Sabtu, 02 Januari 2016

Intip Lebih Dekat Helikopter SAR Tempur EC-725 Super Cougar TNI AU

ec725

Gegernya rencana pengadaan helikopter kepresidenan berdampak pada kandasnya rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW101 yang telah digadang pimpinan TNI AU. Sebagai buah manisnya, helikopter produksi rakitan PT. Dirgantara Indonesia, EC-725 Super Cougar menjadi terangkat pamornya. EC-725 yang berperan sebagai helikopter SAR Tempur (Combat SAR) ini sontak menjadi alternatif pengadaan atas kebutuhan helikopter kepresidenan.

EC-725 Super Cougar yang keturunan resmi heli NAS-332 Super Puma , sejatinya memang tak dirancang sebagai heli angkut VVIP (Very Very Important Person). Namun dengan desain ruang kargo dan interior yang modular, bisa saja Super Cougar di setting untuk keperluan angkut kepresidenan. EC-725 Super Cougar sendiri telah dibeli sebanyak 6 unit untuk kebutuhan TNI AU. Dan kabarnya akan ada pesanan tambahan agar berjumlah total 16 unit nantinya. Tentang seluk beluk helkopter besutan Airbus Helicopters ini telah kami kupas pada artikel terdahulu. Untuk menyimaknya silahkan klik judul dibawah ini.

EC-725 Thailand
EC-725 Thailand

Kini paket pengadaan EC-725 Super Cougar telah masuk tahap akhir, dimana helikopter tengah dalam masa uji coba setelah dirakit PT Dirgantara Indonesia (DI). Diperkirakan tak lama lagi akan ada proses penyerahan resmi kepada operatornya TNI AU. Peran PT DI lumayan signifikan dalam proyek pembelian EC-725, dimana BUMN Strategis ini mendapat porsi untuk membuat komponen fuselage (badan utama) dan tailboom (ekor) EC-725.

Telang dilengkapi perangkat FLIR (Forward Looking Infra Red) .
Telang dilengkapi perangkat FLIR (Forward Looking Infra Red) .

Susunan  kursi.
Susunan kursi.

Dari beberapa foto yang menampilkan sosok EC-725 Super Cougar di hangar PT DI, ada beberapa poin menarik yang bisa dicermati. Dimana secara umum EC-725 Super Cougar TNI AU memang sudah sesuai standar, namun lebih detail ada yang menarik disimak seputar logo Skadron, sistem senjata, tiadanya air refuelling probe dan back door. (Bayu Pamungkas)

Skadron 9
Rencananya armada EC-725 Super Cougar akan ditempatkan di satuan baru, yakni Skadron Udara 9 yang akan ber-homebase di Lanud Kalijati. Namun pada EC-725 yang ada di hangar PT DI, logo skadron yang tertera di badan helikopter adalah Skadron Udara 8 dan Skadron Udara 6. Kedua skadron ini memang eksis sebagai pengguna helikopter asal silsilah Super Cougar, dimana Skadron 8 menjadi sarang helikopter SA-330 Puma dan Skadron Udara 9 ditempati helikopter NAS-332 Super Puma.

ok-4

Besar kemungkinan bila format EC-725 Super Cougar sudah layak membentuk satu skadron, baru akan diresmikan sebagai skadron tersendiri. Sebagai informasi, pesawat intai martim CN-235 MPA (Maritim Patrol Aircraft) yang saat ini digunakan Skadron Udara 5 Intai Maritim, dahulunya sempat dioperasikan oleh Skadron Udara 17.

ddd1b2e3-dd25-4570-b3ee-2a0e9564f687_16912115798_10207816655723994_5638602109806279184_n1249059IMG-20151204-105558780x390

Door gun
Sesuai kriteria dari Airbus Helicopters, EC-725 TNI AU juga dilengkapi door gun dengan FN MAG kaliber 7,62 mm.

55817e6e-691b-4e0e-9628-ddcb616232ec_169

Air Refuelling Probe
Tentu harapannya TNI AU dapat mengoperasikan EC-725 yang punya kemampuan isi bahan bakar di udara, seperti halnya pada Super Cougar MKII. Tapi mengingat minimnya dukungan pesawat tanker udara pada TNI AU, maka adanya air refuelling probe juga tak akan ada gunanya. Namun, bila suatu waktu dibutuhkan, EC-725 TNI AU dapat dipasang fasilitas ini ini.

EC-725 Super Cougar dengan air refuelling probe.
EC-725 Super Cougar dengan air refuelling probe.

Back door
Tidak seperti helikopter Mil Mi-17V5 Puspenerbad dan AgustaWestland AW1010 yang punya pintu rampa ukuran besar, maka EC-725 Super Cougar juga punya pintu kecil (back door) pada bagian belakang. Lewat pintu ini dapat digunakan untuk keperluan medical evacuation (Medevac).

helikopter-ptdiEC725----2

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar