Panglima Divisi II Kostrad,
Mayor Jenderal TNI Bambang Haryanto, memastikan bahwa para teroris
kelompok Santoso sudah tidak berada lagi di hutan-hutan Poso, tempat
mereka melakukan latihan militer selama ini.
“Kami menemukan semua tempat latihan dan persembunyian mereka selama
kami melaksanakan latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di
kawasan Poso pesisir selama tiga pekan terakhir ini,” katanya, di Poso,
Jumat.
Menurut Haryanto, ribuan personel TNI AD, TNI AL, dan TNI AU telah
melakukan latihan sampai ke puncak-puncak pegunungan yang diyakini
menjadi tempat persembunyian dan latihan teroris itu, namun tidak
menemukan orang-orangnya.
“Saya yakin, para perusuh itu sudah meninggalkan lokasi latihan
mereka sebelum TNI memulai latihan tempur PPRC pada 31 Maret 2015,”
ujarnya.
Meski latihan tempur PPRC ini tidak bertujuan memburu teroris, namun
Bambang mengaku telah menegaskan kepada seluruh anak buahnya untuk
bertindak tegas bila menemukan para perusuh tersebut.
Dengan latihan ini, katanya, pihak TNI kini mengetahui secara detail
seluruh tempat latihan dan persembunyian para teroris itu sehingga akan
lebih mudah untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan bila
kemudian hari, para perusuh itu kembali ke lokasi tersebut.
Ia berharap kepada masyarakat untuk tidak takut melaporkan keberadaan
para teroris itu kepada TNI dan Polri bila mengetahui kehadiran mereka.
Dan kepada masyarakat yang memberikan bantuan logistik kepada para teroris tersebut selama ini, diminta untuk menghentikannya.
“Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menumpas para teroris itu,
kalau masyarakat mau dan berani melaporkan keberadaan mereka dan tidak
memberikan dukungan apa-apa, seperti logistik,” ujarnya.
Kepada oknum-oknum teroris tersebut, Haryanto mengajak mereka keluar
dari tempat persembunyian dan menyerahkan dirilalu kembali ke kehidupan
normal dan damai bersama masyarakat.
Sementara itu pihak kepolisian kini semakin gencar memburu para
teroris yang diyakini telah keluar dari hutan-hutan Poso dan
diperkirakan bersembunyi di hutan-hutan sekitar kabupaten Parigi
Moutong.
Selama latihan tempur PPRC TNI berlangsung, kepolisian berhasil
menembak mati salah seorang pemimpin teroris tersebut bernama Daeng Koro
dan seorang anak buahnya saat mereka menyingkir dari hutan Poso dan
bersembunyi di hutan Parigi Moutong.(kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar