Kamis, 13 Februari 2014

Wahai pensiunan jenderal TNI, jangan takut ke Amerika Serikat



Panglima TNI 2007-2010, Jenderal TNI (Purnawirawan) Djoko Santoso, mengingatkan mengapresiasi pernyataan jujur Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, tentang tujuh purnawirawan jenderal TNI yang ditolak Amerika Serikat.

Di antara nama itu, terdapat Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, dengan posisi terakhir dinas militer panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD.

Selain menantu Pak Harto itu, juga ada Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sjafrie Syamsudin, Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto, Jenderal TNI (Purnawirawan) Pramono Wibowo, dan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Zacky Anwar Makarim, yang kebanyakan dianggap Amerika Serikat memiliki latar belakang terkait HAM.

Isu ini semakin seksi karena Wiranto, Prabowo Subianto, dan Wibowo (adik ipar Presiden Susilo Yudhoyono) akan bertarung menuju kursi RI 1; masih ditambah Jenderal TNI (Purnawirawan) Endriartono Sutarto.

Santoso kepada pers, Kamis, di Jakarta, mengemukakan, informasi dari Djojohadikusumo itu sangat penting dan menarik walau tidak perlu dikhawatirkan, karena Amerika Serikat bukan musuh Indonesia serta tidak menentukan kiprah politik Indonesia ke depan.

Dikatakan dia, siapapun tokoh Indonesia, termasuk tujuh jenderal yang disebutkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak perlu khawatir pergi ke luar negeri, termasuk ke Amerika, karena Indonesia adalah negara besar dan hubungan antar negara tidak ditentukan satu aspek saja, misalnya masalah hak-hak asasi manusia (HAM).

"Hanya saja pertanyaan buat Pak Hashim, bagaimana kalau ada gelaran penting di Amerika atau di PBB yang harus dihadiri mereka selaku pejabat tinggi negara misalnya," kata  Santoso.

"Prabowo hanya satu dari tujuh jenderal yang ditolak Amerika. Ada tujuh jenderal yang di-blacklist, tidak hanya Prabowo. Catat itu! Tapi khusus Prabowo tidak ditolak secara personal," kata Djojohadikusumo, saat berkunjung ke salah satu media nasional, di Jakarta, Rabu (12/2).

Sebelumnya pernah diberitakan, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta --meski tidak tertulis-- tidak akan memberikan visa masuk ke Amerika Serikat terhadap para pensiunan jenderal TNI yang dikabarkan didaftarhitamkan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar