas reparasi dan produksi kapal selam.

Nagabanda Class

Seperti dilansir dari Janes.com (25/4/2016), perwakilan dari Indonesia dan Perancis kini sedang memulai tahapan pembentukan kelompok kerja untuk melakukan eksplorasi tentang sosok dan spesifikasi kapal selam yang dibutuhkan untuk Indonesia. Selain itu tim akan membahas platform operasi kapal selam untuk perairan dalam dan perairan pesisir (litoral). Kelompok kerja ini dibentuk dalam payung kerjasama antar pemerintahan, dan resmi dimulai pada bulan Maret lalu. Dalam kelompok kerja juga melibatkan perwakilan dari sektor swasta dan publik. (Haryo Adjie)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar