Babak awal kavaleri Indonesia ditandai dengan tampilnya dua ranpur
lapis baja, yakni M4A3 Sherman dan M3A3 Stuart. Keduanya punya kesamaan
dari segi sejarah, yakni aslinya milik militer Belanda selama masa
penjajahan. M4A3 Sherman yang masuk kategori tank sedang (medium tank)
dikenal sebagai tank pertama milik Korps Marinir TNI AL, sementara M3A3
Stuart cukup dikenal luas dengan bentuknya yang khas dan ringkas. Tank
ringan (light tank) ini pun kerap wara wiri di beberapa film.
Saat ini dari dua tank M3A3 Stuart yang masih tersisa di Pusdikav
(Pusat Pendidikan Kavaleri), hanya satu yang masih laik jalan dengan
nomer 40-32. Indonesia mendapatkan tank ini bukan sebagai pampasan
perang, melainkan merebut langsung dari tangan Belanda. Pada saat
mendapatkannya, tank ini kondisinya tersebar di beberapa daerah. Seiring
semakin teraturnya komunikasi antara pusat dan daerah, tank yang
tercerai berai ini digabungkan menjadi tujuh eskadron. Sementara untuk
pengoperasiannya, dipercayakan pada komando militer setempat, karena
pada saat itu struktur kemiliteran di Indonesia masih sangat sederhana.
Nama tank ini diambil dari salah seorang jenderal yang memimpin
tentara konfederasi ketika Perang Saudara AS, yaitu Jenderal JEB Stuart.
Ranpur ini dirancang sebagai tank ringan (light tank) dengan
empat awak. Stuart dikembangkan AS menjelang berakhirnya Perang Dunia
Kedua di tahun 1941, dan tank ini digunakan oleh sebagian besar negara
sekutu. Terlibat aktif dalam palagan mulai dari Eropa Barat, Afrika
Utara, Eropa Timur, sampai front Pasifik. Di luar AS yang memproduksi
tank ini adalah Inggris dengan nama Honey.
Selama berlaga di PD II, Stuart telah terlibat di Semenanjung Bataan,
Filipina pada 2 Desember 1941. Tentara AS dari 192nd Platoon Tank
Battalions dipimpin Letnan Ben R Morin, menghadapi tentara Jepang yang
menggunakan tank tipe 95 Ha-Go. Ini adalah pertempuran tank vs tank yang
dialami AS.
Hingga saat ini, Stuart milik Pusdikav yang kerap dipamerkan masih
menggunakan suku cadang orisinil. Bukti orisinalitasnya terlihat pada
roda jalannya yang tertera tahun pembuatannya Januari 1944. Hanya dua
bagian yang ditanam ke Stuart di luar bagian aslinya, yakni tabung
pemadam kebakaran dan antena radio komunikasi yang dipasang hanya
sebagai hiasan.
Dari sisi penugasan di Indonesia, setelah diterima TNI pada tahun
1949, debut Stuart cukup masif dalam beberapa operasi militer di dalam
negeri, sebut saja dalam penumpasan ppemberontakan RMS (1950), menumpas
pemberontakan DI/TII di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah (1950), menumpas
PRRI di Sumatera dan permesta Sulawesi Utara (1958), dan menumpas
G30S/PKI (1965). Lepas dari reputasi tempurnya, Stuart juga laris manis
sebagai bintang dalam film Janur Kuning, Ketulusan Kartika, Emerald dan
Darah Garuda.
Nah, bagi Anda yang ingin melihat dari dekat sosok tank Stuart, tak
sulit untuk melihatnya, tank Stuart bisa ditemui sebagai monumen di
beberapa kota, seperti Ambarawa, Bandung, Jakarta (museum Satria
Mandala). Bahkan tank ini tak sedikit dijadikan monumen pada halaman
depan beberapa kesatuan di lingkungan TNI AD. (Gon)
Spesifikasi M3A1 Stuart
Negara asal : Amerika Serikat
Mesin : Continental, 7 silinder, 250 tenaga kuda
Berat : 13 ton (dengan perlengkapan)
Dimensi : 4,52 x 2,24 x 2,64 meter
Kecepatan maks : 50 km/jam
Awak : 4 orang
Persenjataan : 1 pucuk meriam caliber 37mm
1 pucuk mitraliur 7,62mm coaxial
1 pucuk mitraliur 7,62mm haluan
1 pucuk mitraliur 7,62mm penangkis serangan udara
1 pucuk pistol mitraliur, dipasang di belakang pengemudi sebelah kiri
Negara asal : Amerika Serikat
Mesin : Continental, 7 silinder, 250 tenaga kuda
Berat : 13 ton (dengan perlengkapan)
Dimensi : 4,52 x 2,24 x 2,64 meter
Kecepatan maks : 50 km/jam
Awak : 4 orang
Persenjataan : 1 pucuk meriam caliber 37mm
1 pucuk mitraliur 7,62mm coaxial
1 pucuk mitraliur 7,62mm haluan
1 pucuk mitraliur 7,62mm penangkis serangan udara
1 pucuk pistol mitraliur, dipasang di belakang pengemudi sebelah kiri
Ketebalan baja
Kubah | Badan | Dasar | |
Depan | 10 mm | 8 mm | 10 mm |
10 mm | |||
Belakang | 10 mm | 2 mm | |
Atas | 10 mm | ||
Sisi | 10 mm | ||
Kutub | 10 mm | ||
Depan | |||
Lainnya | 10 mm |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar