Minggu, 23 Agustus 2015

SSV Garapan PT PAL Bakal Dilengkapi Kanon 76 mm

Umumnya untuk kapal perang jenis BAP (Bantu Angkut Personel) seperti LST (Landing Ship Tank) dan LPD (Landing Plarform Dock), persenjataan yang diusung maksimal adalah kanon kaliber 40 mm, sebagai langganan paling laris biasanya dicomot kanon asal Swedia Bofors 40 mm. Tapi kini ada yang mencoba menerobos pakem, LPD pesanan AL Filipina, atau populer disebut SSV (Strategic Sealift Vessel) yang sedang digarap galangan PT PAL, Surabaya, akan dipasang kanon/meriam kaliber 76 mm.
1175061_578721908843001_1391116937_n
Adopsi kanon 76 mm pada dua unit SSV pesanan Filipina ini menjadikan kapal perang sekelas LPD punya daya gempur sekelas frigat dan korvet TNI AL. Sebagai catatan, frigat Van Speijk Class, korvet SIGMA, dan korvet Bung Tomo Class, semua mengandalkan kanon rekasi cepat OTO Melara 76 mm. Dikutip dari Janes.com (13/8/2015), pihak PT PAL telah mengkonfirmasi rencana pemasangan sejata utama kanon kaliber 76 mm pada sisi haluan dan dua kanon PSU (penangkis serangan udara) kaliber 25 mm pada sisi kanan dan kiri buritan. Namun, belum ada informasi lebih detail, tipe kanon yang akan dipasang di kedua SSV tersebut. Meski beberapa kalangan menyebut adopsi OTO Melara 76 mm, mengingat AL Filipina juga sudah cukup familier dengan jenis kanon tersebut.
Kanon OTO Melara di salah satu kapal perang Filipina.
Kanon OTO Melara di salah satu kapal perang Filipina.
Adopsi kanon 76 mm pada SSV pesanan Filipina ini menepis dugaan sebelumnya, bahwa senjata utama yang bakal digunakan adalah kanon reaksi cepat Bofors 57 mm MK2/3, pasalnya nampak dalam desain maket kapal, yang diperlihatkan adakah kanon Bofors. Dengan demikian, untuk urusan persenjataan, SSV AL Filipina sudah lebih unggul ketimbang varian LPD milik TNI AL.
Seperti berusaha mengejar ketertinggalan dari negara tetangga, AL Filipina berusaha keras mereformasi kekuatan lautnya, tak heran kualitas SSV pun diusahakan powerfull. Selain dari sisi persenjataan, SSV dilengkapi sistem komunikasi dari EID SA, Portugal. Nilai kontrak penyediaan sistem komunikasi mencapai 1,5 juta euro yang telah diteken pada 8 Mei lalu di Lisbon, Portugal. Menurut rencana, integrasi sistem komunikasi dari EID akan tuntas seiring jadwal pengiriman kapal dari PT PAL. Paket sistem komunikasi yang ditawarkan EID mencakup ICCS5 communications control system dan Harris RF Communications VLF-HF and V/UHF radios.
Secara keseluruhan, nilai kontrak pembuatan kedua SSV oleh PT PAL menelan biaya US$90 juta. SSV sejatinya adalah hasil pengembangan dari LPD-125 buatan Busan, Korea Selatan. Dari segi dukungan kemampuan dan karakter operasinya, SSV mirip dengan LPD. Hanya saja, SSV punya ukuran sedikit lebih kecil dari LPD, bobot nya pun juga lebih ringan.
Untuk SSV pertama, di jadwalkan meluncur pada Oktober 2015, sementara kapal kedua akan rampung pada bulan Mei tahun 2016. Dalam perencanaan kedepan, AL Filipina akan melengkapi armada SSV hingga empat unit. (Haryo Adjie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar