Jumat, 21 November 2014

Tank Leopard Revolution Yonkav-8

MBT Leopard Revo RI
MBT Leopard Revo RI

Indonesia telah memiliki tank kelas berat Leopard 2A4, namun untuk menambah kekuatan, Indonesia juga memesan tank Leopard dengan spesifikasi lebih canggih yang disebut Leopard Revolution Indonesia.
“Leopard II Revolution Indonesia memang teknologinya di atas tipe 2A4 tapi tidak bisa di-upgrade lagi. Yang tipe 2A4 masih bisa di-upgrade,” kata Komandan Batalion Kavaleri 8/2 Tank Mayor Kavaleri Valian Wicaksono di kantornya, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (20/11/2014).
Struktur cangkang luar tank ini menyerupai tank-tank siluman. “Nantinya akan ada 41 unit Leopard II Revolution Indonesia,” ujar Mayor Valian.
Kelebihan tank ini ada pada sistem kanonnya yang mampu mendeteksi musuh dan kawan secara otomatis. Kemudian moncong kanon kaliber 120 mm dapat mengunci musuh bahkan mengikuti suhu panas kendaraan tempur musuh.
“Identifikasi friend or foe itu semacam radar, jadi sudah terintegrasi bisa membaca kedudukan kawan dan musuh. Ada night visionnya juga heat lock,”.
Kelebihan teknologi ini membuat tank Leopard II RI memiliki kecepatan bidik melebihi tank-tank lainnya. Prajurit di dalam kubah kanon hanya tinggal mengarahkan binokular ke arah kendaraan tempur musuh dan kanon pun mengikutinya. Akan tetapi, tank Leopard II RI baru digunakan pada tahun depan karena masih dalam proses pengerjaan.
Mayor Valian menyatakan kemampuan tempur tank Leopard canggih itu di atas kemampuan tank Leopard Singapura. “Untuk saat ini, kemampuan Leopard II RI di atas tank Leopard yang digunakan Singapura,”.
Spesifikasi lainnya dari tank Leopard II RI tidak disebutkan oleh Valian. Pada dasarnya, kemampuan tank 62 ton canggih itu tak akan jauh berbeda dengan tank Leopard tipe 2A4 seperti mampu menembakan kaliber 120 mm hingga 125 mm dengan jarak efektif 4 Km.
“Ditunjang sistem keseimbangan pada turret sehingga menembak sasaran bisa sambil bergerak, dilengkapi automatic firing control system dan balistic computer untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi tembakan,”.
Tank Leopard memiliki 4 awak yang terdiri dari komandan kendaraan yaitu seorang perwira, pengemudi, gunner dan loader. Setiap awak mendapatkan pelatihan untuk 4 posisi tersebut sehingga jika kehilangan satu posisi, Leopard tidak ‘pincang’.
“Kapasitas 47.000 cc, RPM 2.600/min dengan tenaga kuda 1.497 hp. Mengarung (berjalan di bawah air) tanpa persiapan hingga kedalaman 1,2 meter, dengan snorkel bisa mencapai kedalaman 4 meter,”.
Kecepatan maksimum Leopard mencapai 68 Km/jam untuk maju, jika mundur maka bisa mencapai 31 Km/jam. Dengan kapasitas BBM sebanyak 1.160 liter, Leopard bisa mengarungi daratan ratusan kilometer jauhnya.
“Kecepatan berputar kubahnya 360 derajat itu 9 detik, dengan persenjataan Rheinmetall 120 mm smoothbore gun L/44 dan 2 senjata mesin GPMG. Kekuatan seluruhnya di Yonkav 8/2 Tank, ada 41 unit Leopard, 19 tank support seperti komando, jembatan, recovery, engineer vehicle dan logistik,”.
Dengan keberadaan Leopard ini, bagi Valian, Indonesia mendapatkan 3 keuntungan. Keuntungan itu berupa keuntungan politis untuk keseimbangan kekuatan, keuntungan untuk mewujudkan efek penggentar dan meningkatkan posisi tawar serta wibawa bangsa Indonesia di dunia internasional.
“Di blok NATO ada 4 varian yang desainnya hampir mirip yakni Leopard II, Abrams, Challenger dan? Leclerc. 4 Varian ini hanya bisa diimbangi oleh tanknya Israel Merkava, tapi nggak mungkin menghadapi NATO kayaknya,”
?”Kalau Rusia, dia memang menang kemampuan bajanya yang sampai saat ini baja Rusia masih yang paling baik. Tapi Leopard menggunakan explosive reactive armor dengan ceramic add on plate dan composive protection sehingga mampu menahan hingga kaliber 40 mm,” tutup Mayor Valian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar