Jumat, 28 Agustus 2015

Tripartite Class, Andalan TNI AL dalam Latma Buru Ranjau 6th WP MCMEX 2015

25aug15_nr3
Indonesia dan Singapura kali ini menjadi tuan rumah dalam latma (latihan bersama) tingkat multilateral WP MCMEX (Western Pacific Mine Counter Measure Exercise) 2015. Latihan perang dengan fokus penyapuan ranjau ini mengambil lokasi di Selat Singapura dan perairan Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Latma yang berlangsung mulai 25 hingga 31 Agustus 2015 ini, melibatkan 13 kapal perang, 5 under vehicle team, serta 800 personel yang berasal dari 16 negara.
WP MCMEX 2015 yang dibuka Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Widodo dan di dampingi Singapore’s Chief of Navy, Rear-Admiral Lai Chung Han, menyoroti pentingnya kerjasama multilateral dalam menjaga kebebasan navigasi di jalur komunikasi laut, serta kebutuhan untuk tetap waspada dan siap untuk menanggapi ancaman. Dari ketiga belas kapal perang yang bersandar di Lanal Changi, yang jadi andalan TNI AL adalah KRI Pulau Rengat 711, salah satu dari dua kapal buru ranjau dari Tripartite Class. KRI Pulau Rengat 711 juga di dampingi pemburu ranjau lain, yakni KRI Pulang Rangsang 727, kapal ini berasal dari Kondor Class buatan Jerman Timur. Sementara untuk dukungan logistik, disertakan LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Cirebon, salah satu dari LST Frosch Class.
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
KRI Pulau Rengat tengah menurunkan Side Scan Sonar
KRI Pulau Rengat tengah menurunkan Side Scan Sonar
Tripartite Class dibangun oleh galangan GNM (Van der Gessen de Noord Marinebouw BV ) di Albasserdam, Belanda. Tripartite class TNI AL adalah barang baru, alias bukan alutsista second dan resmi memperkuat armada Satran (Satuan Kapal Penyapu Ranjau) TNI AL pada bulan Maret 1988. Sedangkan Kondor Class dibangun oleh galangan VEB Peenewerft, Wolgast di Jerman Timur pada tahun 1971. Ada sembilan unit Kondor Class yang dibeli second pada periode tahun 1992 – 1993. Karena kesulitan suku cadang dan usia yang sudah tua, beberapa Kondor Class dialihfungsikan sebagai kapal patroli. Untuk KRI Pulau Rangsang 727 telah mengalami repowering pada tahun 2012.
KRI-727-Pulau-Rangsang
KRI Pulau Rangsang 727
Operasi buru ranjau atau juga disebut TPR (Tindak Perlawanan Ranjau) dilaksanakan setiap tahun oleh 21 negara yang tergabung dalam Western Pacific Naval Symposium (WPNS). Adapun Latihan Multilateral ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kerjasama dalam TPR oleh unsur-unsur Mine Hunter (MH) dan Mine Sweeper (MS). Tahun sebelumnya, WP MCMEX 2014 diadakan di Qingdao, China dihadiri seluruh Kepala Staf Angkatan Laut negara peserta WPNS, saat itu LPD (Landing Platform Dock) KRI Banjarmasin-592 turut terlibat menjadi duta Indonesia dalam latihan tersebut.
Selain Indonesia dan Singapura, negara- negara yang ikut mengirimkan kapal buru ranjau di WP MCMEX 2015 yakni Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Canada, Chile, Jepang, Malaysia, New Zealand, Peru, Philippines, Republic of Korea, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. Sebagai tuan rumah, AL Singapura saat ini mengoperasikan empat unit kapal penyapu ranjau Bedok Class. Sementara AL Malaysia juga mengoperasikan empat unit kapal penyapu ranjau Mahamiru Class. (Gilang Perdana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar