Jumat, 07 November 2014

Persenjataan TNI AL akan diperkuat

Persenjataan TNI AL akan diperkuat
Dokumentasi KRI Terapang-648 saat berlayar di Perairan Batuampar, Batam, Jumat (26/9). KRI Terapang-648 adalah kapal perang sepanjang 45 meter buatan Indonesia dan akan segera diresmikan penggunaannya oleh TNI AL bersama empat unit kapal perang lain, masing-masing KRI Sidat-851, KRI Surit-645, KRI Siwar-646 dan KRI Parang-647. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
... ditambah. Kalau tidak, bagaimana bisa kita kendalikan 5.400 kapal yang lalu-lalang... "
TNI AL akan semakin kuat armada kapal perang, sistem kesenjataan, dan arsenal lainnya. Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menyebutkan, sementara ini modernisasi arsenal militer dititikberatkan ke TNI AL.

"Karena Presiden Joko Widodo konsepnya ke laut," kata dia, saat mendampingi Jokowi di Indo Defence 2014, Jakarta, Jumat.

Laut dan kemaritiman menjadi satu fokus penting pemerintahan Jokowi. Untuk menjaga serta mengamankan lebih dari 5 juta kilometer persegi perairan Indonesia, tentu diperlukan armada kapal perang dan pendukung yang memadai. 

Potensi kehilangan pendapatan negara dari laut juga besar, puluhan triliun rupiah setahun akibat pencurian ikan dan kekayaan kelautan lain Indonesia. Belum lagi dari kekayaan intelektual dan informasi berbasis kemaritiman. 

"Kapal patroli kita kurang. Yang bagus ditambah. Kalau tidak, bagaimana bisa kita kendalikan 5.400 kapal yang lalu-lalang," jelas Ryacudu. 

Arsenal terkini yang dibeli negara bagi TNI AL adalah tiga kapal fregat ringan dari galangan kapal Damen, Inggris. Ketiga fregat ringan ini bisa menjadi pijakan peluncuran peluru kendali laut-ke-udara, laut-ke-laut, dan anti kapal selam. 

Puluhan kapal patroli cepat berpeluru kendali kelas 40 dan 70 meter buatan dalam negeri sudah dalam kontrak pembangunan di galangan-galangan kapal nasional. 

Kapal-kapal perang dengan daya pukul memadai pada masa damai ini diyakini sesuai dengan profil geofrafis Indonesia yang kepulauan.

TNI AL juga memproyeksikan armada kapal selamnya bertambah menjadi 12 unit pada rencana strategis kedua untuk mewujudkan konsep kekuatan esensial minimal pertahanan nasional. 

Saat ini hanya ada dua unit kapal selam di tubuh TNI AL, turbin diesel kelas Type 209/1200 buatan Jerman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar