Pasukan khusus seperti Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD pasti
punya cara-cara khusus untuk menggasak sasaran berupa rantis, ranpur
ringan dan personel lawan yang berlindung dibalik dinding. Tanpa harus
membopong rudal/roket anti tank atau bazooka, dengan kemampuan senyap
yang terlatih, beberapa unit elit di TNI dapat memanfaatkan keunggulan
dari senapan anti material.
Untuk misi senyap khas sniper, dengan target daya hancur sasaran
tinggi, sejak lama TNI sudah mengadopsi beberapa senapan anti material.
Sebut saja ada Denel NTW-20/Truvelo yang dipakai Taifib (Intai Amfibi)
Korps Marinir dan Kopaska TNI AL, lalu ada Hecate II yang digunakan
DenBravo 90 Paskhas TNI AU. Malah belakangan, PT Pindad ikut merilis SPR
(Senapan Penembak Runduk)-2, yang mengusung kaliber 12,7 x 99 mm NATO.
Nah, ada satu lagi yang terlewat kami kupas, yakni M-93 Black Arrow.
Senapan anti material ini beberapa waktu lalu ditampilkan ke publik oleh
Kopassus pada ajang Pameran Alutsista TNI AD di Lapangan Monas,
Jakarta. Dari sosok namanya, si ‘panah hitam’ ini memang terdengar
sangar. Dirunut dari penamaannya, M-93 Black Arrow atau dalam bahasa
Yugoslavia M-93 Crna Strela adalah salah satu dari sedikit
rancangan senapan runduk kelas berat (senapan anti material) yang
berasal dari negara-negara eks Balkan. Dibuat pada tahun 19080-an oleh
pabrikan senjata Zastava Arms dari Yugoslavia. Black Arrow ditawarkan
dalam dua varian, yaitu .50MG (kaliber 12,7 x 99 mm NATO) untuk
kepentingan ekspor, dan varian 12,7 x 108 mm Rusia untuk pasar
negara-negara eks Pakta Warsawa yang masih setia menggunakan amunisi
rilisan Rusia.
Seperti halnya senapan penembak jitu lainnya, pola operasi senjata
ini mengusung bolt action, alias tembak satu-satu. Sekedar informasi, bolt action
adalah (sistem operasi) kokang senjata api yang mana bagian bolt
dioperasikan secara manual dengan cara menggesernya ke belakang
(menggunakan tuas kecil/handle) agar bagian belakang (breech)
laras terbuka, casing peluru kosong yang sudah dipakai terlempar keluar
dan peluru baru masuk kedalam breech kemudian bolt ditutup kembali
(digeser ke depan secara manual).
Black Arrow dirancang menganut model Mauser, dengan tiga lug pada
bolt, dua di depan, dan satu di belakang. Penggunaan tiga lug memampukan
penggunaan peluru bertekanan sangat tinggi, sehingga Black Arrow aman
bila terpaksa menggunakan amunisi ‘jelek’ milik senapan mesin berat non
matche grade untuk waktu lama.
Fitur unggulan lainnya, Black Arrow punya popor yang bisa disetel
panjangnya serta pistol grip yang ergonomis. Sayangnya, teleskop standar
pabrikan berkekuatan 8 x 32 tidak dapat disetel pembesarannya, sehingga
kurang memadai untuk aplikasi di lapangan. Akan tetapi, Black Arrow
terkenal dengan keseimbangannya yang sangat baik. Black Arrow dapat
diposisikan berdiri sama tinggi antara ujung laras dan popor hanya
dengan menggunakan kaki-kakinya.
Dan yang tak kalah menarik, Black Arrow menjadi dasar bagi PT Pindad
dalam menciptakan senapan anti material, yakni SPR-2 kaliber 12,7 mm.
Bahkan, hebatnya SPR-2 disebut-sebut mampu mengungguli kinerja Black
Arrow. Menurut penuturan staf Pindad, SPR-2 dalam uji coba dapat
mencapai performa yang memuaskan, diantaranya mampu menembus lapisan
baja 10 mm dari jarak tembak 2 Km. Kabarnya, saat uji coba pesaingnya
seperti Truvelo dan Black Arrow gagal menembus baja 10 mm dari jarak
tembak yang sama. (Sam)
Spesifikasi Zastava M-93 Black Arrow
– Negara asal: Serbia, Yugoslavia
– Tahun pembuatan: 1980-an
– Kaliber: .50MG (12,7 x 99 mm NATO) atau 12,7 x 108 mm Rusia
– Sistem operasi: bolt action
– Panjang total: 1.510 mm/1.670 mm
– Panjang laras: 840 mm/1.000 mm
– Bobot kosong: 14,5 kg/16 kg
– Kecepatan proyektil: hingga 1000 meter per detik
– Jarak tembak efektif: 1.650 – 1.850 meter
– Kapasitas magasin: 5 peluru
– Akurasi: 1 MOA (minute of angle)
– Negara asal: Serbia, Yugoslavia
– Tahun pembuatan: 1980-an
– Kaliber: .50MG (12,7 x 99 mm NATO) atau 12,7 x 108 mm Rusia
– Sistem operasi: bolt action
– Panjang total: 1.510 mm/1.670 mm
– Panjang laras: 840 mm/1.000 mm
– Bobot kosong: 14,5 kg/16 kg
– Kecepatan proyektil: hingga 1000 meter per detik
– Jarak tembak efektif: 1.650 – 1.850 meter
– Kapasitas magasin: 5 peluru
– Akurasi: 1 MOA (minute of angle)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar