Minggu, 23 Agustus 2015

Badan Cyber Nasional di Bawah Presiden

image
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan serangan melalui dunia maya (cyber attack) merupakan salah satu ancaman nyata bagi Indonesia, selain masalah lain, seperti terorisme, bencana alam, pencurian ikan, dan narkoba.
“Itu termasuk ancaman nyata. Bahkan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sekitar dua minggu lalu juga telah merekrut ahli-ahli teknologi informasi profesional untuk dijadikan pasukan siber,” ujar Ryacudu, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Ryamizard mengatakan, serangan siber ini harus dipahami dan dicegah. Karena itu dia setuju dengan rencana pembentukan Badan Siber Nasional yang digaungkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan periode 2014-2015, Tedjo Purdijatno.
Bahkan, Kementerian Pertahanan sudah mempersiapkan peralatan terkait pertahanan maya. “Termasuk juga mencari ahli-ahli teknologi informasi,” tuturnya.
Dia juga setuju jika nantinya Badan Siber Nasional itu berada di bawah presiden. “Nantinya bisa seperti itu. Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Wacana pembentukan Badan Siber Nasional pertama kali digaungkan Purdijatno pada awal Maret 2015.
Hal ini berkaca dari fakta sejumlah dokumen yang didapatkan mantan kontraktor badan intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden.
Dia mengungkap, operasi penyadapan Australia dan Selandia Baru terhadap jaringan telepon genggam terbesar di Indonesia dan juga sistem telekomunikasi sejumlah negara kecil di Kepulauan Pasifik.

Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar