Foto Udara Bandara Halim Perdana Kusuma (ist)
Mantan Kepala Staf Angkatan
Udara (KSAU) Marsekal (Pur) Chappy Hakim, menentang keras penggunaan
bandara Halim Perdana Kusuma diprioritaskan untuk penerbangan sipil.
“HLM lebih diprioritaskan utk penerbangan komersial. PANGLIMA TNI
nggak usah kasih kesempatan dari AU….mending bubarin aja sekalian!”
tegas Chappy Hakim melalui akun Twitter @chappyhakim.
Dalam sebuah diskusi bertajuk, ” Tinjauan Industri Penerbangan di
Indonesia Tahun 2012 dan Outlook Tahun Politik Indonesia 2014,” di
Jakarta, Kamis (19/12), Chappy menyatakan bahwa memindahkan tumpahan
rute dan penumpang dari Bandara Soetta ke Bandara Halim adalah keputusan
sepihak.
Chappy mengingatkan, di Halim ada otoritas keamanan yang bertanggung
jawab, karena Halim juga menjadi salah satu pangkalan udara. Mestinya
mereka diajak bicara.
Menurut catatan Chappy, soal Bandara Halim, setidaknya ada beberapa
hal yang harus diperhatikan. Halim, bukan bandara yang didesain untuk
comercial airplane atau penerbangan komersil. Di Halim pula, ada
beberapa beberapa special air mission. Halim juga menjadi bandara dari
pergerakan kepala negara dan tamu negara. Keberadaannya sebagai sebuah
pangkalan, menjadikan Halim sebagai base dari pesawat-pesawat tempur
berteknologi tinggi.
“Masih ingat tentang operasi Woyla, pasukan berangkat dari Halim.
Jadi Halim menjadi bandara top operation. Tak hanya itu, Halim juga
berfungsi sebagai discaster base. Dan, apabila terjadi chaos nasional,
Halim adalah pusat pergerakan,” tegas Chappy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar