Mendengar namanya sudah terdengar garang, inilah Black Shark, torpedo heavy weight
buatan Whitehead Sistemi Subacquei (WASS), Finmeccanica Company,
Italia. Tak hanya garang dari nama yang disematkan, tapi Black Shark
atau yang akrab diberi label IF21, juga wujud dari torpedo tercanggih di
kelas kaliber 533 mm. Sejak aktif digunakan pada tahun 2004, Black
Shark di dapuk sebagai sosok senjata monster bawah laut yang mampu
menjangkau target long range dan multi purpose.
Dan berkaca dari rencana kedatangan kapal selam Changbogo Class
pesanan TNI AL dari Korea Selatan, ditambah kutipan dari Majalah
Cakrawala Dispenal TNI AL Edisi 425 Tahun 2015, maka adopsi Black Shark
sangat mungkin untuk melengkapi daya deteren Changbogo Class yang akan
mulai dioperasikan TNI AL tahun 2017. Black Shark sendiri bukan senjata
yang asing di dengar, pasalnya AL Malaysia dan AL Singapura sudah lebih
dulu menggunakan Black Shark. Malaysia memasang Black Shark untuk kapal
selam Scorpene Class. Sementara Singapura memasang torpedo ini untuk
kapal selam Archer Class. Selain Malaysia dan Singapura, hingga kini 100
unit lebih Black Shark telah diproduksi untuk AL Chile, Ekuador,
Italia, dan Portugal.
Lalu apa yang menjadikan Black Shark terasa special? Pertama adalah kemampuannya yang dual purpose,
Black Shark asasinya untuk mengahajar kapal selam dan kapal permukaan,
torpedo ini juga mampu manjalankan misi antiship torpedo. Dari segi
operasional, Black Shark ideal untuk digunakan di perairan dalam dan
perairan dangkal. Agar sukses menghantar maut ke sasaran yang dituju,
Black Shark punya kemampuan full stealth, dalam artian tingkat emisi
suara yang dipancarkan nyaris tidak terdeteksi. Sebagai alutsista
berstandar NATO, Black Shark mengusung STANAG 4405, dengan interface
yang punya kompabilitas dengan semuan CMS (Combat Management Systems) modern.
Sebagai ujung tombak penginderaan pada sasaran, Black Shark mengusung teknologi advanced acoustic homing,
jenis ASTRA (Advanced Sonar Transmitting and Receiving Architecture)
besutan terbaru dari WASS. Perangkat sonar bekerja pada homing
menggunakan akustif aktif dan pasif yang mendukung kapabilitas multi
target secara simultan. Agar misi penghancuran sukses, Black Shark juga
telah adaptif dengan kebutuhan melawan perang elektronik.
Bagaimana dengan daya jangkau? Black Shark punya kemampuan long range
dengan jarak luncur ideal hingga 50 km dengan kecepatan maksimum 50
knots. Namun, sesuai kebutuhan operasi dan jenis sasaran yang ingin
dihantam, Black Shark dapat di setting meluncur hingga kecepatan 52
knots untuk jarak luncur 22 km. Sementara bila dibutuhkan, jarak luncur
bisa di setting sampai 90 km, namun kecepatan melorot jadi 12 knots.
Black Shark dibekali dua bilah propeller yang masing-masing bergerak
secara berlawanan, pola gerakan propeller ini menghasilkan tingkat
kesenyapan yang tinggi, selain laju kecepatan tinggi pada torpedo.
Sumber pasokan tenaga Black Shark berasal dari desain baru advanced
lithium polymer rechargeable battery. Sistem propulsi listrik,
didasarkan pada baterai oksida perak dan aluminium. Baterai ini punya
kepadatan energi yang tinggi dan konduktivitas elektrolit tinggi
menawarkan keamanan maksimum dan penyimpanan energi hingga 12 tahun.
Dengan sistem pasokan energi yang berlaku, maka wajar bila Black Shark
dapat menghemat biaya maintenance.
Untuk urusan hulu ledak dibekali powerful explosive charge, meski
pihak pabrikan merahasiakan berat hulu ledaknya. Pada prinsipnya, hulu
ledak dapat diaktifkan oleh pengaruh dari gelombang akustik dan efek
tabrakan. Amunisi yang diusung bersifat sensitif dengan standar STANAG
4439 dan MURAT-2.
Agar laris manis di pasaran, torpedo dirancang untuk dapat digunakan
di beragam tipe kapal selam. Dalam rilis, disebutkan Black Shark
kompatibel dengan jenis kapal selam U209 (Type 209), U214, U212, dan
Scorpene Class. Tidak ada batasan kedalaman untuk meluncurkan torpedo
ini, dan guna memudahkan adopsi ke beragam kapal selam, WASS menyediakan
TBI (Torpedo Board Interface) yang menjadi jembatan antara platform kapal selam dan CMS. (Gilang Perdana)
Spesifikasi Black Shark Torpedo
– Produksi : WASS, Italia
– Diameter : 533 mm (21 inchi)
– Panjang : 6,3 meter
– Berat : 1.483 Kg
– Kecepatan luncur max : 50 knots
– Jarak luncur max : 50 Km
– Mesin : contra-rotating direct-drive brushless motor
– Propellant : advanced lithium polymer rechargeable battery (Al-AgO battery)
– Produksi : WASS, Italia
– Diameter : 533 mm (21 inchi)
– Panjang : 6,3 meter
– Berat : 1.483 Kg
– Kecepatan luncur max : 50 knots
– Jarak luncur max : 50 Km
– Mesin : contra-rotating direct-drive brushless motor
– Propellant : advanced lithium polymer rechargeable battery (Al-AgO battery)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar