Selasa, 20 Mei 2014

Skenario Latihan Gabungan TNI 2014

Prajurit TNI  di atas tank usai upacara pembukaan Latihan Gabungan TNI 2014, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (19/5). Gladi lapangan Latihan Gabungan TNI 2014 akan berlangsung pada 1-5 Juni 2014 di Pantai Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kawasan Samudera Hindia bagian selatan dan Bali dengan melibatkan total sekitar 15.000 personel TNI yang menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta arsenal yang dimiliki. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Prajurit TNI di atas tank usai upacara pembukaan Latihan Gabungan TNI 2014, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (19/5). Gladi lapangan Latihan Gabungan TNI 2014 akan berlangsung pada 1-5 Juni 2014 di Pantai Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kawasan Samudera Hindia bagian selatan dan Bali dengan melibatkan total sekitar 15.000 personel TNI yang menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta arsenal yang dimiliki. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
… Akan muntahkan semua amunisi yang kami miliki… ”
Jakarta (ANTARA News) – Markas Besar TNI menyiapkan Latihan Gabungan 2014 melibatkan hampir 16.000 personel dengan berbagai skenario untuk menguji doktrin perang yang tegas dikatakan bersifat pre-emptive, di tiga mandala latihan, berakhir pada perebutan Pantai Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Latihan itu terbagi dua, gladi posko dan latihan lapangan. Secara sederhana tindakan pre-emptive adalah melakukan pencegahan sebelum ada serangan.
“Kami menguji doktrin pertempuran dan peperangan secara gabungan, menguji interoperabilitas masing-masing matra TNI yang selama ini dilaksanakan secara parsial,” kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, di hanggar Skuadron Udara 2 TNI AU, Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin.
Latihan itu berlangsung 19 Mei hingga 7 Juni dan Presiden Susilo Yudhoyono beserta rombongan akan menyaksikan secara langsung di Pantai Situbondo, pada 7 Juni nanti. Di pantai dengan kombinasi medan latihan bisa dibilang lengkap itu, akan digelar operasi pendaratan amfibi Korps Marinir TNI AL lengkap dengan bantuan tembakan pantai dan operasi perang administrasi.
Walau dikatakan bersifat pre-emptive, namun Moeldoko tidak menyebut secara benderang pihak luar Indonesia yang dinilai berpotensi menjadi ancaman, kecuali “dari luar Indonesia”.
Direktur Latihan Gabungan TNI, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus, mengurai secara ringkas skenario latihan terbesar TNI yang pernah digelar sejak Latihan Gabungan TNI pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten itu.
“Diasumsikan ada kekuatan asing dari negara Musang yang mencoba merebut sebagian wilayah Indonesia. Mereka berpangkalan di Pulau Paju, sebelah barat Bengkulu. Mereka juga mengerahkan kekuatan laut dan udara mereka sebelum akhirnya melakukan pendudukan di Pantai Asembagus kompleks itu,” katanya.
Sesuai doktrin pertahanan dan penyerbuan yang dianut TNI sampai saat ini, kekuatan penangkal yang harus dikerahkan adalah tiga kali kekuatan penyerbu/agresor. “Karena yang menyerbu berkekuatan satu brigade, maka kami siapkan kekuatan satu divisi,” katanya.
Yang istimewa pada Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI ini adalah, “Kami akan muntahkan semua amunisi yang kami miliki. Ada beberapa tujuan yang ingin diraih, mulai dari peningkatan profesionalitas personel, satuan, hingga efek politis penggentar,” kata Moeldoko.
Mengingat sifatnya yang sudah dinyatakan secara terbuka sebagai pre-emptive strike kepada kekuatan agresor, maka pemusnahan kekuatan agresor sejak jauh dari wilayah darat Indonesia sangat menjadi andalan.
“Peluru kendali Yakhont akan diluncurkan dari kapal perang, jarak jangkauannya sampai 300 kilometer dari titik peluncuran, itu sebagai misal,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, yang turut menyaksikan pembukaan Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI itu.
Satu lagi yang baru namun tidak mungkin bisa diikuti mata telanjang adalah dog fight antara pesawat tempur TNI AU dengan pesawat tempur agresor dari negara Musang itu. Diskenariokan dalam latihan itu, dog fight terjadi di selatan Pulau Jawa, dekat batas terluar zone ekonomi eksklusif Indonesia.
“Peluru kendali yang baru kami miliki untuk Sukhoi Su-27/30 MKI akan kami ujicoba. Ini pertama kalinya diujicoba dalam latihan skala besar seperti ini,” kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia. (antaranews.com)

Panglima TNI buka Latgab 2014

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan sambutan dan arahan pada Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). Latihan Gabungan TNI Geladi Lapangan akan berlangsung pada tanggal 1 - 5 Juni 2014 di daerah latihan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kawasan Samudera Hindia bagian selatan dan Bali dengan melibatkan total sekitar 15 ribu personel TNI yang menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan sambutan dan arahan pada Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). Latihan Gabungan TNI Geladi Lapangan akan berlangsung pada tanggal 1 – 5 Juni 2014 di daerah latihan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kawasan Samudera Hindia bagian selatan dan Bali dengan melibatkan total sekitar 15 ribu personel TNI yang menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko secara resmi membuka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014 di Taxy Way Echo Skuadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin pagi.
“Latihan salah satu sarana memelihara sinergitas dua angkatan atau lebih dalam taktis dan teknis dan uji doktrin, dan tingkatkan daya tempur satauan dan ciptakan daya gentar dari ancaman,” kata Panglima TNI.
Panglima mengatakan bahwa dalam Latgab yang mengangkat tema “Komando Gabungan (Kogab) TNI Melaksanakan Kampanye Militer di Wilayah Mandala Perang dalam Rangka OMP guna Menjaga Kedaulatan NKRI”, juga bertujuan meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI untuk mewujudkan kesiapsiagaan prajurit.
Metode latihan yang digunakan, yaitu Geladi Posko pada tanggal 19 sampai dengan 24 Mei 2014 di PMPP TNI Sentul Bogor dan Geladi Lapangan 1–5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara berangkai dengan materi Kampanye Militer di daerah latihan wilayah Asembagus Situbondo Jawa Timur, Kawasan Samudra Hindia Bagian Selatan, dan Bali.
“Rencananya Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyaksikan secara langsung latgab tersebut di Jawa Timur,” kata Panglima TNI.
Susunan organisasi Kogab pada Latgab TNI tahun 2014, yakni Letjen TNI Lodewijk Paulus (Dankodiklat TNI AD) selaku Dirlatgab TNI TA 2014, Letjen TNI Gatot Nurmantyo (Pangkostrad) selaku Pangkogab TNI, Laksma TNI Arie Soedewo (Danguspurlatim) selaku Pangkogaslagab, Laksma TNI Pramono Hadi (Danpusbangdikopsla) selaku Pangkogasgabfib, Marsma TNI Dedy Nitakomara (Kas Koopsau I) selaku Pangkogasudgab.
Kemudian, Brigjen TNI M. Herindra (Wadanjen Kopassus) selaku Pangkogasgabpassus, Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso (Danpasmar I) selaku Danpasrat, Letkol Inf. Christian Kurnianto Tehuteru (Danbrigif L 17/K) selaku Pangkogasgablinud.
Alutsista yang dikerahkan dari ketiga angkatan pada Latgab TNI 2014, antara lain dari TNI AD sebanyak 49 Ranpur terdiri atas 1 Tank Rec, 18 Tank Scorpion (Canon), 6 Tank Stormer APC, 2 Tank Stormer Komando, 2 Panser Saladin (canon), 2 Panser Saracen (AP), 2 Pancer Ferret (pengintai), dan 12 Panser Anoa (AP).
Selain itu, juga melibatkan satu Panser Anoa (Komando), 1 Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 Helly yaitu 4 Unit MI-35P, 4 Unit MI-17V5, 4 Unit BO-105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit bell-205A-1 (Senjata Munisi Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30 MM). 30 Senjata Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni) terdiri dari 18 Pucuk 105 KH 178, 4 Pucuk 155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN, dan 6 Pucuk Giant Bow 23 MM.
Dari TNI AL sebanyak 32 Kapal yaitu 1 Kapal Selam (KS), 6 Parahu Karet (PK), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 KCT, 1 LPD, 3 ATF, 5 AT, 1 BR, dan 1 PR. Kendaraan tempur 81 Unit terdiri dari 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P, dan 6 Kapal, serta senjata berat 16 buah terdiri atas 8 Pucuk How, dan 8 pucuk RM 70 Grad.
Dari TNI AU sebanyak 40 Pesawat tempur, 32 Pesawat angkut 16 C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212 dan 11 Helly terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, serta 11 Heli Nas/332/330.
Dalam acara pembukaan itu, juga dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, KSAL Laksamana TNI Marsetio, dan pejabat teras lainnya.(antaranews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar