Kamis, 13 Agustus 2015

Renault Sherpa Light: Rantis Pengusung Rudal Mistral RCWS Arhanud TNI AD

Renault-Sherpa-e14129424768
Alih-alih mengikuti harapan banyak orang agar Arhanud (Artileri Pertahanan Udara) TNI punya rudal anti serangan udara jarak menengah, justru Arhanud di ketiga matra masih berkutat di level SAM (surface to air missile) SHORAD (short range air defense). Bahkan elemen SAM SHORAD, khususnya di Arhanud TNI AD kian diperkaya dengan platform peluncur yang menggunakan basis rantis (kendaraan taktis) lapis baja dari beberapa jenis.
Basis penempatan rudal penangkis serangan udara pada unit kendaraan taktis TNI mengandalkan teknologi MANPADS (Man Portable Air Defense System). Pertama kali model ini diadopsi pada rantis Land Rover yang ditempati rudal asal Swedia, Bofors RBS-70. Kemudian berlanjut yang lebih advanced ada rudal Grom yang mengusung platform Land Rover Defender. Rantis asal Inggris Land Rover Defender memang laris manis, buktinya rudal Starstreak TNI AD pun dipasang di kendaraan ini. Lalu entah jadi diakuisisi atau tidak, Cina pernah menawarkan rudal QW-3 untuk Arhanud TNI AD, rudal ini dipasang pada platform truk SX 2110 4×4. Paket rudal QW-3 dan truk SX 2110 pernah ditampilkan dalam Pameran Alutsista TNI AD 2013 di Lapangan Monas.
Sherpa Arhanud TNI AD dengan rudal Mistral pada HUT TNI 2014.
Sherpa Arhanud TNI AD dengan rudal Mistral pada HUT TNI 2014. Foto: ARC.web.id
Tampil dalam defile HUT TNI 2014 di Surabaya.
Tampil dalam defile HUT TNI 2014 di Surabaya.
Tampil bersama rantis komodo yang juga mengusung rudal Mistral.
Tampil bersama rantis komodo yang juga mengusung rudal Mistral.
Rantis komodo buatan Pindad, sekilas mirip Sherpa. Rantis ini mengusung peluncur Atlas.
Rantis komodo buatan Pindad, sekilas mirip Sherpa. Rantis ini mengusung peluncur Atlas.
Nah, mengikuti jejak kapal perang TNI AL, Arhanud TNI AD nyatanya juga melirik rudal Mistral buatan MBDA. Ada yang menarik dari rudal Mistral untuk Arhanud TNI AD, yakni ditempatkan dalam dua platform rantis lapis baja 4×4 sekelas jip, pertama pada rantis Komodo buatan PT Pindad, dan kedua pada rantis Sherpa Light besutan Renault Trucks Defense, Perancis.
Penempatan rudal Mistral pada rantis Komodo mengusung peluncur model Atlas. Bila dilihat sekilas, Atlas mirip dengan peluncur Mistral Simbad yang ada di frigat Van Speijk TNI AL, pengorasiannya dilakukan manual oleh seorang juru tembak, dimana dalam platform peluncur terdapat dua rudal yang siap tembak. Tapi harus diakui, model peluncur Atlas punya beberapa kelemahan, seperti pengoperasian yang masih manual dan posisi juru tembak rudal yang terbuka dapat menjadi santapan empuk sniper.
Sistem peluncur dapat memuat empat rudal sekaligus.
Sistem peluncur dapat memuat empat rudal sekaligus. Di dalam ruang cargo juga bisa dimuati empat rudal cadangan.

Menjawab kelemahan peluncur model Atlas pada rantis Komodo, Arhanud TNI AD juga mengandalkan Sherpa Light. Rantis ini sejatinya hadir dalam beberapa varian, mulai dari scout, station wagon, carrier, special forces, APC, APC-Assault, dan APC XL. Yang digunakan sebagai basis platform peluncur Mistral untuk Arhanud TNI AD adalah varian Station Wagon. Disini peluncur dengan empat Mistral dioperasikan manual maupun menggunakan RCWS (remote control weapon system). Dengan RCWS, operator rudal berada di dalam ruang kabin yang terlindung. Ditambah, model peluncur ini dipasukan dengan sepucuk SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm, sehingga efek letalitasnya ebih mematikan.
Kubah peluncur rudal dilengkapi perangkat gyro-stabilized, sensor thermal, integrated laser rangefinder yang disajikan oleh Rheinmetall Defence Electronics. Agar tak salah tembak, platform ini juga dibekali fitur IFF (identification friend or foe). Dengan kemampuan deteksi 16 sassaran, waktu reaksi untuk tiap tembakan hanya butuh dua detik.

Sherpa Station Wagon
Rantis ini oleh pabrikannya masuk ke dalam Sherpa Light dengan penggerak 4×4 dan bobot di rentang 7,9 sampai 11 ton. Namanya juga ‘station wagon,’ adopsi kendaraan ini pun multi fungsi, tak sebatas pada desain untuk peluncur rudal. Lebih dekat dengan Sherpa Light, rantis ini ditenagai mesin Renault 215-hp to 265-hp dengan automatic gearbox. Sherpa masih aman untuk melintasi medan genangan sedalam 1,5 meter.
m02011022100001m02010061500085Sherpa-Station-Wagon8
Bicara soal perlindungan, awak sudah dilengkapi fasilitas proteksi nubika (nuklir, biologi dan kimia). Awak pun dilengkapi proteksi dari bahaya api. Sebagai kendaraan lapis baja, Sherpa dilengkapi perlindungan balistik di level B6, namun dapat di upgrade ke level 3. Proses upgrade lapis baja tak sulit, pasalnya Sherpa dirancang secara modular. Ancaman ledakan ranjau juga telah diantisipasi, Sherpa dapat di modifikasi dengan sistem V-shaped dan deflektor.
Guna mendukung mobilitas, Sherpa Light dapat dengan mudah dibawa pesawat angkut berat sekelas C-130 Hercules atau Airbus A400M Atlas. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Sherpa Light
– Manufaktur: Renault Trucks
– Awak: 4 atau 5
– Dimensi: 5,43 x 2,36 x 2,13 meter
– Wheel base: 3,54 meter
– Volume internal: 7m3
– Kecepatan maks: 110 km per jam (di jalan raya)
– Jarak jelajah: 1.000 km dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar