Minggu, 04 Mei 2014

Pakai HP Prajurit, Panglima Perintahkan Siapkan Pasukan Marinir

Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat memberikan sambutan dalam kegiatan serah terima 24 unit panser di Markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian,Sentul, Jawa Barat, Jumat (14/03/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko melanjutkan inspeksinya ke Mako Pasukan Marinir (Pasmar) Brigif 2, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014) siang. Sebelumnya, ia mendatangi Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur.
Saat tiba, Moeldoko langsung bergerak menuju pos penjagaan yang terletak di depan Mako Pasmar. Di pos tersebut, ia meminta salah seorang anggota marinir yang berjaga untuk menghubungi atasannya agar menyiapkan pasukan.
“Hubungi atasan kamu untuk siapkan pasukan,” perintah Moeldoko.
Anggota tersebut rupanya tampak sedikit canggung dan bingung. Pasalnya, di pos itu tidak ada alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menghubungi atasan mereka. “Siap,” kata anggota tersebut. Namun, ia tak segera menghubungi atasannya.
“Mana HT (handy talkie) kamu? Tidak ada? Handphone ada?” tanya Moeldoko.
Saat berkomunikasi lewat ponsel milik prajurit, atasan anggota itu sepertinya tidak mengetahui bahwa tengah berbicara dengan Panglima. Hal tersebut terdengar dari nada percakapan Moeldoko kepada perwira yang dihubunginya.
“Ini Panglima. Cepat siapkan anggota kamu, saya mau mengecek,” kata Moeldoko.
Setelah Moeldoko menutup telepon, ribuan pasukan marinir mulai bergerak dari barak masing-masing menuju lapangan. Pasukan itu terdiri dari Batalyon Infanteri 2 Pasopati, Batalyon Infanteri 4 Candraca, Batalyon 6 Nanggala Artileri, Denjaka, Batalyon Bantuan Tempur, dan Batalyon Kavaleri.
Selain itu, sejumlah kendaraan tempur milik marinir seperti tank amfibi BMP 3F dan LVT 7 juga diikutkan dalam apel tersebut. Persiapan tersebut membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Berdasarkan inspeksinya, Moeldoko mengakui masih ada kelemahan dalam persiapan pasukan marinir, terutama dalam komunikasi. Untuk itu, ia berjanji akan membenahi pasukan tersebut.
“Memang ada kelemahan sekarang ini. Kelemahan handphone ini menjadikan kita kurang berkomunikasi dengan radio HT, rata-rata sekarang sudah pakai handphone, padahal HT itu sebagai sarana penunjang,” ujarnya.  (kompas.com)

JKGR. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar