Selasa, 25 Agustus 2015

Pindad Komodo Intai 4×4: Reptil Lapis Baja Yonif Mekanis 203/AK Kodam Jaya

5
Kombinasi deployment infanteri dan ‘kehadiran’ kavaleri memunculkan pembentukan Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis. Sebagai satuan modern untuk tugas-tugas spesifik di masa depan, Yonif Mekanis TNI AD digenjot dengan kelengkapan alutsista papan atas, selain bekal panser Anoa 6×6, Yonif Mekanis juga diproyeksi dengan kehadiran ranpur roda rantai, sebut saja lewat tipe APC M113 A1 dan IFV Marder 1A3.
26
Meski proyeksi Yonif Mekanis TNI AD cukup mumpuni, namun untuk gelar satuan yang ada di sekitaran Jakarta, tepatnya di bawah kendali Kodam Jaya, disiapkan dengan pasangan rantis intai 4×4 dan beragam varian panser Anoa 6×6. Ketiga satuan Yonif Mekanis pengguna Anoa 6×6 adalah Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha, Yonif Mekanis 202/Tajimalela dan Yonif Mekanis 202/Arya Kamuning. Ketiga Yonif Mekanis berada di bawah Brigade Infanteri-1 PIK/Jayasakti, Kodam Jaya. Ketiga Yonif Mekanis disatukan dengan kesamaan menggunakan Anoa 6×6, tapi ada perbedaan dalam adopsi rantis intai lapis baja 4×4.
34
Yonif Mekanis 201 dan Yonif Mekanis 202 menggunakan rantis lapis baja 4×4 Elang. Sementara Yonif Mekanis 203 mengadopsi rantis lapis baja Komodo Intai (Recon) 4×4. Antara Elang dan Komodo Intai, sekilas punya bodi yang serupa dan sama-sama dibuat oleh PT Pindad. Meski sama-sama berlapis baja, keduanya punya beberapa perbedaan jika dilihat lebih dalam. Dan di tulisan ini, kami kupas terlebih dahulu tentang Komodo Recon 4×4. Dari beragam varian Komodo, tipe Intai 4×4 diluncurkan pada ajang Indo Defence 2014.
1newkomodo
Kendaraan intai Yonif Mekanis ini bisa dibilang “Komodo Indo,” pasalnya Komodo varian intai ini berasal dari sentuhan lokal dan luar negeri. Bila varian Komodo lain hadir dengan rancangan monokok, alias tanpa sasis, maka Komodo Intai Yonif Mekanis menggunakan sasis lengkap dengan mesin dan drivetrain tanpa bodi (rolling chassis) dari Renault Sherpa. Untuk Renault Sherpa sendiri, juga sudah digunakan oleh Arhanud TNI AD sebagai platform peluncur rudal MANPADS Mistral. Komodo varian intai ini tampil dengan bodi bongsor, namun cukup kekar dan perkasa. Rantis ini sudah operasional sebagai elemen utama Yonif Mekanis 203/Arya Kamuning, melengkapi beragam varian panser Anoa 6×6.
Dengan basis rantis Sherpa, Komodo Intai yang dilengkapi dudukan senapan mesin dan pelontar granat ini, punya dimensi 5,65 x 2,25 x 2,1 meter. Bobot tempurnya mencapai 7,3 ton, dan bobot kosong 5,8 ton. Komodo Intai disokong mesin diesel Renault 4 Turbo Charger Inter Cooler Transmission 4 Stroke Inline; 6 Cylinders; 215 PS pada 2500 rpm. Dengan kapasitas bahan bakar hingga 200 liter, rantis dengan ground clearance 440 mm ini mampu menjelajah sejauh 450 km. Kecepatan maksimum bisa dikebut sampai 100 km per jam. Untuk radius putar, mencapai 7 meter.
Untuk perlindungan, sekujur bodi Komodo Intai sanggup menahan terjangan proyektil 7,62 mm (STANAG III). Bahkan lapisan baja dapat diperkuat dengan sistem add on keramik lapis baja. Sementara untuk lapisan kaca, punya ketebalan 38 mm, dibuat standar dengan mampu menahan proyektil 7,62 mm.
Sebagai kelengkapan standar, Komodo Intai dilengkapi winch dengan kemampuan tarik 2 ton. Lainnya ada pioneer set, alat pemadam kebakaran, penyejuk udara, tookit , sampai jaring kamuflase. Sebagai fitur tambahan, ada perangkat komunikasi AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai) , GPS, dan NVG. Untuk persenjataan, bila pilihannya senapan mesin GPMG kaliber 7,62 mm, maka dapat disokong teknologi RCWS ( Remote Control Weapon System). Tak sulit untuk melakukan modifikasi senjata pada rantis ini, sebab dudukan senjata memang dibuat secara modular. Total jumlah pesanan Komodo Intai untuk TNI AD mencapai 40 unit. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Komodo Intai 4×4spek-1spek-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar