Jumat, 28 Agustus 2015

Boeing Akhirnya Berikan Offset Untuk Pengadaan Empat Unit CH-47 Chinook

Boeing-CH-47-Chinook-Wallpa
Tarik ulur pemberian ToT (transfer of technology) dalam proses pembelian alutsista umumnya terkait dengan beberapa prinsip, mulai dari urusan politik dan pastinya nilai total pembelian tersebut. Ada yang menarik dari rencana pengadaan helikopter angkut berat CH-47 Chinook buatan Boeing. Pasalnya Indonesia hanya membeli empat unit dan tetap mensyaratkan ToT dalam skema offset.
Seperti mengutip pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Janes.com (15/6/2015), disebutkan pengadaan CH-47 Chinook akan menggunakan anggaran tahun 2016, dengan anggaran pengadaan per unit helikopter mencapai US$30 juta. Lewat beberapa kali pembahasan dan negosiasi antara pihak Boeing dan Kemenhan RI, akhirnya pada Selasa lalu (25/8/2015), Regional Director South East Asia Boeing, Young Tae Pak menyampaikan kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bahwa Boeing siap memberikan dan memenuhi persyaratan skema offset yang diinginkan Indonesia.
f882d6de744ac1c0225038eaf70
Defence offset dalam teorinya dibagi menjadi dua pilihan, yakni direct offset dan indirect offset. Direct offset yaitu kompensasi yang langsung berhubungan dengan traksaksi pembelian. Indirect offset sering juga disebut offset komersial bentuknya biasanya buyback, bantuan pemasaran/pembelian alutsista yang sudah diproduksi oleh negara berkembang tersebut, produksi lisensi, transfer teknologi, sampai pertukaran offset bahkan imbal beli.
Mengutip sumber dari Kemhan.go.id (27/8/2015), sebagai tindak lanjut, pihak Regional Boeing Asia Tenggara telah mengirimkan tim ke PT Dirgantara Indonesia untuk pembicaraan teknis lebih lanjut. Sebagaimana diketahui, Kemhan berencana membeli empat Helikopter Chinook untuk memperkuat Alutsista di jajaran TNI AD. Pembelian ini disesuaikan dengan ancaman nyata yang dihadapi Indonesia, terutama masalah penanganan bencana alam.
Selain Indonesia, di Asia Tenggara Chinook sudah lama dimiliki Singapura. Negeri Jiran ini merangkum armada CH-47 Chinook di dalam Skadron 127. AU Singapura tercatat punya enam unit CH-47D dan dua belas unit CH-47SD Chinook. Selain itu, AD Thailand juga ikut menggunakan CH-47 Chinook. Saat berkecamuknya Perang Vietnam, Chinook juga menjadi etalease kelengakapan udara di pihak Vietnam Selatan.
Meski Chinook yang dibeli Indonesia jumlahnya minim, namun secara keseluruhan kontrak Boeing untuk pengadaan alutsista TNI cukup menggiurkan. Selain memasok empat unit CH-47 Chinook, Boeing juga telah mendapat kontrak pengadaan delapan unit helikopter serbu AH-64 Apache dengan nilai sekitar US$295 juta.
Helikopter Chinook merupakan salah satu jenis helikopter yang memiliki keunggulan multifungsi. Selain dapat mengangkut personil militer dalam jumlah banyak, helikopter ini juga mampu mengangkut logistik dalam jumlah banyak. Selain itu, helikopter ini didesain untuk bisa mengangkut (sling) pesawat tempur, kapal tempur, kendaraan tempur (Ranpur), hingga tank tempur kelas ringan. Tidak hanya itu, dengan kemampuan daya angkut yang besar, helikopter ini banyak diturunkan untuk mendukung kebutuhan nasional, seperti evakuasi bencana alam dan kegiatan Search and Rescue. (Tyas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar