Sabtu, 09 Januari 2016

Kementerian Pertahanan Targetkan Dua Skadron Pesawat KFX, untuk Awal

  1. kfx-korea
    Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak perjanjian bagi ongkos (cost share agreement) dengan Korea Aerospace Industries (KAI), Korea Selatan, di Jakarta, Kamis, 7/1/2016.

    Perjanjian tahap dua proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X ini, mewajibkan pemerintah Indonesia mengucurkan dana Rp18 triliun untuk membangun lima prototipe pesawat.

    Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan Indonesia sudah sepatutnya mengeluarkan dana sebesar itu untuk memperkuat pertahanan udara nasional. “Kalau beli pesawat tempur, semua negara bisa. Tapi kalau membuat, tidak semua bisa,” ujarnya.

    Pembuatan lima prototipe KF-X/IF-X segera dimulai usai penandatangan perjanjian bagi ongkos. Kementerian Pertahanan dan KAI menargetkan kelima prototype selesai pada tahun 2020.


    Empat prototipe akan dirakit di Korsel, sementara sisanya bakal dikembangkan di Indonesia. Ryamizard berkata, meskipun rancangan empat pesawat dikembangkan di Korsel, insinyur Indonesia tetap akan terlibat.

    Menteri Pertahanan Bidang Pengadaan Korsel, Chang Myoungjin, mengatakan proyek KF-X/IF-X ini metupakan proyek dengan dana terbesar yang pernah ditangani Korea Selatan.

    “Proyek KFX-IFX ini memakan biaya terbesar dari apa yang pernah Korsel lalukan selama ini. Oleh karena itu kami tidak menghemat kapasitas kami, baik secara lembaga maupun akademik untuk menyukseskan proyek ini,” ujarnya.

    Ryamizard menyampaikan setelah pengembangan rancangan selesai, Kemhan berharap produksi dua skadron KF-X/IF-X dapat segera dikebut. Ia yakin, apabila berjalan sesuai rencana, pesawat tempur generasi 4,5 ini akan menjadi jet paling muktahir yang dimiliki TNI Angkatan Udara.

    Sumber : CNN Indonesia

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar