Prajurit Kopassus. (Puspen TNI)
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, selaku inspektur
upacara HUT ke-64 Kopassus, menyatakan bahwa pasukan elite Kopassus
selalu siap melakukan operasi pembebasan sandera WNI oleh kelompok Abu
Sayyaf. Kopassus, kata dia, selalu siap maju jika sewaktu-waktu
dibutuhkan.
"Pada akhir Maret kita dikejutkan dengan penyanderaan 10 anak buah kapal
WNI oleh Abu Sayyaf. Saya apresiasi kecepatan prajurit Kopassus yang
dalam waktu singkat siap laksanakan pembebasan sandera meskipun sampai
sekarang pemerintah Filipina masih mengambil langkah internal. Namun
Kopassus selalu siap maju jika sewaktu-waktu dibutuhkan," kata Mulyono,
Sabtu, 16 April 2016.
Dia berpendapat, gugurnya 18 tentara militer Filipina yang melawan Abu
Sayyaf memberi arti bahwa kelompok tersebut memiliki kemampuan yang tak
bisa diremehkan. Oleh karena itu, operasi pembebasan lainnya yang pernah
dilakukan Kopassus menjadi modal bagi operasi pembebasan sandera Abu
Sayyaf.
"Setiap tugas adalah kehormatan bagi Kopassus. Hal ini dipelihara dengan
terus berlatih meningkatkan kemampuan setiap prajurit Kopassus. Pada
momentum ini (HUT ke-64 Kopassus), saya ingin mengingatkan bahwa sebagai
pasukan elite, Kopassus dibentuk untuk menjalani operasi khusus
terhadap sasaran strategis terpilih," kata dia.
Mulyono melanjutkan, saat ini Indonesia sadar bahwa sedang menghadapi
banyak tantangan dan ancaman kompleks khususnya radikalisme dan
terorisme, di samping ancaman bencana alam dan penyakit sosial. Untuk
itu, kata dia, harus peningkatan kemampuan militer sangat diperlukan
agar semua operasi yang dijalankan berhasil menjaga kedaulatan
Indonesia.
"Terima kasih untuk semua prajurit atas berbagai tugas dan prestasi baik
tingkat nasional, regional maupun internasional. Semoga reputasi
Kopassus yang sudah mendapatkan pengakuan dunia bisa terus dijaga dan
ditingkatkan," kata Mulyono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar