Rabu, 07 Januari 2015

Kapolda Papua: Serahkan Diri atau Saya Kejar Sampai Neraka

Kapolda Papua, Brigjen Pol Yotje Mende

Sebanyak 114 orang yang diduga pengikut kelompok Ayub Waker diamankan setelah tim gabungan Kepolisian berhasil menguasai markas kelompok tersebut di wilayah perbukitan sekitar 2 Kilometer dari Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Selasa (6/1/2015).
Selain mengamankan 114 orang yang memiliki kartu West Papua, Kepolisian juga menyita ratusan senjata tajam, busur dan anak panah serta parang.
Sebelumnya, Tim Gabungan Kepolisian dari Brimob Detasemen B Timika dan Polres Mimika yang dipimpin Kaden Brimob Detasemen B, Kompol IGA Nugraha, sempat terlibat kontak tembak dengan kelompok Ayub Waker. Walau berhasil menguasai 3 tenda yang menjadi markas kelompok bersenjata ini, namun Ayub Waker berhasil meloloskan diri.
Aparat Kepolisian memburu Ayub Waker yang menjadi dalang penyerangan mobil patroli QRF PT Freeport Indonesia, yang menewaskan 2 anggota Brimob anggota Satgas Amole dan seorang anggota Security Freeport, Kamis (1/1/2015) lalu.
Selain itu, Ayub Waker dan pengikutnya juga membawa lari 2 pucuk senjata laras panjang Jenis Styer Aug bersama amunisinya.
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jendral Yotje Mende usai meninjau ke Kampung Utikini, Tembagapura mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengejaran hingga pelaku tertangkap.
“Mereka boleh kucing-kucingan, silahkan, tapi kami akan kejar sampai ketemu. Saya ultimatum untuk menyerahkan diri. Kalau tidak, kemana pun mereka pergi, bahkan ke neraka sekalipun akan kami kejar,” tegas Mende kepada wartawan di Timika, Selasa (6/1/2015) malam.
Guna pengejaran Ayub Waker beserta pengikutnya, mantan Kapolda Kepulauan Riau tersebut mengaku sudah meminta bantuan kepada pihak TNI untuk memback up kepolisian. Dalam kasus ini, satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dijelaskan Mende, M ditangkap saat penyisiran beberapa saat setelah kejadian.
“Dari penyelidikan lebih lanjut, diketahui KTP milik M sempat disita salah satu korban penyerangan. Saat ini ada di dompet almarhum Bripda Rian yang terbawa ke Palembang. M kemungkinan pelaku dan juga mata-mata,” ungkap Mende.

(kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar