Ketua United Aircraft Corp, Yuri Slyusar mengatakan pihaknya segera
menandatangani kontrak akhir mengenai penjualan pesawat Su-35. Slyusar
berbicara kepada wartawan di Paris Air Show dan dikutip oleh analis
pertahanan Amerika Zachary Keck, sebuah artikel yang ditulis untuk
majalah National Interest berbasis di Washington.
Moskow telah bernegosiasi sejak Presiden Vladimir Putin menyetujui
penjualan Su-35 ke China pada tahun 2012. Namaun Tidak ada kesimpulan
akhir yang dicapai akibat kekhawatiran Rusia bahwa China akan membuat
versi sendiri seperti yang terjadi tiga dekade lalu, dimana China mampu
membuat pesawat Su-27 versi Beijing.
Moskow khawatir dengan keinginan Beijing yang hanya ingin membeli
pesawat dalam jumlah kecil, 24 unit Su-35, mengingat kemampuan Beijing
membuat pesawat yang mirip dengan pesawat Rusia.
Untuk itu Rusia menuntut China membeli minimal 48 unit, namun akibat
sanksi barat terhadap Rusia atas Ukraina, Rusia pun akhirnya melunak.
Pada November 2014, sumber dari industri pertahanan Rusia mengatakan
bahwa China saat ini hanya membutuhkan 24 pesawat.
Kontrak penanda tangani kontrak ini pernah hampir terjadi waktu lalu,
namun karena alasan yang tidak jelas maka kontrak ditunda kembali.
Su-35 dipandang sebagai pesawat yang dapat memperluas jangkauan
operasional Angkatan Udara China (PLAAF). Pesawat ini akan meningkatkan
kemampuan China untuk menegakkan klaim atas Laut Cina Selatan.
wantchinatimes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar