Jumat, 01 Januari 2016

RoIP Dithubad TNI AD: Solusi Komunikasi Taktis Lintas Platform

P_20151207_114341

Dengan basis teknologi digital, jalur komunikasi radio yang digunakan TNI dapat terkonvergensi secara mulus dengan jalur komunikasi seluler GSM. Terlebih ada rencana dari TNI AD untuk men-deploy Open BTS (Base Transceiver Station) di kawasan perbatasan dan pedalaman. Implementasi konvergensi kedua jalur teknologi ini dapat terwujud dengan adopsi RoIP (Radio over Internet Protocol) yang dikembangkan Dithubad (Direktorat Perhubungan Angkatan Darat) dengan mitra PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE).

Korvergensi antar platform menjadi suatu tuntutan dalam dukungan operasi militer, seperti komunikasi berbasis radio HT (handy talkie) dan komunikasi di jaringan seluler, dua platform beda ‘dunia’ ini yang tadinya selalu terpisahkan, dan kini dapat disatukan berkat platform internet protocol.

Prototipe perangkat RoIP yang dirancang khusus untuk kebutuhan komunikasi prajurit di lapangan dengan jaringan berbasis VoIP (Voice over Internet Protcol) dan GSM (Global System for Mobile Communication), belum lama ini telah dipamerkan di hadapan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada 7 Desember 2015 di lokasi pabrik PT Hariff DTE.

P_20151206_220108

Perangkat yang baru dikembangkan pada tahun 2015 ini di setting sebagai bagian dari solusi JAM (Jaringan Aman dan Mandiri). JAM adalah jaringan yang berbasis protokol dan enkripsi khusus yang dinamis dengan pengamanan hardware dan software yang didesain unik dan mandiri. JAM sendiri di dalamnya mencakup solusi BMS (Battlefield Management System).

alam skemanya, penyedia layanan integrasi dilakukan oleh PT Starcom Solusindo, anak perusahaan PT Hariff DTE yang selama ini telah sukses menggelar layanan BWA (Broadband Wireless Access) WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access).

Namun sayangnya informasi lebih detail tentang RoIP masih belum dibuka lebar, mengingat produk masih berupa prototipe dan butuh persetujuan pihak TNI AD untuk publikasi lebih dalam. Tapi yang jelas RoIP nantinya akan ditempatkan mulai dari posko (pos komando) hingga kendaraan taktis. Dengan adanya RoIP juga memungkinkan prajurit yang berada di pedalaman hutan untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang menggunakan komunikasi ponsel. (Haryo Adjie)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar