Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo yang bermarkas di Lany Jaya, Papua. (VIVA.co.id/Banjir Ambarita)
Kelompok Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku bertanggungjawab atas tewasnya satu warga sipil di Distrik Mulia, Puncak Jaya, dan melukai lima lainnya, pada Selasa malam 26 Mei 2015.
Bahkan, aksi brutal itu juga dipastikan sebagai bagian dari perang terbuka OPM dengan Pemerintah Indonesia.
"Karena Presiden klaim Papua aman, jadi kami hajar sipil. Itu bagian
dari perang terbuka yang sudah kami nyatakan," ujar pimpinan OPM Lany
Jaya Puron Wenda dalam sambungan telepon kepada VIVA.co.id, Senin 1 Juni 2015.
Menurut Puron, kelompoknya memang sudah bersungguh-sungguh untuk berperang dengan pemerintah Indonesia. Salah satu upaya yang sudah dilakukannya saat ini adalah dengan mengkonsolidasikan seluruh kelompok OPM untuk bersatu.
"Saya sudah persatukan OPM, baik itu pimpinan Leka Telenggen di Yambi, Militer Murib di Ilaga dan Goliat Tabuni di Tingginambut, untuk bersama-sama lawan Indonesia," katanya.
Meski enggan menyebut waktu, Puron memastikan jika pertemuan konsolidasi itu sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
Menurut Puron, kelompoknya memang sudah bersungguh-sungguh untuk berperang dengan pemerintah Indonesia. Salah satu upaya yang sudah dilakukannya saat ini adalah dengan mengkonsolidasikan seluruh kelompok OPM untuk bersatu.
"Saya sudah persatukan OPM, baik itu pimpinan Leka Telenggen di Yambi, Militer Murib di Ilaga dan Goliat Tabuni di Tingginambut, untuk bersama-sama lawan Indonesia," katanya.
Meski enggan menyebut waktu, Puron memastikan jika pertemuan konsolidasi itu sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
"Kami adakan pertemuan beberapa waktu lalu di Ilaga Puncak. Saya
(juga) sudah janji dengan Dandim Wamena akan baku tembak," kata Puron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar