Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Purnomo Yusgiantoro meresmikan tiga kapal perang produksi industri dalam
negeri untuk memperkuat Alutsista di jajaran TNI AL, Jumat (20/12) di
Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau. Ketiga kapal perang
tersebut adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Alamang 644, Kapal
Angkatan Laut (KAL) Bireun II-1-63 dan KAL Kumai I-6-58.
Dengan diresmikannya ketiga kapal perang
tersebut, maka TNI AL kembali mendapatkan penambahan armada perang
untuk menjaga perairan Indonesia. Kapal-kapal yang terbuat dari baja
khusus High Tensile Steel diproduksi oleh PT Palindo Marine
Shipyard Batam dan dikerjakan putra-putri Indonesia. Bahan baja
tersebut diproduksi PT Krakatau Steel, Cilegon.
Acara Peresmian ini dihadiri Wakil Ketua
MPR Ahmad Farhan Hamid, Kasal Laksamana TNI Marsetio dan Direktur Utama
PT Palindo Marine Shipyard Hermanto serta sejumlah pejabat Kemhan,
Mabes TNI dan Mabes TNI AL.
KRI Alamang 644 merupakan jenis kapal
cepat rudal (KCR) dengan spesifikasi teknologi tinggi dengan panjang 44
meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed
propeler 5 daun. Kapal Alamang 644 mampu berlayar dengan kecepatan 35
knot.
KRI Alamang 644 yang namannya diambil
dari nama senjata tradisional masyarakat Sulawesi merupakan Kapal Cepat
Rudal (KCR) keempat buatan PT Palindo Marine Shipyard Batam. Sebelumnya
ada KRI Clurit 641 yang diresmikan pada April 2011, KRI Kujang 642 pada
Februari 2012 dan KRI Beladau 643 diresmikan 25 Januari 2013.
Sementara itu, untuk Kapal Angkatan Laut
(KAL) Kumai I-6-58 merupakan jenis Kapal Patroli Cepat (PC-28) yang
akan digunakan oleh Pangkalan Angkatan Laut Banjarmasin Kalimantan
Selatan. Sedangkan KAL Bireuen II-1-63 dengan jenis sama akan digunakan
oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut Beruen, Provinsi Aceh.
Kedua kapal yang juga dibuat di PT.
Palindo Marine Shipyard Batam tersebut memiliki spesifikasi panjang
28,85 meter, lebar 5,85 meter dengan kecepatan maksimal 29 knot,
memiliki kapasitas pengawakan 15 orang dan dibuat dengan bahan
allumunium marine.
Menhan dalam kesempatan tersebut
mengatakan, wilayah Republik Indonesia yang sebagai besar laut dan
merupakan negara kepulauan yang berkarateristik maritim, pengamananya
akan sangat terbantu dengan keberadaan KRI Alamang 644. Selain dapat
digunakan untuk operasi militer pertempuran dan perang, KRI Alamang 644
juga dapat digunakan dalam tugas TNI AL dalam menjaga keamanan laut.
"Kapal KRI Alamang 644 nantinya akan
digunakan untuk memperkuat pengamanan laut di wilayah Armada Barat
(Armabar). Kapal ini cocok dengan karakteristik wilayah barat yang
lautnya lebih dangkal karena bentuknya yang kecil," jelas Menhan.
Sementara itu, Direktur Utama PT.
Palindo Marine Shipyard, Hermanto mengatakan sudah menyerahkan enam KRI
dan dua kapal patroli (KAL) pada TNI AL untuk keperluan pengamanan. "Ini
bentuk peran kami dalam memenuhi kebutuhan negara. Kami bangga bisa
mempersembahkan kapal-kapal perang untuk TNI," katanya.
Hermanto menjelaskan bahwa kapal-kapal
produksi PT. Palindo Marine Shipyard dikerjakan oleh pekerja dalam
negeri. Komponen-komponen yang digunakan juga berasal dari dalam negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar