Lima anggota TNI-AD kesatuan Ajendam
XVII/Cenderawasih yang menjual amunisi kepada kelompok OPM atau Kelompok
klriminal bersenjata Papua dipecat dari kesatuannya. Lima anggota TNI
itu divonis penjara dan dipecat dari kesatuannya.
Sidang pemecatan ke lima anggota TNI-AD tersebut berlangsung di
Mahkamah Militer Jayapura, dipimpin Hakim Ketua Kol Sus Priyo Mustiko,
dengan hakim anggota Letkol Laut (kh) Asep Ridwan Hasim, Mayor Chk Ahmad
Jailanie, panitera Kapten Chk Iskandar.
Kelima anggota TNI yang dipecat tersebut, Prajurit Satu Supratman,
Prajurit Satu Rahmat Agung dan Sersan Satu Nurul Huda Septari, Serma
Supriadi dan Serka Ikrom. Selain dipecat kelimanya juga dipidana
penjara, Supratman dan Rahmat pidana penjara 8 tahun, Nurul 3 tahun,
Ikrom 10 tahun penjara dan Supriadi 12 tahun penjara.
Sidang berlangsung dua hari, Rabu (17/6/2015) dan Kamis (18/6/2015).
Empat terdakwa diputus hukuman penjara lebih dari tuntutan tim Oditur,
Mayor Chk Jim Manubui, Mayor Laut (kh) Corry Mapendang dan Mayor Chk
Frengky. Supratman dan Rahmat dan Ikrom dituntut lima tahun penjara,
Supriadi dituntut enam tahun penjara.
Dalam persidangan, para terdakwa didampingi penasehat hukum Kapten
Chk Bilu, Letda Seky Tanaen dan Serka L Many. Kelimanya terbukti
melanggar Pasal 1 Undang-Undang Darurat No 12/1951 tentang senjata api,
dan kelimanya terbukti memperjualbelikan amunisi. Amunisi yang dijual
sebanyak 5000 butir yang disimpan dalam 25 dos, satu dos seharga Rp
450.000.
Otak dari penjualan amunisi adalah Supriadi yang mengenal pembeli di
kolam renang Ajendam tahun 2012 lalu mereka saling bertukar nomor
handphone. Ikrom adalah pemegang kunci gudang senjata, Nurul Huda yang
mengambil amunisi di gudang atas perintah Ikrom yang saat itu sedang
cuti.
Serda Supriadi ditangkap 28 Januari 2015 lalu di PTC (Papua Trade
Centre) salah satu pusat bisnis di Kota Jayapura saat akan menyerahkan
amunisi kepada pelanggannya. Saat itu Supriadi ditemani Supratman dan
Rahmat. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan
mengatakan, oknum TNI tersebut seperti duri dalam daging TNI, sehingga
harus dicabut dari kesatuan. Mereka adalah penghianat bangsa, menjual
amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata dan amunisi itu pula yang
digunakan untuk menembaki aparat TNI Polri di Papua.
Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar