Jumat, 30 Januari 2015

EC120B Colibri: Helikopter Latih Tiga Angkatan

Kiprah helikopter ringan ini terbilang hebat, pasalnya ketiga angkatan di TNI mengadopsinya sebagai wahana latih. Inilah helikopter EC120B Colibri buatan Airbus Helicopter (d/h Eurocopter). Dengan bekal mesin tunggal, helikopter dengan bobot kosong tak sampai 1 ton ini mampu bermanuver sangat lincah. Karena kelincahannya, EC120B Colibri resmi di dapuk sebagai heli aerobatik Dynamic Pegasus Skadron Udara 7. Meski masuk light helicopter, peran helikopter ini bisa serbaguna, termasuk mendukung operasi SAR terbatas dan intai udara ringan bagi kepolisian.
Ditilik dari konfigurasinya, helikopter lima kursi ini mampu terbang dengan kecepatan maksimum 278 Km per jam. Sementara kecepatan jelajahnya 223 Km per jam. Dapur pacunya mengandalkan mesin Turbomeca Arrius 2F turboshaft 376 kW. Dengan bekal kapasitas bahan bakar Avtur 643,5 liter, Colibri dapat terbang hingga radius 710 Km, dengan endurance 4,3 jam di udara. Salah satu bukti kelincahan helikopter ini terlihat dari kecepatan menanjak yang mencapai 5,84 meter per detik. Secara teknis, Colibri dapat mengangkasa hingga ketinggian 5.1822 meter dari atas permukaan laut.
Tim Aerobatik Dynamic Pegasus TNI AU
Tim Aerobatik Dynamic Pegasus TNI AU
Atraksi-Pegasus-colibri-tniau
Tampilan kompartemen.
Tampilan kompartemen.
EC120B Colibri dapat dipasangi perangkat FLIR (Forward Looking Infra Red).
EC120B Colibri dapat dipasangi perangkat FLIR (Forward Looking Infra Red).

EC120B Colibri pertama kali mengudara pada tanggal 9 June 1995, dan per 2008 pihak pabrikan telah mengirimkan lebih dari 550 Colibri ke berbagai pelanggan. Desain kabin Colibri yang lebar membuatnya cocok untuk berbagai misi sipil dan parapublic, seperti transportasi utilitas, transportasi lepas pantai, pelatihan, penegakan hukum, evakuasi korban dan transportasi perusahaan. Uniknya, Colibri dilengkapi ruang bagasi dengan penutup di samping. Ruang bagasi ini dapat dimuati volume hingga 282 pounds. Seperti halnya NBO-105, pada bagian belakang terdapat dua pintu kecil untuk keperluan medical evacuation (medevac). Guna mendukung moving cargo, Colibri dapat membawa beban hingga 700 Kg lewat kabel sling.
Material EC120B Colibri sebagian besar dibangun dari bahan komposit dan memiliki rotor ekor Fenestron, sehingga helikopter mengeluarkan bunyi yang minim saat menjelajah. EC120B sudah mengacu pada standar FAR 27 yang dilengkapi kursi pengaman anti crash dan sistem bahan bakar yang tidak akan meledak jika terjadi kecelakaan.
EC120B Colibri Puspenerbad TNI AD.
EC120B Colibri Puspenerbad TNI AD.
Ruang bagasi.
Ruang bagasi.
Evakuasi medis lewatt pintu belakang.
Evakuasi medis lewatt pintu belakang pada Colibri milik TNI AL
EC120-NV423-424-425
Selain peran sipil, beberapa negara seperti Perancis, Spanyol, Cina, dan Indonesia menggunakan Colibri di ranah militer. Heli digunakan untuk pelatihan, observasi dan misi pengangkutan ringan. Di Indonesia sendiri, helikopter ini digunakan oleh TNI AL, TNI AU dan TNI AD sebagai heli latih di ketiga angkatan. 10 unit Colibri menggantikan peran Bell 47G Soloy yang telah memperkuat TNI AU sejak awal Juli 1978 sebagai bentuk hibah pemerintah Australia. Sementara di lingkungan Puspenerbal TNI AL, keberadaan 3 unit Colibri menggantikan heli Alouette II. Di Puspenerbad TNI AD, keberadaan Colibri di daulatt sebagai penggantiu helikopter Hughes C300 yang telah usang. (Deni Adi)

Spesifikasi EC120B Colibri
  • Crew: 1 or 2 pilots
  • Capacity: 4 passengers
  • Length: 9,6 meter
  • Rotor diameter: 10 meter
  • Height: 3,4 meter
  • Empty weight: 991 kg
  • Useful load: 724 kg
  • Max. takeoff weight: 1,715 kg
Indomil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar