Setelah lumayan update di lini rudal anti kapal, ada hal
lain yang masih dirasa ‘pincang’ bagi kekuatan maritim sekelas TNI AL
yang notabene di dapuk sebagai armada laut terbesar di Asia Tenggara.
Ini tak lain karena tiadanya satuan pemukul udara AKS (Anti Kapal
Selam).
Sudah hampir satu dekade lebih TNI AL vakum tanpa dukungan udara
berkemampuan AKS, setelah terakhir pada dekade 90-an menggunakan
helikopter Westland Wasp yang di datangkan berbarengan dengan frigat
Tribal Class dari Inggris. Padahal jika merujuk ke sejarah, justru TNI
AL (d/h ALRI) yang mempelopori hadirnya unsur udara berkemampuan AKS di
wilayah Asia Tenggara. Sebut saja pesawat propeller Fairey Gannet yang
tak hanya bertindak sebagai pesawat intai maritim, tapi juga punya bomb bay untuk melontarkan torpedo.
Tak hanya itu, Puspenerbal di masa tahun 60-an juga punya helikopter
Mil Mi-4 Hound dengan kemampuan AKS. Sementara bicara konteks saat ini,
TNI justru inferior ketimbang Singapura dan Malaysia untuk urusan
penindakan dalam misi AKS, yang dikedepankan lebih ke elemen intai dan
patroli maritim.
Tapi hari baik untuk kebangkitan unsur udara AKS TNI AL akan segera
tiba, dikutip dari Janes.com (19/6/2015), KSAL Laksamana TNI Ade Supandi
mengatakan TNI AL akan mengaktifkan kembali skadron AKS (anti submarine warfare),
yakni dengan mengoperasikan elemen legendaris, Skadron Udara 100 yang
berbasis di Lanudal Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Jadwal pengaktifan
Skadron Udara 100 akan dilakukan seiring kedatangan gelombang pertama
AS565 MBe Panther buatan Airbus Helicopters.
Seperti diketahui, Puspenerbal TNI AL akan kedatangan 11 unit AS565
MBe Panther secara bergelombang dalam kurun waktu tiga tahun. Sesuai
kesepakatan kerjasama, helikopter tidak langsung diantar ke pihak
pengguna, melainkan Airbus Helicopters akan menyerahkannya untuk PT
Dirgantara Indonesia dalam proses perakitan. Berdasarkan informasi, 11
unit akan tuntas diserahkan ke TNI AL pada tahun 2017.
Sebagai helikopter berkemampuan AKS murni, AS565 MBe Panther akan
dilengkapi peluncur torpedo dan teknologi (Helicopter Long-Range Active
Sonar ) HELRAS DS-100. Nantinya, AS565 MBe Panther akan ‘disebar’ ke
beberapa kapal perang yang punya deck helipad, diantaranya untuk tiga
unit korvet Bung Tomo Class, 4 unit korvet SIGMA Class, dan PKR (Perusak
Kawal Rudal) SIGMA 10514 yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar