Setelah melakukan pengintaian, pasukan Batalyon Intai
Amfibi (Yon Taifib) 2 siap menyerbu sebuah gedung yang dikuasai
gerombolan teroris. Setelah kegelapan malam mulai pekat, sekelompok
prajurit melakukan penerjunan ke lokasi yang telah ditentukan.
Usai mendarat, mereka segera melakukan pengintaian titik-titik yang
dijaga. Pasukan mulai mengendap dengan senyap, seorang teroris segera
dibungkam dalam sekejap dan hanya bisa melakukan perlawanan kecil.
Setelah meledakkan pos jaga, pasukan bergerak cepat. Dibantu pasukan
mobile dari dua sisi. Sejumlah teroris berhasil dilumpuhkan, serangan
singkat pun selesai hanya dalam 10 menit.
Itulah rangkaian demonstrasi yang diperagakan Yon Taifib-2 dalam
rangka peresmian markas Yon Taifib-2 Mar di Marunda, Jakarta Utara.
Sebagai pasukan khusus di lingkungan TNI AL, keberadaan markas sangat
penting untuk melakukan rangkaian pelatihan strategis, terutama di laut,
maupun pantai.
“Ini merupakan program TNI AL untuk memindahkan kesatuan dari
Cilandak ke Utara di Marunda. Kami akan mengembangkan terus kompleks
1.000 hektare, terutama fasilitas perumahan bagi anggota,” ujar Komandan
Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana di Mako Yon
Taifib-2, Jakarta, Jumat (26/6).
Sebagai kesatuan khusus, prajurit Yon Taifib dituntut untuk memiliki
kemampuan daya tahan fisik, keterampilan, teknik dan taktik yang berbeda
dari pasukan reguler. Mereka senantiasa ditempatkan di garis depan
untuk memberikan jalan bagi pasukan pendukung yang berada di belakang.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana memindahkan
sekaligus meresmikan markas baru Batalyon Intai Amfibi-2 Korps Marinir
(Yontaifib-2 Mar) dari Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan ke
Kesatrian marinir Baroto Sardadi, Jalan Sungai Tiram Marunda, Jakarta
Utara, Jumat.
“Ini merupakan program pengembangan Korps Marinir TNI AL, salah satu
kesatuan kita pindahkan dari Jakarta Selatan ke Jakarta Utara di
Marunda, agar lebih segar lagi satuan ini sekaligus menjaga aset TNI AL
yang berada di wilayah ini,” ujar Dankormar.
Menurut Dankormar, markas yang memiliki luas 101 hektare ini akan
dilengkapi berbagai fasilitas pendukung bagi peningkatan kemampuan
personel diantaranya, lapangan tembak jarak pendek dan akan dikembangkan
hingga jarak 1.000 meter.
Fasilitas lainnya, perumahan anggota sarana olah raga dan kemarkasan
seperti, Markas Pasmar-2 yang sementara ini ada Jakarta Pusat. Setelah
dipindah ke Marunda, Markas Pasmar-2 akan dibangun museum sejarah
perjalanan Korps Marinir dari sejak lahir 15 November 1945 sampai saat
ini.
Kepala Dinas Penerangan Kormar Letkol Marinir Suwandi mengatakan,
Yontaifib-2 Mar merupakan salah satu komando pelaksana (Kolaks)
Pasmar-2, dituntut mampu memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit
dalam melaksanakan tugas pengintaian amfibi, pengintaian darat, dan
operasi tempur darat maupun operasi khusus dalam membantu satuan tempur
lainnya.
Kesatuan ini juga memiliki tugas pokok membina dan menyediakan
kekuatan serta kemampuan unsur amfibi maupun pengintaian darat guna
pelaksanaan tugas-tugas operasi khusus seperti pendaratan amfibi,
operasi TNI AL dan sebagainya.
Oleh karena itu, Yontaifib-2 Marinir dituntut memiliki kemampuan yang
mencakup daya tahan fisik, keterampilan teknik dan taktik serta
prosedur dasar kemiliteran perorangan sampai tingkat kompi/detasemen.
Termasuk kemampuan perencanaan dan pelaksanaan pengintaian amfibi
pada operasi tingkat BTP/Brigat dan pengintaian darat pada operasi
tempur darat tingkat batalyon atau brigade serta kemampuan pengamanan
objek vital dan VVIP, operasi SAR dan Combat SAR.
Sebagai pasukan khusus, Yontaifib-2 Mar tidak melaksanakan tugasnya
dengan jumlah pasukan yang besar karena menyangkut kerahasiaan, disiplin
lapangan yang tinggi serta mempunyai keahlian khusus di tiga media baik
di darat, laut dan udara.
Merdeka.com dan ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar