TEMPO.CO, Jakarta
– TNI Angkatan Laut akan mendatangkan helikopter anti-kapal selam jenis
AS565 Panther. Helikopter ini lebih hebat dibanding helikopter lain
milik TNI. Kelebihan pesawat ini adalah kekuatan jelajahnya yang tinggi
dan daya jangkau deteksi keberadaan kapal selam musuh yang lebih luas.
Helikopter ini juga memiliki stabilitas yang baik untuk mendarat di atas
kapal perang.
Bagi penerbang militer, helikopter buatan Eurocopter ini sulit
ditaklukkan. Pilot harus bisa mendaratkan kapal ketika kondisi kapal tak
stabil akibat ayunan gelombang laut ataupun yang tengah melaju. “Jadi,
pilot harus menyelaraskan gerakan kapal, makanya helikopter untuk kapal
perang harus memiliki sistem pendaratan berupa roda seperti Panther,
karena ada suspensi yang menahan hentakan saat mendarat,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati kepada Tempo, Senin, 28 April 2014.
TNI AL berencana mendatangkan satu skuadron atau 16 helikopter baru Eurokopter.
Saat ini Angkatan Laut sangat membutuhkan helikopter anti-kapal selam
tersebut. Sebab, TNI AL belum punya helikopter anti-kapal selam yang
mumpuni.
Untung berharap helikopter tebaru ini bisa mengawali pembangunan
kekuatan udara milik TNI AL. Sebab, tahun 1950-1970, TNI AL punya
kekuatan udara terbesar di Asia Tenggara.
Pada masa itu, TNI AL sudah memiliki pesawat anti-kapal selam Fairey
AS. 4 Gannet buatan Inggris. Pesawat ini tergolong hebat sebagai
pembunuh kapal selam. Lebih seram lagi, TNI AL sempat punya pesawat jet
pengebom IL-28T Beagle buatan Uni Soviet. “Masih ada beberapa pesawat
dan helikopter lainnya,” katanya. (TEMPO.CO)
Angkatan Laut Tambah 16 Helikopter Baru
TEMPO.CO, Jakarta
– Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut akan menerima alat utama
sistem persenjataan baru berupa helikopter anti-kapal selam jenis AS565
Panther. Angkatan Laut sudah mengajukan permohonan pengadaan helikopter
tersebut ke Kementerian Pertahanan.
“Kami mintanya satu skuadron (16 buah), dan di Kementerian Pertahanan saya dengar hampir kontrak. Kapan datangnya, kami belum tahu,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati kepada Tempo, Senin, 28 April 2014.
Menurut Untung, Angkatan Laut sangat membutuhkan helikopter
anti-kapal selam tersebut. Sebab, saat ini TNI AL belum punya helikopter
anti-kapal selam yang mumpuni. Helikopter Panther ini dinilai punya
kemampuan yang bagus untuk mendeteksi kapal selam musuh yang bersembunyi
di dalam laut. Helikopter buatan Eurocopter ini juga mampu menembakkan
torpedo untuk mengandaskan kapal selam musuh dari atas permukaan laut.
Sesuai rencana, helikopter Panther akan ditempatkan di atas dek kapal
perang milik TNI AL. Sebab, fungsi helikopter anti-kapal selam ini
merupakan perpanjangan mata dan tangan dari sebuah kapal perang. “Jadi bisa dibilang filosofi helikopter kami berbeda dengan Angkatan Udara,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar