Adalah lazim bagi pasukan khusus dibekali dengan aneka senjata yang
punya kualifikasi khusus, terkhusus bagi TNI yang kaya ragam unit
pasukan khusus di setiap matra. Diantara beragam jenis senjata khusus
yang lumayan masif adalah SMB (Sub Machine Gun) yang digadang untuk
pertempuran jarak dekat. Bagi TNI bicara SMB maka tak bisa dilepaskan
dari label Heckler & Koch MP5 yang sudah melegenda. Tapi lepas dari
itu, ada SMB asal Korea Selatan yang juga cukup banyak digunakan ketiga
matra TNI.
Yang dimaksud adalah Daewoo K7, SMG yang mengambil rancangan dari
senapan serbu standar Korea Selatan K1 A1. Berbeda dengan pola yang
dianut pabrikan senjata lainnnya, Daewoo langsung meloncat ke versi SMG
dengan peredam suara. Tak tanggung-tanggung, K7 menganut pola peredam
ala MP5SD dengan peredam terintegrasi, menciptakan senjata senyap dengan
tingkat kebisingan hanya 120 dB. Selebihnya adalah standar, K7
mempertahankan receiver K1 A1 dengan adaptor magasin, ditambah dengan
popor tarik model MP5 yang meringkas panjang senjata.
Sistem operasi K7 mengusung delayed blowback standar, dengan bolt group termasuk ringan. Efeknya K7 dapat mencapai kecepatan tembak teoritis (cycle rate) 1.100 ppm, yang tentu saja bila terus-menerus ditembakkan dalam moda otomatis, akan merusak peredam dengan cepat.
Keunggulan K7 juga ada pada magasin, dimana bisa kompatibel dengan
magasin Uzi, sehingga memudahkan dalam urusan logistik. Hanya saja, K7
punya kekurangan pada lubang pembuangan, kelebihan gas pada proses
penembakan di belakang receiver, akan langsung menerpa muka penembak
bila posisi kepala sedang membidik. Alhasil penembak akan merasakan
pedih di mata akibat semburan gas.
Selain Korea Selatan, pengguna terbanyak K7 adalah Indonesia. Senjata
ini datang pada era Alm. Brigjen Koesmayadi sebagai Wakil Aslog TNI AD.
Pilihan mendatangkan K7 dijatuhkan karena harganya yang relatif murah
dibandingkan HK MP5SD. Selain itu, magasin 9 mm Pindad M-1 juga
kompatibel dengan K7. Sampai saat ini, Daeweoo K7 telah digunakan oleh
Kopassus, Raider, Kostrad, Taifib Marinir TNI AL, Kopaska TNI AL, sampai
Paspampres. (dikutip dari War Machine Series – Sub Machine Guns – Commando)
Spesifikasi Daewoo K7
– Awal tahun pembuatan : 2003
– Kaliber : 9 x 19 mm
– Sistem operasi : delayed blowback
– Panjang total : 800 mm (popor terentang)/620 mm (popor masuk)
– Panjang laras : 260 mm
– Bobot kosong : 4 kg
– Kecepatan proyektil : 275 meter per detik
– Jarak tembak efektif : 135 meter
– Kapasitas magasin : 30/32 peluru
– Awal tahun pembuatan : 2003
– Kaliber : 9 x 19 mm
– Sistem operasi : delayed blowback
– Panjang total : 800 mm (popor terentang)/620 mm (popor masuk)
– Panjang laras : 260 mm
– Bobot kosong : 4 kg
– Kecepatan proyektil : 275 meter per detik
– Jarak tembak efektif : 135 meter
– Kapasitas magasin : 30/32 peluru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar