Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,
menyindir mahasiswa di Indonesia yang kerap melakukan aksi demontrasi
lalu merusak dan membakar fasilitas kampus.
Dalam catatanya tiga tahun ini sudah ada 21 pembakaran fasilitas
kampus yang dilakukan oleh mahasiswanya. Menurutnya perilaku tersebut
sudah tidak lagi mencerminkan orang-orang terdidik.
“Mahasiswa tawuran atau berkelahi mungkin itu biasa, bisa karena
rebutan pacar. Tapi kalau sampai bakar kampus? Apa ini namanya?” katanya
saat menggelar dialog dengan aparat pemerintah daerah, DPRD, tokoh
agama dan tokoh pemuda di hotel Rich Yogyakarta, Senin (20/4).
Dia pun membandingkan perilaku mahasiswa tersebut dengan pasien rumah
sakit jiwa. Menurutnya belum pernah ada orang gila yang membakar rumah
sakit jiwa.
“Pasien gila saja tidak pernah membakar rumah sakitnya sendiri. Ini
mahasiswa gimana? Tapi bukan saya sebut mahasiswa gila lho,” ujarnya.
Dari analisisnya, perilaku tersebut disebabkan karena Proxy War yang
sudah berlangsung di Indonesia. Perilaku tersebut dipengaruhi dengan
perubahan kebudayaan yang direkayasa oleh negara asing untuk merusak
generasi muda di Indonesia.
“Salah satunya budaya kita disusupi dengan paham asing yang merusak,” ungkapnya.
Selain lewat kebudayaan, cara merusak generasi muda di Indonesia
dilakukan dengan narkoba. Menurutnya saat ini Indonesia menjadi sasaran
serta pasar empuk bagi gembong-gembong narkoba.
“Persebaran narkoba sasarannya adalah anak muda. Itu salah satu cara
untuk merusak Indonesia. Kalau sudah kena narkoba, mereka bisa
berkelahi, membunuh orang, merusak tanpa rasa bersalah,” tandasnya KSAD.
(Merdeka.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar