Kamis, 26 Desember 2013

Menhan Resmikan Tiga Kapal Perang Produksi Dalam Negeri


Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro meresmikan tiga kapal perang produksi industri dalam negeri untuk memperkuat Alutsista di jajaran TNI AL, Jumat (20/12) di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.  Ketiga kapal perang tersebut adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Alamang 644, Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireun II-1-63 dan KAL Kumai I-6-58.
Dengan diresmikannya ketiga kapal perang tersebut, maka  TNI AL kembali mendapatkan penambahan armada perang untuk menjaga perairan Indonesia. Kapal-kapal yang terbuat dari baja khusus High Tensile Steel diproduksi oleh PT Palindo Marine Shipyard Batam dan dikerjakan  putra-putri Indonesia. Bahan baja tersebut diproduksi PT Krakatau Steel, Cilegon.
Acara Peresmian ini dihadiri Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid, Kasal Laksamana TNI Marsetio dan Direktur Utama PT Palindo Marine Shipyard Hermanto  serta sejumlah pejabat Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL.
KRI Alamang 644 merupakan jenis kapal cepat rudal (KCR) dengan spesifikasi teknologi tinggi dengan panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeler 5 daun. Kapal Alamang 644 mampu berlayar dengan kecepatan 35 knot.
KRI Alamang 644 yang namannya diambil dari nama senjata tradisional masyarakat Sulawesi merupakan Kapal Cepat Rudal (KCR) keempat buatan PT Palindo Marine Shipyard Batam. Sebelumnya ada KRI Clurit 641 yang diresmikan pada April 2011, KRI Kujang 642 pada Februari 2012 dan KRI Beladau 643 diresmikan 25 Januari 2013.
Sementara itu, untuk Kapal Angkatan Laut (KAL) Kumai I-6-58 merupakan jenis Kapal Patroli Cepat (PC-28) yang akan digunakan oleh Pangkalan Angkatan Laut Banjarmasin Kalimantan Selatan. Sedangkan KAL Bireuen II-1-63 dengan jenis sama akan digunakan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut Beruen, Provinsi Aceh.
Kedua kapal yang juga dibuat di PT. Palindo Marine Shipyard Batam tersebut memiliki spesifikasi panjang 28,85 meter, lebar 5,85 meter dengan kecepatan maksimal 29 knot, memiliki kapasitas pengawakan 15 orang dan dibuat dengan bahan allumunium marine.
Menhan dalam kesempatan tersebut mengatakan, wilayah Republik Indonesia yang sebagai besar laut dan merupakan negara kepulauan yang berkarateristik maritim, pengamananya akan sangat terbantu dengan keberadaan KRI Alamang 644.  Selain dapat digunakan untuk operasi militer pertempuran dan perang, KRI Alamang 644 juga dapat digunakan dalam tugas TNI AL dalam menjaga keamanan laut.
"Kapal KRI Alamang 644 nantinya akan digunakan untuk memperkuat pengamanan laut di wilayah Armada Barat (Armabar). Kapal ini cocok dengan karakteristik wilayah barat yang lautnya lebih dangkal karena bentuknya yang kecil," jelas Menhan.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Palindo Marine Shipyard, Hermanto mengatakan sudah menyerahkan enam KRI dan dua kapal patroli (KAL) pada TNI AL untuk keperluan pengamanan. "Ini bentuk peran kami dalam memenuhi kebutuhan negara. Kami bangga bisa mempersembahkan kapal-kapal perang untuk TNI," katanya.
Hermanto menjelaskan bahwa kapal-kapal produksi PT. Palindo Marine Shipyard dikerjakan oleh pekerja dalam negeri. Komponen-komponen yang digunakan juga berasal dari dalam negeri.

DMC. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar